Share

Rencana Minah

Perkataan Rahman yang sama sekali tidak aku mengerti. Dia sangat membingungkan. Aku menariknya masuk ke dalam kamar. Tidak enak jika mertuaku mendengar perkataan Rahman. “Man, kamu masuk saja. Kalau bicara jangan membuatku bingung.”

Rahman masuk ke dalam. Dia membuatku bersama Cinta sangat panik. “Gus, dia mengatakan …,” ucapnya sembari menggerakkan kakinya. Aku segera memegang paha itu, membuatnya mendadak berhenti.

“Kamu itu kalau ngomong jangan setengah-setengah. Sekarang, ceritakan apa yang sebenarnya terjadi! Maksud kamu itu saos apa? Kalian makan bakso?!” Rahman menelan salivanya saat mendengar aku berbicara tegas. Dia menarik napas, dan mulai akan berucap kembali.

“Gus, saat itu, kan, kamu sudah pergi. Nah, Minah itu menatapku dengan aneh. Dia mengatakan sebuah kalimat. Rahman, kamu harus menghamiliku! Dan aku mengeluarkan cairan merah itu. Saos itu ibarat. Masak aku harus menjelaskan, sih,” protes Ra

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status