Share

CHAPTER 26 Bau Bangkai akan Tetap Tercium

     "RAIN!!!" 

     "Aku di sini."

    Anya menoleh ke samping. Di sana, sosok Rain menatapnya dengan datar, sedang bersandar pada kusen pintu. Anya kemudian memijit kepalanya yang berdenyut pening, bukan karena keberadaan Rain melainkan karena ia tidak menyangka akan terbangun dari alam mimpi sembari berteriak memanggil nama pria itu. Lagipula, dia bangun dalam keadaan tidak pada posisi yang benar. Itu jelas membuatnya pusing.

    Lalu, mengapa dia memanggil nama Rain?

    Anya tidak tahu. Mungkin hanya refleks sebab Anya memimpikannya.

    "Kamu baik-baik saja?" Rain berjalan mendekat, lalu kemudian duduk di kursi yang entah ia ambil dari mana. Anya tidak peduli tentang hal kecil seperti itu. Yang lebih penting sekarang, dimana dia? Menatap sekeliling Anya menyadari ia berada di sebuah kamar bernuansa ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status