Share

Bab 20 Dia Mengancamku

Aku terus berjalan. Sesekali melihat ke seberang jalan, mencari tempat akan berhenti. Sepertinya belum ada tanda-tanda langkah kaki akan istrahat. Tenaga sudah mulai berkurang. Teriknya matahari menjadi saksi lelahnya aku melangkah.

Aku sudah berjalan lebih dari tiga ratus meter. Siapa yang akan aku hubungi sekarang? Aku tidak punya teman dekat selain Utami. Saat ini sangat butuh bantuan. Aku tidak tahu keberadaan halte bus di sekitar sini. Tidak mungkin berjalan hingga sampai rumah. Ya Allah, bisakah engkau kirimkan seseorang untuk membantuku. Saat ini aku sangat butuh pertolongan.

Aku sudah haus. Keringat membasahi tubuh. Terik terasa langsung menembus badan, karena tidak ada penghalang diantara aku dan matahari.

Suara klakson tiba-tiba menghentikan langkah. Aku mengangkat wajah setelah lama berjalan menunduk. Mobil avanza hitam berhenti di sisi jalan. Aku tidak tahu siapa pemiliknya, sebab kaca mobil yang berwarna hitam menyembunyikan sosok di dalamnya.

Tidak ingin terlalu lama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status