Season 1 dan Season 2, SELESAI! "Kamu menidurinya?” “Aku sama sekali tidak tidur dengannya!" “Lying and cheating don't just happen. It's a deliberate choice, so stop hiding behind the word 'mistake.' When you get caught.”
Lihat lebih banyakLangit mendadak berubah kelabu.
“Ah, hujan akan datang, ya?”
Alia melihat langit dari jendela kamar tidur lalu mendengar suara mobil masuk ke garasi. Mematung berdiri di jendala melihat sang suami baru saja keluar dari mobil.
Tidak ada kebahagian dari raut wajahnya ketika suami pulang bekerja. Hanya terdengar suara helaan napas berat.
“Mungkin ini waktu yang tepat untuk bertanya padanya,” gumam Alia.
Fahmi sebagai suami Alia tersenyum sumringah membuka pintu kamar, melangkah lambat, dan mendekati Alia, tangannya melingkarkan di perut ramping Alia.
“Hei sayang. Aku pulang,” bisiknya tepat di telinga Alia. “Aku merindukanmu. Jadi pulang lebih awal.”
Fahmi mengecup leher Alia beberapa kali. Tentu saja menggoda Alia agar terangsang.
Alia menunduk melihat tangan Fahmi yang bergerak agresif di perutnya. Perutnya mulai melilit nyeri, bersama dengan perasaan gelisah, bimbang, dan takut pikiran negatif itu benar-benar sesuai dugaan. Rasanya semakin tak nyaman.
Mngkin Alia belum sanggup mengajukan pertanya pada Fahmi?
“Sayang. Kamu kenapa? Kok diam, sih?” Fahmi dibuat heran. “Apa kamu tak senang aku pulang cepat, hm?”
Memang, Fahmi setiap hari pulang telat dan baru pertama kali dia pulang bekerja lebih awal.
Alia melepaskan tangan Fahmi yang melingkar di perutnya. Membalikkan badan, menghadap Fahmi. Alia membeku tak bergerak, menarik napas, dan mengerjabkan sepasang matanya sekali.
“Apa benar kamu selingkuh, Mas?”
Pertanyaan yang sejak kemarin Alia tahan akhirnya terlontar juga.
Reaksi Fahmi tercengang. Matanya terbuka lebar-lebar. Tentu saja, Fahmi sangat terkejut dengan pertanyaan Alia yang secara tiba-tiba menayangkan dirinya berselingkuh.
“Sweetheart, kenapa kamu bertanya seperti itu?”
Fahmi berusaha menutupi rasa keterkejutan.
“Sekarang katakan padaku dengan sejujur-jujurnya!”
“Alia ... dengarkan aku! A-ku sama sekali tidak ....”
“Stop! Jangan berusaha untuk membohongiku,” potong Alia.
“Aku nggak bohong!” seru Fahmi.
“Oh ya?!” Alia mengambil ponselnya dengan cepat. “Liat! Jelaskan Ini foto apa, Mas?!” Alia menyodorkan ponselnya dengan kasar.
Fahmi mengusap wajahnya dengan kasar, matanya sudah terlihat panik sejak tadi. Tangan bergetar memegang ponsel Alia dan melihat foto itu.
“I-i-ni ... ini tidak seperti yang kamu liat,” elak Fahmi menunduk kepala, tak berani menatap mata Alia.
Alia tersenyum sinis. “Kamu masih mengelak?”
Kepala Fahmi terangkat, memberanikan diri menatap wajah Alia yang sudah memerah.
“Ini semua nggak benar, Alia. Aku bisa menjelaskan! Dengarkan aku dulu.”
Alia tidak tahan mendengar kebohongan Fahmi, tangannya menarik paksa kerah kemeja Fahmi dan memandang wajahnya secara dekat dengan tatapan begitu tajam.
“You fucked her?” tanya Alia dengan nada penuh penekanan.
Fahmi melototkan mata setelah mendengar pertanyaan Alia.
“What? Fucked her?” Lelaki itu menggeleng. “Aku sama sekali tidak tidur dengannya! Sumpah!”
“Really?!”
Alia tidak percaya.
Senyuman sinis dari Alia membuat Fahmi mengangguk ragu. Alia tertawa pelan suaminya terus berbohong.
