Share

Petunjuk Dalam Mimpi

"Rin, kamu mau ngapain?" Justin memundurkan tubuhnya. Karina tetap mendekatkan wajahnya.

"Rin!" Justin menghalangi wajahnya dengan wajah Karina.

"Ya, Kak? Cium sekaliii aja, sedikiiit banget," Karina mendekatkan jari telunjuk dan jempolnya.

"Gak, Rin," Justin bangkit dari sofa dan meninggalkan Karina yang mengerucutkan bibir.

Di kamar, Justin melepas kaos hitamnya dan mengganti dengan kaos putih polos, ada tulisan kecil di dada kanannya, yang bertuliskan 'NEW YORK' dan menggunakan boxer.

"Kayaknya itu rubah emang ngajakin main-main," monolog Justin ketika mengingat rubah itu iseng mematikan mesin wahana yang mereka naiki.

Justin kemudian lelap dalam tidurnya, lenyap dalam dunia fantasi di alam bawah sadar. Baru saja ia lelap, ada suara ketukan dari jendelanya, Justin menggerutu.

"Tapi, unit aku kan di lantai lima belas, siapa yang bisa manjat ke lantai lima belas? Apalagi jendela kamar gak ada pagar atau apapun yang bisa bikin orang dateng dan ngetuk jendela kamar," gumamnya mendekati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status