Share

Melayani tanpa ucapan terimakasih

"I miss you too." Ucapku dengan suara sama lirihnya dengan tatapan yang tak lepas dari wajah tampan Kian.

Yeah, sudah berpuluh-puluh kali kukatakan jika Kian adalah duda tampan berwajah serius namun memiliki jiwa membara yang nakal dan panas.

Jempol Kian mengusap sudut bibirku sensual sambil mendekatkan wajahnya. Bagai terhipnotis, bukannya aku turun dari pangkuan Kian malah aku menunggu kapan dia akan menjamahku kembali.

"Gue pengen cium lo. Boleh?" Tatapan Kian jatuh ke arah bibirku.

Bukankah dia pria yang manis? Selalu bertanya pada pasangannya sebelum melampiaskan kerinduan?

Seakan mengkode dengan tatapan yang dalam, aku tahu Kian berharap agar aku tidak menolaknya.

Lalu kulingkarkan kedua tanganku di lehernya dan mendekatkan wajahku ke arahnya. Kian langsung melumat basah bibirku dengan posisi aku masih di atas pangkuannya.

Kami saling membalas ciuman hingga sama-sama bergairah. Tanganku mulai bergerak nakal dengan mengusap-usap rambut Kian yang masih sesikit basah. Aroma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Juniarth
beneeerrr bget
goodnovel comment avatar
Juniarth
fenomena duda jaman now
goodnovel comment avatar
Juniarth
yes gadis buciiiinnn
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status