“KAMU BERBOHONG! AKU TAHU, MAS! KAMU TIDUR DENGANNYA DAN KAMU BERCINTA DENGANNYA!”
Suara Alia meninggi. Melampiaskan segala perasaan saat itu juga.
“AKU SAMA SEKALI TIDAK BERCINTA DENGANNYA, ALIA!”
“LALU?!”
“Aku hanya berciuman dengannya.” Suara Fahmi pelan, nyaris tak terdengar.
“Berapa kali kamu berciuman?” tanya Alia menahan emosi. “Jangan membohongiku!”
“Beberapa kali.”
“NO!”
Alia menjerit setelah mendengar pengakuan Fahmi. Batinnya tertekan hebat. Dunia terasa runtuh seketika. Saat itu juga Alia menahan tangis dan menggeleng kepala beberapa kali.S ulit dipercaya.
“YOU KISS HER?!”
Fahmi mengangguk pelan. Tidak berani menatap Alia. “Ya. Aku hanya menciumnya. Tidak lebih, Alia!”
Fahmi telah mengakui. Alia mencoba menenangkan dirinya dan mengatur napas. Setelah merasa agak lebih tenang, Alia bertanya kembali.
“Siapa wanita jalang itu? Apa dia jauh lebih cantik?”
Para tamu bertanya-tanya termasuk Misella ikut terheran. Sontak Abian dan Alia menutup mulut tak percaya. Dikejutkan dengan kehadiran kedua orang tua Abian yang tiba-tiba datang bergabung di acara tersebut. Tak disangka-sangka mendapat surprise dari keluarga Abian. Ayah Mario, Ibu Caroline, Kak Amber dan juga Xylia si gadis kecil bule dengan rambut pirangnya."Sepertinya mereka dari keluarga terpandang," batin Misella menebak.Amber melambaikan tangan pada Abian dengan semangat sekali dan senyum lebarnya. Keluarga Abian pun semakin mendekat. Hati Alia terenyuh dengan kedatangan mereka. Alia pikir, keluarga Abian sangat mustahil untuk menginjak kaki di Jakarta. Sebab mereka lebih menyukai berada di Bali ketimbang di Jakarta, seperti pertama kali Abian memperkenalkan Alia pada keluarganya di Bali. "Siapa mereka?" ucap Papa Alia kebingungan."Mereka Keluarga saya, Pa. Ibu, ayah, dan kakakku dari Amerika," jawab Abian cepat. "Saya kira tidak akan datang."Tiffany melongo, begitu juga den
Sembilan bulan kemudian .... Setelah kejadian mengerikan di Belleza, rencana Robert berhasil total dan kematian Fahmi tidak membuat orang menaruh kecurigaan. Itulah gelapnya tinggal di hunian modern itu. Siapapun yang mempunyai uang, dia akan berkuasa. Pada dasarnya uang segalanya, termasuk uang membuat orang lain tutup mulut.Di hunian elit, Belleza unit 002 milik keluarga Robert.Keluarga Robert hidup jauh lebih bahagia daripada tahun kemarin. Kini Kayla sudah bisa berbicara walaupun belum amat jelas. Tingkah lucu dan nada bicara cadel Kayla sangat menghibur mereka. Apalagi Kayla cukup tanggap, pasti tumbuh besar menjadi anak pintar. "Kayla sayang ...!" Tiffany berteriak, melambaikan tangannya dengan senyum lebarnya. Saking kangennya dengan cucunya. "Nenek datang!"Kayla baru turun dari tangga dituntun oleh Misella. Misella langsung berkata, "Hayo, siapa yang datang itu, Kay?" nunjuknya ke arah pintu.Awalnya Kayla sempat bingung, tapi langsung sadar. Tubuh mungil itu berlari untuk
Deg."APA KATAMU?!" Robert sangat terkejut. Berdiri dengan sorot mata tidak percaya. "Putriku tidak mungkin melakukan itu!"Bella terkaget-kaget. Tiffany yang baru sadar dari pingsan, syok kembali. Membekap mulutnya tidak menyangka. "T-tidak! Putriku bukan anak pembunuh!" Geleng-geleng kepala. "Pasti ada kesalahpahaman. Iya, kan?!""Maaf ... Saya melihat dengan kepala saya sendiri! Bahwa Putri Anda yang mendorong Fahmi!" tegas pengawal itu meyakinkan. "Harus ke atas sekarang kalau tidak percaya."Mereka langsung berlari-lari naik tangga menuju kamar Kayla. Mulut mereka terbuka lebar saat melihat jendela kaca telah hancur. Mata masing-masing menangkap punggung Misella, berdiri di antara serpihan kaca berserakan di lantai. Tidak ada yang memperdulikan betapa cantiknya warna kembang api di menyala-nyala.Robert membalikkan badan Misella. "Apa yang sebenarnya terjadi?!" tanya Robert butuh penjelasan. "Kenapa begitu berantakan di sini?!" tambah Robert.Kesadaran Misella kembali saat kedat
