“Ambil cek ini, cek yang berisi 500 juta rupiah ini, dan putuskan masa pacaran kalian antara kamu dan cucu kesayangan saya, pewaris tahta dinasti Zhang kami.” Labrak seorang kakek dengan emosi yang meluap luap didepan seorang gadis yang memakai kaos merah dan celana panjang hitam. Dengan kemarahan yang meluap luap kakek itu memukul meja dengan bengisnya sambil melihat gadis lugu dan bersahaja itu.
“Siapa kakek? Apa kesalahan saya sehingga kakek boleh membentak saya? Apa hak kakek berbicara seperti itu?” Kata Kartika Lee dengan santainya dan tidak terpengaruh sama sekali oleh kebengisan kakek itu.
“Kurang ajar kamu, anak tidak tahu diri, sudah miskin sombong lagi, kamu, bagaikan seekor bebek jelek mengharapkan bulan jatuh, apakah kamu kira gampang mendapatkan calon CEO, pewaris tahta keluarga Zhang kami.” kata kakek Zhang Ti Wu makin marah dan makin membentaknya.
“Apa salahnya? Saya pacaran dengan cucu kakek, saya tidak mengharapkan harta kekayaan kakek, selama pacaran saya tidak pernah mengambil dan menerima apapun pembelian cucu kakek, jika ingin menghina orang lain lihat dulu keadaannya, jangan asal bicara saja, kakek. Kakek harus menjadi contoh untuk generasi penerus bukannya asal menghina saja.” Kata Kartika Lee santai sambil menggoyangkan kepalanya.
“Kamu , gadis miskin yang tidak tahu diri, mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin. Bagaikan bebek jelek mengharapkan bulan turun, sungguh memalukan, cucu saya sudah ada tunangannya, mereka telah dijodohkan sejak kecil, tunangannya adalah cucu sahabat bisnis saya. Jangan mimpi kamu mendapatkan TAKUMI ZHANG, dia adalah milik JENNY WU, tunangannya.” Kata kekek itu berapi api sambil membentak dan memukul meja dengan kencangnya.
Sayang semua itu tidak membuat Kartika Lee takut maupun gentar, sebab ayahnya di rumah lebih tegas dan juga arogan, ya , ayahnya adalah guru ilmu bela diri yang mengajar murid privat, ayahnya tidak memasang merek dan juga ahli patah tulang yang tidak membuka praktek hanya membantu yang membutuhkan, keluarganya adalah keluarga yang bersahaja, suka menolong orang lain yang membutuhkan bantuan mereka, baik ayah maupun ibunya, ibunya seorang dokter yang praktek mandiri, tapi sama dengan ayahnya sangat berjiwa sosial, juga ringan tangan, itulah mengapa keluarga ini tidak kaya hanya berkecukupan.
Dan untuk membiayai kuliah Kartika Lee dan dua orang adiknya, ibunya pinjam dengan bank dan sekarang disaat kebutuhan sangat mendesak, memang orang tuanya sangat membutuhkan uang, tapi mereka tidak mau menjual anak untuk uang.
Rupanya kakek tidak tahu diri ini sudah menyewa detektif dan mengetahui keuangan keluarga Kartika Lee …..
“Apa yang kamu ragukan? Apakah tidak cukup uang yang saya berikan ini, perlu berapa? Ini saya kasih tambahan cek kosong, kamu dapat mengisinya sampai satu milyar rupiah, apakah semua itu tidak cukup? Dasar anak dari orang tua tidak benar, ayah jagoan dan ibu dokter miskin, sudah jadi dokter masih miskin, sungguh memalukan, bukankah ibumu membutuhkan uang? Ini putuskan cepat saya mau pulang ke taiwan dua jam lagi.” Kata Kakek itu dengan emosi dan sambil melempar dua lembar cek ke hadapan Kartika Lee.
"Kakek, apa hak kakek menghina orang tua saya, biar orang tua saya miskin tapi memiliki sopan santun dan suka menolong orang, sungguh tidak pantas mendapat hinaan dari kakek, apakah kakek merasa diri kakek hebat?" Tanya Kartika Lee dengan nada menghina. Sekalian saja, biar kakek ini juga ikut sakit hati diperlakukan seperti ini.
