Share

Rencana

Cinta sangat terkejut dengan apa yang dia dengar. Aku tanpa sengaja meletakkan ponselku di mikropon yang masih menyala. Semua pengunjung supermarket dan pegawai menatapku seolah-olah aku adalah penjahat dalam sebuah drama. Aku segera memberikan mikropon itu kembali kepada pegawai laki-laki yang melotot. “Mas, aku berikan kembali. Maaf sudah membuat keributan,” ucapku sambil meringis.

“Laki-laki istri hamil, kok malah seperti itu,” sindirnya membuatku menarik napas. Semua pengunjung masih berbisik. Tatapan mereka sinis, menusuk, dan sadis. Aku mematikan ponselku berlari mendekati Cinta.

“Cinta, jangan menuduhku macam-macam. Aku tidak tahu Minah menghubungiku. Percayalah kepadaku, Cinta!” kataku tegas berusaha membuat Cinta mempercayainya.

“Agus, kamu sudah mempermalukanku. Aku seperti wanita hamil dengan suami yang jahat. Kamu menyebalkan,” protes Cinta menarikku. Dia meninggalkan semua belanjaan dan membiarkannya b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status