Share

Bab 4

Author: Lakshya
Aku dan Hansen adalah tetangga yang tumbuh bersama sejak kecil. Sejak kecil, aku kehilangan ibuku dan dibesarkan oleh ayah yang kecanduan alkohol. Sementara itu, Hansen tinggal bersama ibunya yang lembut di rumah sebelah setelah orang tuanya bercerai.

Ibu Hansen sangat menyukaiku. Dia sering kali memelukku dan bertanya apakah aku ingin menjadi istri Hansen. Setiap kali itu terjadi, Hansen selalu menolak dengan keras.

"Siapa yang mau nikah sama si bisu ini?" katanya.

Meskipun begitu, Hansen selalu melindungiku saat di luar. Ketika aku dilempari batu, dikejar anjing, atau barang-barangku dirampas, dia selalu maju dan berkelahi dengan orang-orang yang menggangguku. Bahkan saat tubuhnya babak belur, dia tetap mati-matian melindungiku di belakangnya.

Dia bilang dia tidak suka si bisu, tapi dia akan selalu menjaga Starla, si bintang kecilnya.

Sampai suatu hari, ayahku yang terlilit utang judi berencana menjualku yang dianggapnya tidak berguna. Ibu Hansen mengetahui rencana itu dan menyelamatkanku. Namun, ayahku yang mabuk menikamnya 13 kali hingga dia tidak pernah bangun lagi.

Aku tidak akan pernah melupakan tatapan Hansen ketika aku terbangun di rumah sakit. Itu adalah tatapan penuh keputusasaan dan kebencian yang tak terhingga.

"Starla! Kenapa yang mati bukan kamu! Aku benci kamu! Seumur hidupku aku akan membencimu!"

Plak!

Dalam kemarahannya yang meluap, Hansen menamparku. Tamparan itu membuatku pusing dan kehilangan keseimbangan. Tamparan itu juga membuat telinga kiriku tuli untuk selamanya.

Namun, tamparan itu jugalah yang membuat Hansen tetap berada di sisiku.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Aku, Pemilik Tubuh yang Dihancurkan!   Bab 23

    Hansen, aku tidak mau! Sejak kecil sampai dewasa, aku selalu berharap kamu bisa hidup dengan bebas dan gembira. Jangan sampai hidupmu terhambat karena beban sepertiku ini. Aku tidak mau kamu menghancurkan masa depanmu dan menjadi orang yang begitu menakutkan."Starla, aku nggak pernah menganggapmu sebagai beban. Kamu adalah keluargaku. Satu-satunya keluargaku di dunia ini. Kakak memang nggak berguna karena nggak bisa melindungimu. Tapi Starla jangan takut, Kakak akan segera datang untuk menemanimu.""Kakak sudah bilang sebelumnya, Kakak akan menemani dan melindungi Starla seumur hidup."Saat pisau bedah merobek kulit dan daging, aku berteriak.Aku berlari ke arah Hansen dan mencoba untuk menghentikannya, tapi tidak ada yang bisa kugenggam. Aku hanya bisa menyaksikan saat dia menggoreskan pisau ke tubuhnya sendiri. Rasa sakit yang luar biasa membuatnya berhenti sejenak dan mengerang kesakitan."Jadi, begini rasanya, ya." Dia tertawa getir sebelum menyuntikkan anestesi pada dirinya sendi

  • Aku, Pemilik Tubuh yang Dihancurkan!   Bab 22

    Terakhir kali aku melihat Hansen adalah di tepi kolam asam itu. Dia memeluk kepalaku dengan penuh perhatian, lalu memakaikan kerudung putih yang indah. Sementara itu, Vivian dan Farhan terikat di sampingnya."Hansen, kalau kamu mau balas dendam, lakukan saja padaku! Ini nggak ada hubungannya sama adikku!" teriak Farhan."Farhan, ternyata kamu bisa takut juga." Dia meletakkan kepalaku di atas meja, lalu mengusap wajahku dengan lembut. Kemudian, dia mencium kepalaku yang sudah membusuk dan tersenyum penuh kasih."Starla, bersabarlah. Setelah Kakak membereskan orang-orang yang mengganggumu, kita akan pulang bersama."Tidak! Hansen, apa kamu sudah gila? Kamu sedang melakukan kejahatan!"Hansen, kamu gila! Bukan cuma mencuri tahanan dari penjara, kamu bahkan menyandera kami! Cepat atau lambat, polisi pasti akan tahu perbuatanmu! Kamu ... kamu nggak bisa menghancurkan masa depanmu seperti ini!""Masa depan? Aku masih punya masa depan apa lagi?"Hansen tertawa tipis. "Kamu tahu nggak kenapa a

