Aku Rela Menukar Pecundang dengan CEO

Aku Rela Menukar Pecundang dengan CEO

last updateLast Updated : 2024-09-13
By:  Husna idrisOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
67Chapters
2.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Rumi hari itu tidak menyangka akan melihat suaminya Alex bermandi peluh dengan adik tirinya Siska di atas tempat tidur di dalam rumahnya, bahkan dia mendengar bagiamana keduanya saling bergantian berkeluh kesah, menikmati permainan mereka. Kejadian itu, membuat Rumi menjadi syok, hingga membuatnya terjatuh di tangga dari lantai dua ke lantai satu, menyebabkan dirinya terluka parah. Rumi yang teringat terus pengkhianatan Alex dan Siska adik tirinya, membuatnya tewas dengan tidak ikhlas dan akhirnya membuatnya kembali hidup di tahun 2020, di mana saat itu dia belum menikah dengan Alex. Rumi yang merasa mendapat kesempatan untuk memperbaiki kehidupan nya, Dia dengan berani membatalkan pernikahan nya dengan Alex dan memberi pelajaran pada adik tirinya. Dalam kehidupan nya yang sekarang Rumi bertemu dengan seorang pria arogan bernama Biantoro, seorang CEO dari perusahaan asing yang berada di negara ini. Biantoro bukan CEO sembarangan dia ternyata sangat berkuasa dan dengan sikap arogannya, dia sangat di segani oleh banyak orang. Biantoro lah yang membawa lari dirinya dari pernikahan dengan Alex, bahkan Biantoro dengan sembarangan menyebutnya sebagai istrinya saat mereka tanpa sengaja bertemu seorang nenek yang ternyata nenek Biantoro. Mereka akhirnya terlibat pernikahan kontrak, karena ada kepentingan masing-masing. Biantoro membantu Rumi membalas dendam dengan Alex dan Siska, sedangkan Rumi membantu Biantoro menghindari perjodohan yang selalu dilakukan oleh neneknya yang menginginkan dirinya cepat menikah. Sikap Biantoro yang arogan membuat hubungannya dengan Rumi agak rumit dan penuh lika-liku, akankah Rumi dan Biantoro akhirnya menjadi suami istri yang sesungguhnya, dan bagaimana nasib Alex dan Siska.

View More

Chapter 1

1. Perselingkuhan.

Rumi mencari Alex suaminya di ruang kerjanya. Namun Rumi tidak menemukan Alex di sana, sekertarisnya bilang dia sedang menemui klien di luar. Tadinya dia mau meminta Alex untuk meneruskan pekerjaannya. Karena Rumi merasa hari ini agak kurang fit, dia merasa kepalanya agak sedikit pening, dan dia merasa ingin beristirahat di rumah.

"Gun! Aku pulang dulu!" Pamit Rumi pada sekertarisnya.

"Iya, Bu. Semoga lekas sembuh!" Balas Gunawan.

"Terimakasih!" Balas Rumi sambil tersenyum kecil.

Rumi merasa aneh, biasanya jika pusing seperti ini, dia langsung minum obat, namun kali ini dia merasa ingin pulang dan beristirahat di rumah, tanpa harus minum obat.

Sampai di rumah Rumi terkejut melihat mobil Alex, suaminya ternyata ada di rumah. Rumi berpikir jika Alex mungkin juga kurang sehat seperti dirinya, karena itu dia pulang ke rumah. Rumi dengan cepat masuk ke dalam rumah, memikirkan hal ini.

Rumi langsung berjalan ke arah kamarnya yang ada di lantai dua rumahnya. Rumi ingin segera bertemu dengan Alex dan melihat keadaannya.

Sampai di depan kamarnya, Rumi menghentikan langkahnya, saat mendengar suara aneh dari kamar Siska adiknya, bahkan dia seperti mendengar suara Alex dari dalam sana.

Rumi mendengar suara yang membuat bulu kuduknya merinding.

"Ah! Uh! Lebih cepat lagi!" Suara Siska.

"Kamu memang hebat dan nikmat sayang," suara Alex

Tanpa berpikir lagi, Rumi berjalan ke arah kamar Siska yang bersebelahan dengan kamarnya itu. Rumi perlahan mencoba memutar pegangan pintu, berharap pintu itu tidak di kunci.

"Alex!" Ucap Rumi dalam hatinya, karena tidak kuasa bersuara melihat apa yang di lihat oleh kedua matanya saat ini. Spontan Rumi menutup pintu itu kembali dengan keras, karena tidak kuasa menerima pemandangan yang begitu memalukan dan menyakitkan nya.

Rumi terdiam terpaku di depan pintu kamar itu, bagaimana bisa hal itu terjadi. Tidak, semua yang dilihatnya pasti hanya mimpi. Rumi menepuk pipinya dengan sedikit keras.

"Tidak! Ini bukan mimpi!" Teriak batin Rumi, saat merasakan sakit di pipinya. Rumi terkejut dan menatap orang yang baru saja membuka pintu dan berdiri tepat di depan matanya.

