Share

34. Sikap Tenang Cindya

Penulis: Lapini
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-09 10:53:49

Cindya menghentikan laju kendaraan mobilnya, menoleh ke spion kiri untuk memastikan apa yang dikatakan putranya itu sebuah kesalahan. Tetapi sialnya, apa yang diucapkan oleh bocah laki-laki yang duduk di kursi tengah dekat jendela itu, benar adanya.

Dharmatio melangkah bersama dengan Harena yang sedang memegang cup coffe. Seketika emosi Cindya tidak bisa lagi ditahan, atensinya tertuju menatap Zankesya dan Arlantio yang sedang menatapnya.

“Tunggu sebentar. Jangan keluar atau bukain pintu buat orang asing,” ucap Cindya dengan tegas tetapi masih terdengar lembut ditelinga Zankesya dan Arlantio yang menganggukkan kepala, menandakan bahwa kedua bocah itu mengerti.

Cindya melepaskan seatbelt, turun dari mobil lalu melangkahkan kedua kakinya mendekati Dharmatio dan Harena yang berada didepannya 15 langkah.

Setibanya tepat dibelakang mereka, Cindya berdeham mmembuat kedua insan berbeda jenis kelamin dihadapannya saat ini berbalik badan. Cindya mengangkat kedua sudut bibirnya, mengangkat
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   37. Dharmatio Tidak Memberitahu Cindya?

    Cindya menutup pintu mobil sisi pengemudi, menekan tombol pada remot mobil untuk mengunci pintu, lalu mengedarkan atensinya ke sekeliling area basement, dan satu mobil berwarna hitam membuatnya menyipitkan kedua mata.“Kaya mobilnya Mas Tio,” monolognya, keningnya mengkerut. Ia benar-benar yakin untuk kali ini, bahwa mobil itu mobil milik suaminya. “Atau dia lagi berkunjung ke apart rekannya? Kan yang tinggal di sini bukan cuma Harena,” tambahnya.Beberapa detik kemudian, wanita itu memilih untuk tidak terlalu memikirkan, lalu melangkahkan kedua kakinya memasuki lebih dalam apartement tempat Harena tinggal.Cindya memang sengaja datang untuk mengunjungi adik angkatnya itu, sudah satu minggu sejak dirinya memergoki Harena dan Dharmatio, tidak bertemu dengan Harena. Wajar bukan jika dirinya khawatir dengan kondisi adiknya itu?Dengan membawa sebuah goodiebag berwarna coklat di tangan kanannya, kedua kakinya berdiri tegap di depan lift dengan ekspresi wajah yang sumringah, membuat siapap

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   36. Seperti Di Ciduk Istri Sah

    Dharmatio menekan bel di sisi kanannya saat ini, menunggu pemilik unit nomor 344 dihadapannya saat ini membuka pintu untuknya.Kedua matanya beberapa kali tertangkap menoleh ke kanan dan ke kiri, seolah sedang was-was dan ekspresi wajahnya berharap tidak ada orang yang melintas, apalagi orang itu mengenalnya.5 menit berlalu, pintu coklat dihadapannya tak kunjung dibuka, sehingga membuatnya kembali menekan bel.“Hai, Mas ….” Seorang perempuan bersurai sebahu berdiri dihadapan Dharmatio dengan senyum lebar, bahkan ia menepi supaya ada jalan untuk Dharmatio masuk ke dalam unit apartementnya.Dharmatio melangkah masuk, diikuti oleh Harena setelah menutup pintu unit apartement. Dharmatio memilih untuk duduk di sofa ruang tengah, sedangkan Harena mengambil minuman di kulkas untuk gadis itu dan Dharmatio.“Kamu hari ini gak ada kelas?” tanya Dharmatio, menatap Harena yang melangkah mendekat ke arahnya dengan membawa dua botol kemasan minuman soda.Harena menggelengkan kepala setelah duduk d

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   35. I'm Cindya Aurelia Yasya

