Share

Bab 14 | Gelap Mata

Suasana tegang terlihat begitu jelas di ruang pemeriksaan ini. Tidak ada yang mengira jika Gibran datang, termasuk Zahra. Sejak tadi, Zahra bukannya tidak menghubungi Gibran, melainkan lelaki itu tidak yang tidak bisa dihubungi. Sekarang, tiba-tiba lelaki itu sudah ada di ambang pintu dengan tatapan datar terkesan dingin.

Seakan dengan slow motion Gibran melangkah sambil melonggarkan simpul dasi. Tatapan lelaki itu senantiasa datar, terlebih saat menatap Daffa dan Zahra dalam posisi berdekatan. Telinganya masih begitu sehat hingga bisa mendengar jelas yang lelaki itu ucapkan.

‘Cih, menghalalkan’ cibir Gibran dengan genderang perang di dalam otak dan hatinya.

Tidak berbeda dengan Zahra dan Daffa, Fitri juga ikut terkejut, terlebih saat melihat tatapan Kakak sepupunya. Dia memang sudah terbiasa dengan sikap dingin Gibran, hanya saja sekarang dia merasakan hal yang berbeda. Aura Gibran lebih mencekam dari biasanya.

“Kak,” sapa Dokter Fitri dengan senyum canggungnya. “Kok ke sini?”

Gi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status