Share

Bab 604

Author: Celine
Sudah beberapa hari sejak Henry pergi ke Holera untuk menyelidiki Keluarga Tanadi. Selama periode ini, demi keselamatannya, aku tidak pernah berinisiatif mengiriminya pesan dan hanya menunggu dia memberitahuku hasil penyelidikannya.

Namun, berita yang aku terima hari ini cukup penting dan krusial. Aku rasa perlu untuk memberitahukan hal ini kepada Henry, itu mungkin dapat membantu penyelidikannya.

Setelah mengirim pesan, Henry langsung membalasnya: [Bisa ditelepon?]

Aku mengambil kesempatan untuk pergi ke kamar mandi dan menelepon Henry. "Pak Henry."

[Aku masih menyelidiki. Keluarga Tanadi memiliki sejumlah produk kimia di Holera. Asalnya tidak jelas. Aku sedang mengintai di antara para pekerja transportasi untuk mendapatkan gambaran yang jelas. Waktunya mendesak dan tidak leluasa untuk mengetik, jadi aku langsung menelepon.] Suara Henry terdengar sangat pelan dan latar belakangnya bising.

"Terima kasih atas kerja kerasmu." Tanpa membuang waktu, aku segera memberitahunya tentang perkem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 661

    Menjelang akhir makan malam, Nyonya Lina pergi ke kamar tamu untuk merapikan tempat tidur.Malam ini, Ardi benar-benar sudah minum terlalu banyak. Ketika menopangnya berjalan menuju kamar tamu, aku mencium bau alkohol yang pekat dari tubuhnya. Aku diam-diam mengerutkan kening.Ardi bukan orang yang suka minum berlebihan, tetapi malam ini dia minum sangat banyak. Sebelumnya aku juga tidak pernah melihat dia begitu dekat dengan ibu mertuanya. Kenapa hari ini dia bisa mengobrol dengan begitu gembira bersama ibu mertuanya? Jika orang luar melihat, mereka pasti mengira keduanya adalah ibu dan anak kandung.Setelah masuk ke kamar tamu, aku hanya bisa menghela napas dalam hati. Meskipun Nyonya Lina dan Ardi bukan ibu dan anak kandung, Nyonya Lina benar-benar sangat menyayangi Ardi.Seprai dan selimut di kamar tamu ini semuanya baru. Bahkan ini adalah barang mahal yang Nyonya Lina beli dan simpan selama ini, tidak pernah tega dipakainya."Raisa, jangan lupa untuk menuangkan segelas air hangat

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 660

    Terakhir kali Ardi mencegahku minum, waktu itu aku masih belum paham kenapa dia mengatakan aku tidak boleh minum.Kali ini, aku tahu aku tidak boleh minum.Karena aku hamil, jadi aku tidak boleh minum alkohol.Namun, bagaimana bisa Ardi tahu aku tidak boleh minum alkohol?Pria itu tidak mau aku minum alkohol. Jangan-jangan dia sudah tahu kalau aku hamil?Seketika, tubuhku seolah disambar petir. Aku berdiri terpaku di tempat. Sepasang mataku menatap Ardi dengan lekat, tidak bisa bergerak untuk waktu yang lama.Hatiku dipenuhi kebingungan dan keraguan."Kenapa dia tidak boleh minum? Tidak bisa, hari ini dia harus minum. Kamu sudah mengantarnya sampai depan pintu rumah, tapi dia bahkan tidak mau mengajakmu naik untuk minum. Apa ini yang akan dilakukan anak baik?" Paman malah mengerutkan kening, merasa sangat tidak puas.Kemudian, Paman kembali bersikeras, "Raisa, kemarilah. Bersulanglah untuk Ardi sebagai permintaan maaf!""Tidak bisa, Raisa benar-benar tidak boleh minum." Ardi lebih bers