    Cindya duduk di sofa kamarnya dengan kaki yang diluruskan, kedua matanya memperhatikan putranya yang tertidur lelap di atas kasur. Putranya itu kelelahan dan akhirnya tertidur.“Kamu yakin Dharma tidak bermain-main dibelakangmu?”Pertanyaan dari seseorang di sebrang sana membuat Cindya mengalihkan atensi, menatap ponsel yang layarnya hitam dan di atas meja kaca.Wanita itu menganggukkan kepala. “Aku yakin sih, Mom. Gelagatnya juga gak ada yang aneh. Dia kemarin berkata jujur,” ucapnya tenang dan santai, tetapi tidak dengan wanita disebrang sana.“Kamu tahu darimana dia ngomong jujur? Kamu tidak tahu kalau di zaman sekarang itu banyak laki-laki yang manipulatif.”Cindya terdiam, ucapan dari mommynya berhasil menerobos masuk ke dalam pikirnya. Benar juga, bukan hanya laki-laki, tetapi perempuan juga banyak yang manipulatif, contohnya Harena.“Mas Tio itu suami aku, aku kenal dia gak setahun dua tahun, Mom. Gak mungkin kan sifat seseorang itu berubah?”“Tidak ada yang tidak mungkin. Sala

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   34. Sikap Tenang Cindya

    Cindya menghentikan laju kendaraan mobilnya, menoleh ke spion kiri untuk memastikan apa yang dikatakan putranya itu sebuah kesalahan. Tetapi sialnya, apa yang diucapkan oleh bocah laki-laki yang duduk di kursi tengah dekat jendela itu, benar adanya. Dharmatio melangkah bersama dengan Harena yang sedang memegang cup coffe. Seketika emosi Cindya tidak bisa lagi ditahan, atensinya tertuju menatap Zankesya dan Arlantio yang sedang menatapnya. “Tunggu sebentar. Jangan keluar atau bukain pintu buat orang asing,” ucap Cindya dengan tegas tetapi masih terdengar lembut ditelinga Zankesya dan Arlantio yang menganggukkan kepala, menandakan bahwa kedua bocah itu mengerti. Cindya melepaskan seatbelt, turun dari mobil lalu melangkahkan kedua kakinya mendekati Dharmatio dan Harena yang berada didepannya 15 langkah. Setibanya tepat dibelakang mereka, Cindya berdeham mmembuat kedua insan berbeda jenis kelamin dihadapannya saat ini berbalik badan. Cindya mengangkat kedua sudut bibirnya, mengangkat

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   33. Dharmatio dan Harena kepergok jalan berdua

    Cindya melangkahkan kedua kakinya memasuki area sekolah, lalu duduk di bangku kayu panjang yang menghadap ke area taman bermain. Kedua sudut bibirnya terangkat melihat beberapa bocah berusia 3-4 tahun sedang mencoba berbagai permainan yang ada di depannya. Tanpa disadari olehnya, tangan kanannya terangkat mengusap perutnya yang masih datar, didalam sana terdapat calon anaknya yang kedua, dan selalu berdoa supaya tidak terjadi sesuatu selama beberapa bulan ke depan. “BUNDAA ….” Suara nyaring milik bocah laki-laki dibelakangnya itu membuatnya menoleh, dan menatap Arlantio yang menuruni tangga bersama dengan seorang bocah perempuan yang mengikuti putranya itu. Cindya terkekeh mendapatkan pelukan tiba-tiba dari putranya, mengusap puncak kepala putranya itu, lalu tersenyum menatap Arlantio yang sedang menatapnya saat ini. “Haii, anak bunda yang tampan. Hari pertama udah dapet teman?” tanyanya, melirik tipis bocah perempuan kuncir dua dengan rambut yang panjang, lantas kembali menatap

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   32. Dharmatio Mendatangi Apartemen Harena(1)

    Harena mengerang kesal, ia mengacak-ngacak rambut panjangnya seperti orang frustasi yang sedang putus cinta. Dirinya berdecakk, mengusap wajahnya gusar.“Sial! Aku terjebak,” kesalnya, menghela nafas kesal.Harena menatap dirinya yang berantakkan, rambut yang sudah seperti singa, dressnya yang sudah tidak pada tempatnya. Seperti pada bagian lengan bagian bahu, sedikit miring dan memperlihatkan tulang dan kulitnya yang putih.Harena benar-benar kesal, dan menyesal atas keputusannya untuk datang berkunjung ke rumah Cindya. Niat hati ingin membuat Cindya kepanasan karena ia memamerkan tas yang dibelikan oleh Dharmatio, kini dirinya lah yang dibuat kesal oleh wanita itu.Kedua matanya menatap tajam dirinya sendiri, “Lihat saja ya, Mbak. Aku akan membuatmu hancur sehancurnya,” monolognya dengan penuh penekanan.Sementara itu ditempat lain, Cindya tengah menatap layar laptopnya yang menyala. Ia menyunggingkan senyumnya seolah sedang menonton sebuah film yang bertemu psikopat, sedangkan yang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status