  • Aku, Pemilik Tubuh yang Dihancurkan!   Bab 21

    Sejak kepalaku ditemukan, aku merasa tubuhku semakin lemah. Aku sadar, keinginanku yang mengikatku ke dunia ini perlahan memudar. Aku juga akan segera menghilang.Farhan dijatuhi hukuman mati. Meskipun dia mengaku melakukan semua itu karena tidak suka pada Hansen, semua orang tahu alasannya adalah Vivian. Sebagai anak angkat di keluarganya, Farhan selalu menjaga adik angkatnya itu.Demi menyelamatkan hidupnya, Farhan rela mengorbankan segalanya, bahkan membunuh adik junior yang selalu dia sayangi.Sejak hari itu, Hansen tidak pernah kembali bekerja. Dia hanya tinggal di rumah dan hidup dalam kenangan sambil memeluk kepalaku. Sama seperti dulu, dia selalu membersihkan rumah dan memasak makanan favoritku.Dia masih makan sisa-sisa makananku dan membuang lemak dari daging, seperti yang biasa dia lakukan. Dia bahkan membelikanku gaun pengantin. Hanya saja, aku hanyalah sebuah kepala. Jadi, aku hanya bisa mengenakan kerudung pengantin.Dia bilang aku sangat cantik. Gadis tercantik yang pern

  • Aku, Pemilik Tubuh yang Dihancurkan!   Bab 20

    Hansen pulang ke rumah dan menghancurkan patung besar yang berat itu dengan marah. Setelah patung itu hancur, sebuah kepala yang diawetkan dengan bahan kimia muncul dari pecahan-pecahan patung tersebut.Wajahnya terlihat tenang. Matanya yang bundar terbuka lebar, seolah-olah tidak merasakan sakit sedikit pun. Dia tampak seperti hanya tertidur.Namun bagi Hansen, dia seakan-akan telah menemukan harta karun. Dengan lembut, Hansen menyibakkan rambut yang menutupi wajahnya, lalu mengusap wajahnya dengan pelan."Starla, jangan takut. Kakak akan melindungimu. Melindungi Starla selama-lamanya."

  • Aku, Pemilik Tubuh yang Dihancurkan!   Bab 19

    Tiba-tiba, seorang polisi berlari menghampirinya dari belakang. "Pak Hansen, kami sudah menemukan siapa yang menjemput Bu Starla tujuh hari lalu. Apa kamu kenal seseorang bernama Farhan?"Farhan ditangkap dengan wajah yang luar biasa tenang. "Ya, benar, akulah yang melakukannya. Aku yang memancing dia keluar dan memerintahkan orang untuk membunuhnya. Nggak ada alasan khusus, aku cuma nggak suka sama Hansen."Farhan menyeringai sambil menatap Hansen seolah-olah mereka masih teman baik seperti dulu."Di mana dia?" tanya Hansen."Apa maksudmu?" jawab Farhan sambil tetap tersenyum."Aku tanya, di mana dia?"Farhan masih tersenyum, "Aku sudah bilang, dia selalu berada di dekatmu. Hansen, kamu begitu pintar, pasti tahu dunia ini nggak mungkin ada begitu banyak kebetulan, bukan?""Misalnya, kebetulan ada mayat perempuan di pasar gelap yang persis cocok dengan kebutuhan ginjal untuk Vivian. Kebetulan juga mayat itu sudah pernah mendonorkan satu ginjal, jadi hanya tersisa satu lagi. Yang lebih

  • Aku, Pemilik Tubuh yang Dihancurkan!   Bab 18

    Starla benar-benar ketakutan, sehingga dia menelepon Hansen tiga kali sesuai yang mereka sepakati. Saat Hansen menjawab teleponnya, Starla benar-benar merasa gembira.Tidak peduli seberapa sakit tubuhnya, tidak peduli betapa mengerikannya orang-orang di belakangnya, dia percaya bahwa kakaknya pasti akan datang menyelamatkannya.Namun, kakaknya tidak kunjung datang. Dia bahkan berkata, "Starla, sudah cukup belum buat onarnya? Sudah kubilang kondisi Vivian sekarang ini lagi gawat. Kalau kamu nggak mau tolong dia, jangan ganggu aku!"Dia telah menyerah padaku. Sebenarnya, tubuhku terasa begitu sakit saat ditusuk. Namun setelah mendengar ucapan Hansen saat itu, anehnya, semua rasa sakit itu langsung menghilang.Bahkan ketika akhirnya kepalaku dipenggal dan tubuhku dipotong-potong, aku tidak merasa kesakitan lagi. Aku bahkan tidak menangis setetes pun dari awal hingga akhir.Hansen terus menangis. Mungkin bahkan dia sendiri juga tidak mengetahui alasannya kenapa dia menangis."Kenapa aku n

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status