Share

Bab 50. Tarik ulur

Keesokan harinya, pagi-pagi seperti biasanya, Rumi terbangun dan langsung turun dan masuk ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi, Rumi mencoba membangunkan Biantoro.

"Bangun lah, sudah pagi."

Kali ini Biantoro langsung membuka kedua matanya, agar bisa melihat wajah Rumi yang segar, karena dia tahu jika Rumi baru saja selesai mandi, karena hidungnya mencium harum sabun , milik Rumi.

Benar saja, begitu mata Biantoro terbuka. Pemandangan yang sangat indah yang menyegarkan tertangkap di kedua matanya.

"Cantik sekali dia." Puji Bia tir dalam hatinya.

"Baguslah, kamu sudah bangun." Ucap Rumi saat melihat kedua mata Biantoro terbuka. "Aku mau bilang, pagi ini aku akan di jemput Gunawan ke kantor." Ucap Rumi.

Biantoro terdiam sesaat mendengar ucapan Rumi, namun tidak lama dia langsung bangun dari tidurnya. "Biar aku saja yang antar." Ucap Biantoro cepat sambil turun dari ke tempat tidur lalu berlari masuk ke kamar mandi.

"Tidak, usah! Aku tidak mau jadi wanita yang merepotkan!" Teriak Rumi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status