"Kamu.....
Kartika Lee hanya melihat kedua lembar cek itu jatuh ke meja di depannya dan dia sama sekali tidak menyentuhnya.
Dalam hati dia tertawa, pantas pacarnya Takumi Zhang ketika bertemu dengannya sangat sangat arogan dan sombong, ternyata penyakit keturunan dari kakeknya.
Disamping kakek ini ada seorang gadis cantik tapi jumawan, tidak perlu dikenalkan pun Kartika Lee tahu inilah Jenny Wu yang dibanggakan kakek Takumi Zhang ini.
Dia tidak tahu, bagaimana licik dan jeleknya sifat Jennya Wu ini? Ya, anak manja yang tidak tahu aturan ini tersenyum penuh kemenangan dan ikut bicara:” Bukankah kamu mendekati Takumi Zhang, karena uang , harta yang berlimpahan? Terimalah itu wahai keluarga pengemis miskin.”
“Hai, kaca dulu, siapa kamu? Disini kamu tidak ada kuasa untuk bicara, jangan ikut campur dan kamu tidak memiliki hak untuk bicara dengan saya.” Kata Kartika Lee marah dan membentak Jenny Wu.
Ya, Orang tuanya pernah berpesan.
Biarpun miskin harus punya harga diri, jangan gampang dihina kalau tidak bersalah jangan hanya diam.
Budi dibalas budi, kejahatan harus juga dibalas.
Kakek Takumi yang menghina, Kartika Lee dapat sabar tapi Jenny Wu belum ada kesempatan menghina keluarganya , jadi dengan emosi Kartika Lee mengisi cek itu dengan perkataan “harta yang tak terhingga” lalu dia memberikan cek itu kepada kakek Zhang Ti Wu itu dan cek satunya lagi yang bertulisan lima ratus juta itu dia sobek di depan mereka dan dihamburkan dan dilempar ke muka mereka berdua sambil berkata….
“Kakek saya menghormati kakek sebagai orang tua didikan timur yang seharusnya beretika dan mengerti tata krama, sungguh sayang seorang warganegara taiwan tapi tidak memiliki tata krama ketimuran dan kamu, Jenny Wu, sekolah di sekolah terkenal tapi amoral, jangan takut, kakek boleh menghina saya dan saya masih bisa bersabar tapi sayang kalian sudah lancang menghina orang tua saya, saat ini saya berjanji, sampai di dunia ini sudah tidak ada pria , saya juga tidak akan pacaran dengan Takumi Zhang, sayang seorang kakek hanya menghargai cucunya dengan kekayaan duniawi saja, sungguh sayang dan memalukan.” Setelah selesai berkata, Kartika Lee berjalan dengan penuh kemenangan dan tersenyum pedih meninggalkan mereka yang tercengang melihat penolakan itu, dan momen itu terlihat semua oleh teman baik Kartika Lee dan Takumi Zhang yaitu JUNA TAKASAWA yang hanya dapat terkesima melihat perlakuan tidak adil dari kakek teman baiknya dan gadis tidak tahu diri itu.
Sebelum bertemu dengan Kartika, kakek Zhang Ti Wu dan Jenny Wu mencari Juna untuk meminta Juna memanggil Kartika Lee dan Juna tidak menyangka akan terjadi kejadian seperti ini.
Dalam hati Juna Takasawa, “Ahh…., berakhirlah cinta suci mereka berdua, padahal tiada cinta seindah cinta mereka, benar benar cinta suci yang diridhoi oleh alam, sayang kebutaan manusia dan keserakahan manusia mengakhiri semua itu. Apakah benar mereka di dunia ini tidak berjodoh?”
Setelah kepergian Kartika Lee yang penuh dengan kejutan itu, kakek Zhang Ti Wu melihat cek yang diberikan untuknya itu dan dengan kaget yang kesekian kali dia melihat angka itu yang tidak berwujud angka tapi huruf yang mengejutkan “harta yang tak terhingga” dan saat itu, tidak tahu kenapa, hatinya sakit, tapi dengan arogannya dia melihat Jenny Wu dan berkata…
“Kamu bilang gadis ini sangat membutuhkan uang, dengan kita memberi dia uang , semua hal dapat diselesaikan, tapi kamu lihat betapa besar cintanya kepada Takumi Zhang, sehingga tiada kekayaan di dunia ini dapat membayar cinta mereka, semoga saja cinta kamu juga sebesar cinta gadis ini terhadap cucu saya, saya telah melakukan semua yang kamu minta, jadi atau tidak kamu dengan Takumi, itu harus kamu selesaikan sendiri.” Kata Kakek Zhang Ti wu itu sambil pergi meninggalkan Jenny Wu dan menghampiri Juna Takasawa dengan hati yang terasa perih dan sakit, di dalam hati kecilnya, kakek ini menyadari dia telah melakukan kesalahan yang susah dimaafkan oleh alam, tapi dia belum sadar, apa tujuan dia terlahir di dunia ini? Sayang…. Sungguh sayang.
Sedangkan Jenny Wu makin membenci gadis itu, apa yang tidak saya miliki sehingga tidak dapat menyaingi gadis miskin yang tidak punya apa apa itu.
Sungguh menyebarkan dan tunggu balasan saya yang lebih menyakitkan. Batin Jenny Wu dalam hati dengan marahnya dan tidak mau mengakui bahwa dia telah kalah dengan Kartika Lee.
Apakah bisa dia menyakiti lagi hati Kartika Lee itu, padahal sekarang saja dia sudah sangat sakit dan terluka oleh perbuatan seorang kakek yang tidak tahu kenapa sangat dia sayangi itu, padahal baru pertama kali bertemu.
Mungkin mereka pernah bertemu pada kelahirannya yang dulu, ya siapa tahu?
Ya, rahasia langit sungguh mengejutkan........
Cerita ini pernah saya share dengan judul yang sama.
Disini saya berusaha memperbaiki cerita ini lagi.
Semoga para pembaca yang budiman dapat memberikan komentar sehingga saya bisa makin memperbaiki diri dan dapat membuat cerita yang lebih menjanjikan.
Terimakasih.
16/2/2022
Pertemuan yang menyebalkan“Kartika, Awas!”“Apa?” Kartika membalikan badan, hampir saja buku setebal 1 kg mengenai mukanya, dengan emosi dilempar balik buku itu ke pelemparnya.“Awas ya, kamu main timpuk timpuk, kena loe sekarang.” Jerit Kartika Lee pada temannya yang melemparkan buku yang tadi pagi dipinjamnya kepada dia di perjalanan menuju kantin kampusnya.Sambil berkata Khatarina Lee juga melemparkan buku yang beratnya 1 kilogram ke temannya,Tapi…..BRUKKKKK!! Buku itu mengenai seorang pemuda tepat di wajahnya. Dengan hantaman yang lumayan dibilang keras itu, terlihat di antara hidung dan mulutnya merah. Melihat itu Kar
PERTEMANAN“Kartika, sebelah sini !”, panggil Sari sambil melambaikan tangannya, Lisa ini adalah teman Kartika yang beda fakultas dengannya.Sari, teman Kartika dari fakultas Desain semester 3. Sedangkan ia sendiri dari fakultas kedokteran semester 3 juga di universitas ternama di kotanya. *********Mereka berkenalan di kantin kampus juga.Sari senang dengan kepribadian Kartika yang pintar membuat suasana senang, jika ada Kartika pasti suasananya ramai dan bahagia.
Apa ya yang dibicarakan Mikung? Setelah mengatakan itu, Mikung pergi meninggalkan Kartika Lee dan Sari, Juna berlari menyusul Mikung yang terlihat marah dan malu. “Sari, apa yang dikatakan Mikung tadi?” Tanya Kartika Lee penasaran. “Nanti saja, kamu dengar dari MIkung. Ayo, kita juga pulang, saya banyak tugas nih.” Kata sari menghindar. Meskipun penasaran, tapi Kartika Lee tidak dapat berbuat apapun, dengan gontai dia ikut Sari keluar dari kantin dan berjalan pulang sendiri. Ya. Kartika tidak membawa mobil, dia pulang dengan angkot. Sampai di rumah, Kartika Lee masih penasaran dengan perkataan Mikung yang tidak sempat dia dengar itu.