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 659

    Baru saja aku menjawab, Ardi sudah menahan tangan Paman. "Paman, malam ini kita berdua tidak bisa minum. Tubuh Paman tidak bisa menyerap minuman keras, aku juga masih harus menyetir.""Aku tidak minum, kamu yang akan minum. Kalau mabuk, tidur saja di sini. Di rumah kami ada kamar tamu!" Paman melambaikan tangannya.Dia bahkan ingin Ardi menginap di rumah.Keluarga Larasati dulu memang kaya raya. Ketika perusahaan farmasi Hasan berkembang pesat, kami juga pernah tinggal di sebuah vila. Namun, sejak Hasan mengalami masalah, ekonomi keluarga langsung menurun drastis. Nyonya Lina menjual vila itu, menukarnya dengan rumah kecil ini.Meskipun disebut rumah kecil, sebenarnya ini juga tidak terlalu kecil. Luasnya lebih dari 160 meter persegi, dengan empat kamar tidur dan dua ruang tamu. Memang ada kamar tamu yang kosong di sini.Namun, bagaimana mungkin Ardi bisa menginap di rumah?Aku langsung mengerutkan kening, tetapi Ardi justru sedikit melengkungkan matanya. "Kalau begitu, aku akan ke dap

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 658

    Tentu saja tidak!Bagaimana mungkin aku dan Ardi berkencan?Kata-kata ini hampir melompat keluar dari mulutku, tetapi Nyonya Lina kembali menggenggam pergelangan tanganku, lalu berkata, "Kalau memang karena ini, aku tidak akan memperhitungkannya denganmu.""Bukan ...." Bahkan jika Nyonya Lina ingin memperhitungkannya, aku tidak mau berbohong.Namun, aku juga tidak mau memberi tahu Nyonya Lina bahwa aku makan bersama Steven.Karena aku sudah memutuskan tidak akan menjalin hubungan yang lebih dengan Steven. Jadi, aku tidak perlu memberikan harapan padanya maupun orang lain, juga tidak boleh membuat mereka salah paham.Jadi, aku hanya mengatakan, "Akhir-akhir ini pekerjaanku sangat sibuk, jadi aku melupakan hal ini. Maafkan aku, Bu.""Lalu, kenapa kamu tidak mengangkat teleponmu padahal aku sudah menelepon puluhan kali? Kepala perawat di rumah sakitmu mengatakan kalau kamu sudah pulang sejak tadi. Devi juga mengatakan dia sudah sampai di rumah. Apa yang kamu sibukan sampai tidak mengangka

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 657

    Mobil Ardi berhenti lagi. Dia berada di dalam mobil, sementara tatapannya jatuh ke arahku melalui kaca jendela, tampak penuh kerinduan.Aku jadi makin cemas, langsung menarik Nyonya Lina masuk ke dalam kompleks."Mau pergi ke mana? Aku yang memanggil orang itu, dia adalah tamuku. Bagaimana bisa kamu mengusir tamuku?" Namun, sebelum aku berjalan jauh, terdengar suara keras yang penuh kemarahan dari kejauhan.Setelah mendengar suara itu, tubuhku langsung berubah kaku.Ketika mendongak, aku melihat sesosok bayangan yang sedang melangkah cepat menuju ke arahku dan Nyonya Lina.Apa yang aku takutkan benar-benar terjadi. Aku takut Paman melihat Ardi datang bersamaku. Kebetulan sekali, dia justru melihatnya.Langkah Paman tampak sangat tergesa dengan langkah yang lebar. Dia berjalan sambil berteriak, "Raisa, ada apa denganmu? Apa etika dasar dalam menerima tamu pun kamu tidak punya? Dia sudah mengantarmu sampai sini, tapi kamu bahkan tidak mengajaknya minum teh? Kalau sampai tersebar, orang-o

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 656

    "Raisa ...."Ardi memanggilku dengan suara serak dan nada muram.Kali ini aku tidak memotong perkataannya, tetapi dia sendiri yang menghentikan kata-katanya.Pria itu hanya memanggilku seperti itu saja.Kesedihan itu tampak bergejolak di matanya, seakan juga ikut menerjang ke dalam hatiku.Dadaku dipenuhi rasa sakit yang pekat, menyebar di seluruh hatiku, membuatku sedikit sesak napas.Namun, kenapa aku merasakan sakit?Padahal aku sudah mempersiapkan pertahananku. Padahal aku juga sudah membuat keputusan.Selama setengah jam berikutnya, Ardi tidak lagi membuka mulut untuk mengatakan apa pun. Suasana di dalam mobil sunyi. Kepalaku bersandar ke kanan pada sandaran kursi, memandangi lampu jalan yang melintas melewati jendela mobil satu per satu.Seperti masa lalu antara aku dan Ardi selama bertahun-tahun ini. Satu per satu adegan melintas, hingga berakhir.Pada akhirnya, semua akan selesai.Bagus jika semuanya berakhir, bagus jika semuanya selesai.Setelah semuanya selesai, aku tidak aka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status