"T-tapi Tuan ...." "Tidak ada tapi tapi!" Robert masih punya secuil rasa kasihan setelah melihat Fahmi begitu mengenaskan. "Beri waktu dua menit dan awasi dia jangan sampai menyentuh sedikitpun cucu saya! Kalau cucu saya sedang tidur, jangan sampai lelaki itu membangunkan!""Baik Tuan." Body guard menurut, mereka pun menghampiri Fahmi. "Hei! Ayo jalan!" perintahnya karena Fahmi hanya diam tak bergerak. "Cepat jalan! Sebelum Tuan Robert berubah pikiran!"Fahmi pun berjalan pincang naik ke arah tangga dikawal ketat. Meninggalkan Robert di bawah bersama putri pertama. Bella dengan penuh amarah menghampiri Robert yang melamun dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam kantong celana."Papa!" teriak Bella. "Papa yang benar saja membiarkan lelaki bajingan itu menemui Kayla?! Di atas juga ada Sella!" Marah Bella, geleng-geleng kepala kenapa Papanya berbuat demikian.Robert menatap putri pertamanya. "Sudah. Kamu jangan marah begitu," tanggap Robert
Robert kembali ke apartemen karena baru selesai menyelesaikan beberapa pekerjaan mendadak di hari tersebut. Awalnya Robert ingin menikmati waktu malam tahun baru bersama sang istrinya, alhasil gagal. Saat pulang lelaki tua geram setelah mendapatkan pesan dari putrinya. "Dia datang sendirian?" tanya Robert pada dua body guard itu.Salah satu body guard menjawab, "Sepertinya sendiri, Tuan. Saya mendapat notif panggilan banyak sekali dari putri dan istri Anda.""Kenapa dia ada di sini?" Napas Robert terdengar berat. Sangat heran sekali. "Apa tidak punya harga diri?" sinisnya mengingat wajah Fahmi yang begitu memuakkan."Mungkin dia lapar," tebak body guard setengah bercanda."Dia lapar pada hari ini?" Satu alis Robert naik."Kan Tuan yang membuatnya miskin tak punya apa-apa. Jadi, dia berusaha mendatangi keluarga Tuan agar mendapat belas kasih," jelas body guard itu."Ah, iya. Kalau begitu kita harus cepat!"Dua b
Jantung Misella terasa dihantam batu. Selama ini tidak pernah mengizinkan Fahmi melihat wajah putrinya. Batinnya pedih mendengar permintaan Fahmi, Misella merasa menjadi Ibu yang jahat. Sorot mata Fahmi hampir membuat pertahanan Misella goyah, rasa kasihan segera ditepis jauh-jauh.“Dia hanya mantan suami yang tidak tahu diri!” batinnya memperingatkan."Jangan mimpi. Jangankan Sella sebagai ibu! Aku saja tak akan membiarkanmu bertemu Kayla," sinis Bella. "Pergilah dari sini!" Bella menarik paksa tangan Misella, cepat-cepat memencet sandi pintu.Misella menoleh ke belakang, terperangah Fahmi semakin mendekat. Hah?! secepat itu? "Kak! Ayo cepat!" Menarik-narik dress Bella dengan panik."Sabar dong, Sel. Tangan Kakak jadi tremor ini," balasnya bersamaan bunyi pintu apartemen terbuka.Keduanya bergerak cepat masuk ke dalam saat pintu akan tertutup sempurna, tangan Fahmi menerobos pintu tak peduli akan terjepit. Misella dan Bella langsung mendorong sekuat tenaga agar pintu tertutup."Hanya
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen