Share

Maaf

Sudah jam dua belas malam, Ed terus menunggu Arinda di depan kos wanita itu. Ali belum memberikan kabar apapun, seorang Pria datang menggunakan sepeda motor. Dia hanya tersenyum seadanya kepada Ed lalu masuk ke dalam kos.

Ed tidak menanggapi senyum itu, dia hanya menatap datar Arif. Dari jam dua belas malam berganti menjadi jam satu, Ed sudah sangat gelisah. Ingin pergi dari sana tapi dia berpikir jika dia pergi maka kesempatannya untuk berbicara dengan Arinda pasti akan sirna.

Hasilnya kesabaran Ed berbuah manis, Arinda terlihat datang dengan sepedanya. Ed melihat Arinda sudah memakai celana ketat berwarna hitam sebatas lututnya namun masih menggunakan dress yang sama. Ed ingin mendekati Arinda, dia tadinya berpikir Arinda akan menghindar dengan kata-kata dan rangkaian kalimat lagi tapi nyatanya wanita itu hanya diam.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status