Share

Bab 188 a season 2

"Ma ... Maryam," ucapku lirih dengan bibir bergetar. Perasaan kalut tiba-tiba memenuhi rongga dadaku.

Pria kurang ajar itu seketika lari dan keluar dari kamar kostan ini. Meninggalkan pisau yang sengaja ia jatuhkan di atas lantai keramik. Aku melihat banyak ceceran darah di pisau kecil yang terlihat sangat tajam itu. Membuat tubuhku seketika merasa linu. Ingin rasanya aku mengejar pria brengsek itu, dan langsung menghabisinya. Tapi keadaan Maryam saat ini jauh lebih penting.

"Mas!" panggil Maryam lirih, yang seketika membuatku tersadar dalam keterpakuan.

Tanpa menjawab panggilan dari Maryam, gegas aku menggendong tubuh Maryam dan berjalan sedikit berlari untuk meminta bantuan. Mulut ini rasanya terkunci, sama sekali tak bisa untuk berteriak meminta tolong. Aku memutuskan untuk membawa Maryam ke rumah bidan Nia, untuk meminta bantuan untuk melakukan pertolongan pada Maryam.

Dua kali sudah, Maryam menyelamatkan nyawaku. Harusnya, pisau itu menancap di tubuhku, bukan Maryam. Tapi, kenapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status