Share

76. Pura pura lupa

Aku meregangkan otot tubuh dengan segarnya ketika getaran ponsel yang ada di sebelah mengganggu pejaman mataku. Seakan dipaksa kembali ke dunia nyata. 

Kamar Pak Lio yang...

Tunggu!

Kamar Pak Lio?

Aku mengedarkan pandangan dan benar saja aku tengah dengan nyenyaknya tidur di kamar atasan killer satu itu. Lalu aku menepuk jidat keras ketika melihat jam sudah sangat sore. Itu artinya aku terlelap cukup lama. 

Segera turun dari ranjang empuknya tidak lupa membetulkan seprei dan mematikan AC kamarnya. Lalu berlari keluar. Tapi, ada yang ketinggalan lagi.

"Mejanya." 

Aku kembali ke dalam rumah untuk mengambil meja dan keluar rumahnya. Meletakkan kunci rumahnya di bawah pot coklat, menutup pagar depan, lalu menginjak pedal gas mobil menuju rumah sakit. 

"Mampus gue. Nanti Pak Lio pasti ngomel-ngomel."

Walau di ponsel tidak ada notifikasi bahwa ia keberatan dengan keterlambatanku, tapi aku yakin ia

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Windi Sumarni
ah jadi makin penasaran aja ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status