Share

Bab 58 : Lamaran

"Besok sidang pertama, kan?" tanya Fatih saat keduanya bertemu di cafe.

Alya mengangguk. "Kau mau ikut?"

"Sayangnya besok aku ada operasi," ucap Fatih menyayangkan. "Tapi setelahnya aku akan menemuimu."

Alya tersenyum, mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Fatih yang berada di atas meja. Lelaki itu mendongak, menatap Alya sembari terkekeh.

"Kau mau menggodaku?"

"Tidak," ucap Alya seraya mencebik, memangnya menggenggam tanganmu tak boleh ya? Sebuah larangan?"

"Bukan begitu." Fatih menggenggam tangan Alya dengan erat. "Hanya saja aku masih belum terbiasa, lagipula kita tak punya hubungan apa-apa."

"Kau benar, Fat. Kalau begitu apa kau tidak mau menjalin hubungan denganku? Kupikir kita sudah sangat dekat bahkan tahu satu sama lain. Boleh aku tanya sesuatu? Kau menyukaiku?"

Fatih bergeming, menatap Alya tanpa berkedip dengan wajah memerah.

"Ehm ... kenapa tiba-tiba menanyakan hal itu?"

Alya mengangkat bahu. "Hanya butuh pengakuan."

"Apa tak cukup penjelasan tak tersirat yang selama i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status