Share

40. Antara Tangis dan Tawa

Laura menepuk berulang kali pipi laki-laki yang tidur disebelahnya namun tanpa hasil. Bunyi jam weker di nakas sudah sejak tadi berkumandang menyuruh Sang Empunya untuk bergegas bangun. Laura mengurungkan niatnya turun dari ranjang ketika dirasakan ada lengan kokoh melingkari pinggang dan menahan pergerakannya.

“Kamu mau ke mana? Biar aku saja yang lakukan,” cegah Abraham dengan mata yang masih setengah terbuka akibat mengantuk. Laura bahkan tidak tahu pukul berapa suaminya itu ikut tidur disampingnya. “Jangan mencoba bandel, Sayang. Turuti kata dokter dan bergantunglah padaku,” lanjutnya meski kata ‘dokter’ terdengar aneh di telinga Laura.

“Aku cuma mau ke kamar mandi kok, Mas,” sahut Laura berdalih.

“Kalau gitu sekalian mandi bersama gimana?” Abraham menguap dan melakukan peregangan pada kedua lengannya. Kemudian ia turun dari ranjang, berjalan memutar dan meraih tubuh Laura ke dalam gendongannya deng

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status