"Apa yang dikatakan oleh Ibuku padamu?" Lake menatap Lynette dengan seksama. "'Aku pikir kau cukup tahu diri, tapi ternyata kau masih saja merayu Lake. Benar, apa yang diharapkan dari anak seorang wanita perusak. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.Lynette, dengarkan aku baik-baik, aku tidak akan pernah membiarkanmu masuk ke dalam keluarga Maverick! Kau bisa merayu Lake sekarang, tapi aku pastikan Lake akan tetap menikah dengan Gricelle dan meninggalkanmu!' Itu adalah yang dikatakan oleh Ibumu." Lynette mengatakan tanpa menambahkan atau mengurangi satu kata pun.Lake tidak berpikir bahwa ibunya akan bicara begitu kasar seperti itu pada Lynette. "Maafkan aku, ini semua adalah salahku.""Bukankah ini yang kau inginkan? Melihatku dipandang hina oleh orang lain.""Lyn, aku tidak pernah memiliki maksud seperti itu.""Dengan kau membawaku ke sini, kau sudah memiliki maksud seperti itu. Aku benar-benar tidak memiliki masalah jika orang lain menghinaku, tapi ibuku juga dibawa dalam hal i
Tengah malam Lake terjaga dari tidurnya karena ringisan Lynette. Wanitanya itu meringkuk sembari memegangi perutnya."Lyn?" Lake membangunkan Lynette dengan pelan.Lynette membuka matanya. Wanita itu akhirnya menyadari rasa sakit di perutnya. Ia tahu apa penyebab rasa sakit ini."Apakah kau sakit perut karena haid?" Lake bertanya dengan pelan.Lynette diam sejenak. Sepertinya Lake tidak melupakan kebiasaannya yang datang satu bulan sekali. "Aku membutuhkan pembalut.""Tunggu sebentar."Lake hanya akan menghabiskan beberapa hari dengan Lynette, tapi ia telah memikirkan semuanya dengan seksama. Ia telah menyiapkan pembalut untuk berjaga-jaga jika Lynette datang bulan.Pria itu kemudian kembali ke kamar, ia mengambil celana dalam dan memasangkan pembalut untuk Lynette kemudian menyerahkannya pada Lynette.Lynette bergerak dari ranjang."Kau mau pergi ke mana?""Kamar mandi.""Aku akan membawamu.""Tidak perlu, aku bisa jalan sendiri." Lynette bukan lagi remaja akhir yang akan bersikap ma
"Lake di mana kau?" Charlina menghubungi Lake. Ia pergi ke perusahaan putranya dan mengetahui bahwa putranya sudah mengambil cuti."Aku sedang berada di luar kota.""Apa yang kau lakukan di luar kota?""Bu, aku tidak perlu melaporkan semua hal yang aku lakukan pada Ibu." Lake membalas datar. "Aku tutup panggilannya." Pria itu kemudian menutup panggilan dari ibunya.Ia melihat ke arah Lynette yang saat ini sedang menatap ke layar lebar di depan mereka. Wanita itu tampak tidak terganggu sama sekali.Ponsel Lake berdering lagi. Itu masih panggilan dari ibunya. Lake menghela napas, pria itu akhirnya berdiri dari tempat duduknya dan menjawab panggilan itu."Ada apa lagi, Bu?""Lake, empat hari lagi kau akan menikah dengan Gricelle. Kau seharusnya pergi menemani Gricelle untuk memastikan semua persiapan pesta pernikahan kalian.""Bu, aku sudah mengatakan bahwa aku tidak akan terlibat dalam hal itu. Ibu dan Gricelle yang menginginkan pernikahan itu, jadi kalian urus saja berdua.""Lake, baga
"Bukankah aku sudah mengatakan padamu bahwa aku tidak ingin melihatmu lagi?" Lynette menatap Lake yang saat ini ada di depannya.Setelah beberapa malam Lake tidak datang ke galerinya, hari ini Lake datang lagi.Lake tidak menjawab pria itu haya membuang rokoknya alalu menginjaknya, ia kemudian mendekati Lynette lalu meraih tangan Lynette dan memasukan Lynette ke dalam mobilnya."Apa yang ingin kau lakukan, Lake? Buka pintunya!" Lynette menatap Lake marah."Jalan!""Baik, Tuan." Arthur segera melajukan mobil."Ke mana kau akan membawaku, Lake.""Ke tempat di mana tidak akan ada yang bisa mengganggu kita.""Berhenti! Turunkan aku!" Lynette bersuara bengis.Namun, tidak ada yang mendengarkan Lynette."Jangan membuang energimu, kau tidak akan bisa turun sebelum kita sampai di tempat tujuan," seru Lake. "Istirahatlah, ini akan menjadi perjalanan yang panjang. Dalam tiga jam kita baru akan sampai.""Lake, apakah kau sudah gila? Menculik seseorang itu melanggar hukum."Lake tersenyum kecil.
Pagi harinya Gricelle terbangun di tempat tidur sendirian. Wanita itu menemukan dirinya dalam kekacauan. Wajahnya terlihat pucat saat ia menyadari tubuhnya telanjang dengan jejak-jejak cumbuan di dadanya.Kepala Gricelle tiba-tiba menjadi kosong, matanya memerah lalu air mata jatuh tanpa bisa dihentikan, kedua tangannya mencengkram sprei dengan kuat. Wanita itu kemudian terisak dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.Hidupnya hancur, ia tidur dengan seseorang yang bahkan pagi ini tidak ia ingat wajahnya.Setelah beberapa waktu terisak, Gricelle menenangkan dirinya. Wajah wanita itu tampak dingin, air mata tidak akan menyelesaikan apapun, jadi ia berhenti menangis.Sekarang Gricelle mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Minumannya dibius, orang yang mengantarnya ke kamar adalah salah satu teman kuliahnya dulu. Wanita itu jelas tidak memiliki dendam apapun dengannya, jadi ia yakin bahwa seseorang pasti telah membayar wanita itu.Untuk mengetahui dalang dibalik kejadian buruk
Pagi ini Lynette pergi ke sebuah pusat perbelanjaan dengan Amora. Keduanya sudah lama tidak berbelana bersama jadi mereka memutuskan untuk pergi hari ini.Setelah membeli beberapa pakaian, keduanya keluar dari toko. Mereka akan mencari sesuatu untuk dimakan.“Lynette?”Dunia benar-benar sempit. Lynette bertemu dengan Gricelle dan Megan di sana. Wajah Amora sudah memperlihatkan rasa tidak sukanya.“Gricelle, kau masih harus pergi ke tempat lain. Ayo pergi.” Megan tidak ingin Gricelle menyakiti Lynette dengan kata-kata atau perlakuannya karena ia tahu Gricelle pasti akan melakukan itu.“Ke mana kalian akan pergi?” Gricelle mengabaikan kata-kata Megan, ia menatap Lynette dan Amora bergantian.“Kami akan segera pulang.” Amora berbohong. Jika ia mengatakan bahwa mereka akan makan dulu, Amora takut jika Gricelle akan ikut makan bersama mereka tanpa tahu malu.“Ah, sayang se