Dijual Ayah, Dipinang Takdir

Dijual Ayah, Dipinang Takdir

last updateLast Updated : 2025-10-10
By:  Mufid Pandri Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
10Chapters
18views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Nadira, gadis berusia 23 tahun. Hidupnya hancur seketika, saat bapaknya terlilit hutang dengan rentenir tua bangka yang ingin menjadikannya istri. Tidak ingin terikat pernikahan tanpa cinta, Nadira melarikan diri di malam sebelum hari pernikahannya. Pertemuan tidak terduga dengan teman lamanya membuka babak baru perjalan hidup Nadira. Apakah Nadira bisa benar-benar bebas dan menata hidupnya kembali?

View More

Chapter 1

Bab 1

Senja itu menyisakan cahaya jingga. Nadira duduk di teras rumah, meratapi nasibnya. Tatapannya kosong, pikirannya melayang entah ke mana.

Setelah kematian ibunya, Nadira seperti tidak ada tempat bersandar. Beban berat di pundaknya kini di pikulnya sendiri.

Sakit yang diderita sang ibu akhirnya merenggut nyawanya. Bukan ingin menyalahkan takdir, tetapi andai saja biaya itu tidak dipakai ayahnya bermain judi dan mabuk-mabukan, mungkin ibunya bisa di bawa ke rumah sakit besar di kota untuk di obati.

Dengan uang yang sudah di kumpulkan ibunya dengan susah payah dari hasil menjahit yang tidak seberapa itu.

Kini, Nadira hanya tinggal berdua dengan ayahnya.

Suara langkah membuatnya tersadar, ayahnya nya berjalan dengan terhuyung-huyung. Saat ayahnya sudah dekat tercium bau menyengat yang sangat dikenali Nadira. Ayahnya pulang dalam keadaan mabuk lagi. Dia duduk menghempaskan diri di samping Nadira, dengan mata yang merah dan badan sempoyongan.

Nadira sebenarnya sudah lelah menghadapi ayahnya yang setiap hari datang dalam keadaan seperti ini.

Ayah yang seharusnya menjadi tulang punggung dan pelindung keluarga, tapi menjadi ayah yang tidak bertanggung jawab.

"Dira," suara berat dan sesak itu memanggilnya.

"Yah," Dira berusaha menahan tubuh ayahnya yang hampir terjerembab ke tanah. "Kenapa ayah minum lagi, ayah kan sudah janji untuk ti-"

"Diam!" bentaknya, membuat Dira terkejut dan menunduk. Dira menyandarkan tubuh ayahnya ke dinding rumah agar tidak terjatuh.

Hening sesaat setelah membentak Nadira, ayahnya berusaha menegakkan diri dan berkata dengan suara yang seperti putus asa. "Dira, hutang Ayah pada Brama sudah terlalu besar. Ayah tidak sanggup untuk membayarnya..."

Hutang yang dipakai bapaknya untuk mabuk-mabukan dan bermain judi, setiap hari hanya itu yang dilakukan ayah.

Bahkan kalau kalah dan ingin main judi lagi tapi uangnya sudah tidak ada, dia akan mengamuk pada anak satu-satunya itu.

Nadira menatap ayahnya dengan perasaan takut. Nama Brama sudah tidak asing lagi ditelinganya. Semua orang di kampungnya tahu siapa dia. Dia adalah rentenir yang menjerat nasabahnya dengan bunga yang sangat besar.

"Yah, kita pasti bisa cari jalan keluarnya. Aku bisa kerja apa saja asalkan-"

"TIDAK ADA JALAN LAIN!" teriak Surya tiba-tiba, menghantam lantai yang di dudukinya dengan kepalan tangannya. "Brama... Dia bilang kalau kamu mau jadi istrinya, maka hutang Ayah akan lunas."

Nadira terdiam, rasanya dunianya runtuh seketika. Apa yang dikatakan ayahnya langsung menusuk jantungnya, bahkan lebih dalam dari pisau. Itu benar-benar menyakitkan.

"Hanya itu cara agar Ayah selamat..." Surya menarik napas sejenak.

"Besok kamu ikut Ayah menemui Brama, awas saja kalau kamu menolak," lanjut Surya.

Air mata Nadira mengalir tanpa bisa ditahan. Tangisnya pecah. Dia menatap ayahnya dengan iba, seolah memohon agar semua itu tidak terjadi.

Di balik mabuknya, Surya melihat tatapan iba anaknya sebenarnya tidak tega. Tapi hanya ini yang bisa Surya lakukan agar bisa selamat dari jeratan rentenir itu. Brama terkenal dengan kebengisannya, kalau ada nasabah yang tidak bisa membayar dia tidak akan segan-segan melukainya.

Nadira memeluk dirinya sendiri. Dalam hati dia berjanji tidak akan menyerahkan dirinya pada Brama, apapun akan dia lakukan agar tidak menikah dengannya. Menikah dengan lelaki yang lebih pantas di sebutnya "Ayah" itu.

Tapi... apa yang bisa Dira lakukan?

Dia tidak bisa berpikir jernih, sementara besok dia harus bertemu dengan Brama.

"Apa aku pergi saja dari kampung ini?" gumamnya. "Tapi bagaimana dengan Ayah?"

Hatinya galau memikirkan nasib ayahnya jika dia kabur. Sudah pasti Brama akan mengamuk habis-habisan.

Sebenarnya, pergi meninggalkan kampung adalah satu-satunya cara agar Nadira terlepas dari pernikahan. Karena Nadira sadar, bertahan di sini tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Dia juga tidak bisa membayar hutang ayahnya yang sangat banyak itu dalam waktu dekat.

"Tuhan, apa yang harus aku lakukan...?"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
10 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status