JAWABANNYA…… membingungkan APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN, BATIN KARTIKA. Papi tidak mengijinkan saya pacaran dulu sebelum lulus kuliah. Kartika adalah anak pertama dari sebuah keluarga sederhana, ayahnya hanya pekerja serabutan ya selain guru ilmu bela diri dan menerima pasien yang urut, ayahnya tidak memiliki pekerjaan tetap., ibunya adalah ibu rumah tangga biasa yang membuka praktek mandiri sebagai dokter yang siap menolong orang yang tidak mampu. Dengan 3 adik yang juga kuliah dan sikecil yang baru berumur 2,5 tahun. Adik pertamanya kuliah manajemen di universitas di lain daerah. Anak ke 3 masih sekolah di SMA KELAS 12. Yang tahun depan harus kuliah. Tapi semua itu hanya ditanggung sendiri, Kartika tidak pernah me
KONDISI YANG MEMBAHAGIAKAN KARTIKA merupakan seorang anak perempuan yang senang tersenyum , memiliki karakter sanguinis, kecil semampai dengan tinggi 152 cm, bagaikan seorang anak kecil di samping MIKUNG. Pertemanan mereka berjalan dengan sempurna, MIKUNG membeli sebuah rumah di komplek elit di sebelah selatan di kota KARTIKA.. MIKUNG suka membelikan bermacam macam barang untuk KARTIKA, tetapi tidak ada satupun yang diambil oleh KARTIKA, dia menolaknya semuanya, karena kartika bukan seorang gadis yang materialistik. Mungkin itu juga yang membuat Mikung penasaran dengan kepribadian Kartika. Setiap selesai kuliah , Mikung selalu mengajak Kartika Lee ke mall untuk makan.  
POV KARTIKA LEE TAHUN 2022, HARI IMLEK. Tidak terasa sudah 20 tahun kejadian itu terjadinya, percintaan saya dengan Mikung. Ah…. hari hari yang penuh kebahagiaan, biarpun saya sekarang juga tetap bahagia, tapi sungguh sayang saya belum bisa mencarikan menantu untuk ayah ibuku. Belum ada yang dapat menggantikan Mikung, yang bisa berkomunikasi dengan pelindungku, jika Mikung dia bisa. Selamat tahun baru Imlek ya untuk kalian semua, Mikung dan istrimu juga untuk kamu Kartika Zhang sayang, kamu juga sekarang sudah tidak dapat melihat saya ya, jika dalam mimpi saya mendatangi kalian. Tidak lupa untuk kalian Juna dan Sari sayang. Ada dimanakah kalian?
Setiap bulan Mikung mengajak Kartika Lee ke tempat perawatan, dan Kartika Lee mulai menjajaki kehidupan mewah ala Mikung. Dan Mikung mulai menceritakan kehidupan kalangan jetset agar Kartika Lee nanti tidak kaget setelah menjadi suami istri, sungguh rencana yang bagus. Dia juga telah membeli rumah di kota Kartika. Kedua orang tuanya juga telah berkenalan dengan Kartika dan mereka sangat setuju Mikung bersama Kartika Lee. ********
“Kar, besok saya bersama orang tua saya , mau kembali ke Taiwan, kamu bisakan saya tinggal selama dua bulan, perawatan kamu tetap ya, setiap bulan sekali, nanti saya bisa menitipkan ongkosnya ke Juna, kamu tetap pergi sama Sari ya.” Kata Mikung berpesan. Sudah hampir 3 bulan Mikung pulang ke Taiwan, tapi belum juga ada kabarnya, setiap Kartika Lee bertanya pada Juna. Juna hanya mengangkat bahunya saja pertanda tidak tahu. Juna hanya melakukan hal yang dititip oleh Mikung, mengajak Kartika Lee ke klinik perawatan diri dan Spa, itu juga telah dilakukan sebanyak 3 kali, artinya kehadiran Mikung juga hampir 3 bulan dia absen. “Ahhhh, ada dimanakah kamu, Mikung sayang?” Jerit hati Kartika Lee di suatu senja di ruangan praktek ibunya, Kartika Lee sedang duduk di kursi kebe