Ternyata benar, dia Alex suaminya, yang saat ini hanya menggunakan celana pendek dengan bertelanjang dada, dengan nafas yang tersengal-sengal, Rumi tahu kenapa Alex seperti itu.

Rumi berjalan mundur, menjauh dari Alex, air matanya sudah tidak bisa di bendung lagi saat ini, merasa sakit yang teramat sangat di dalam dadanya.

"Tenanglah, aku akan menjelaskan semuanya!" Ucap Alex.

Rumi hanya diam, dia sudah tidak bisa berkata apapun, bibirnya tidak kuasa lagi untuk bergerak karena hal ini. Pandangan Rumi beralih ke arah Siska yang baru saja muncul dari balik pintu itu, dengan menggunakan baju tipis menerawang.

"Kalian!"

"Iya, beginilah kami!" Jawab Siska tanpa ada rasa bersalah.

"Tapi kenapa?" Tanya Rumi, dengan air mata yang tidak bisa berhenti.

"Karena kami, saling jatuh cinta," jawab Siska lagi.

"Jatuh cinta?"

"Iya jatuh cinta! Kamu kira kami tidak bisa jatuh cinta!"

"Tentu tidak bisa, Alex suamiku!" Teriak Rumi.

"Bukankah itu hal yang biasa, kita selalu memakai barang yang sama, apalagi aku. Aku sering sekali memakai barang bekasmu! O iya aku ingat, kamu pernah berkata, barang ku ya barang mu," cerocos Siska.

"Tapi tidak dengan suami!" Protes Rumi.

Siska tertawa mendengar itu, tentu saja tidak dengan suami, dia tahu itu, tapi tetap saja Siska merasa ingin memiliki Alex karena Rumi memilikinya, dia sudah terbiasa apa yang di miliki oleh Rumi dia miliki juga.

Rumi menatap Alex dengan sedih, selama ini dia selalu mempercayai dan mencintai Alex dengan sepenuh hati. Tapi kenapa Alex berbuat seperti ini padanya.

"Aku hanya bosan padamu! Kamu terlalu lurus sebagai seorang istri, kamu tidak pernah membuatku merasa tertarik lagi padamu, kamu sangat membosankan!" Cerocos Alex.

"Kenapa kamu tidak bilang padaku,

"Kalian! O_Tuhan!" Rumi sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Dia berlari menuruni anak tangga menuju lantai satu rumahnya, dia ingin sekali cepat pergi dari rumah ini dengan segera. Namun karena terburu-buru, kaki Rumi tersandung kakinya sendiri, hingga akhirnya dia terjatuh berguling-guling di tangga, hingga terluka parah.

Dengan mata terbuka Rumi

melihat ke arah Alex dan Siska yang sedang saling pandang, lalu tersenyum lebar ke arahnya. Mereka dengan saling berangkulan berjalan ke arahnya, tanpa ada rasa khawatir sedikitpun di wajah mereka melihat keadaan Rumi, air mata Rumi menetes begitu saja mengetahui hal ini. Begitu jahatnya mereka, mereka sama sekali tidak memikirkan dirinya.

Rumi terus menatap ke arah Alex dan Siska. Mereka bahkan tidak langsung menolongnya atau segera meminta bantuan, mereka malah menertawai Rumi yang tergeletak di lantai.

"Dasar wanita bodoh!" Umpat Alex.

"Kakakku sayang yang bodoh, kasihan sekali kamu, pasti kamu kesakitan sekarang, tapi itu belum sebanding dengan sakit yang kurasakan karena ulahmu," ucap Siska, sambil menatap benci pada Rumi.

"Seumur hidup, aku selalu memakai apapun bekas dirimu! Bajumu! Sepatu mu! Tas mu! Tidak pernah sekalipun kamu memberikan sesuatu yang baru untukku," lanjut Siska.

"Setelah kamu tiada, semua akan menjadi milikku, aku akan memiliki apapun yang aku mau,"

"Apa dia masih hidup?" Tanya Alex.

"Entahlah, tapi matanya masih terbuka namun tidak bergerak!" Jawab Siska.

Mendengar itu, air mata Rumi kembali mengalir turun, ternyata Siska selalu berpikiran seperti itu, padahal selama ini, dia selalu beranggapan apapun yang di beli olehnya, menjadi milik Siska juga, karena memang mereka satu ukuran.

Lagi pula, Siska selama ini juga dia berikan jatah bulanan, untuk membeli apapun yang dia inginkan.

"Aku tidak menyangka kamu sejahat itu padaku," ucap Rumi dalam hatinya.

Rumi melihat sebuah cahaya mendekatinya, dia tahu waktunya di dunia ini sebentar lagi, Rumi merasakan dadanya makin terasa sesak. Sebelum cahaya itu membawanya, Rumi menangis tidak terima dengan nasibnya, dan berharap bisa memperbaikinya. Rumi menutup kedua matanya saat cahaya itu mulai menelannya.

***

"Aaaaa!" Teriak Rumi terkejut saat membuka kedua matanya, dia berada dalam sebuah ruangan. Kedua mata Rumi langsung memperhatikan ruangan itu dan mengingat jika ruangan itu adalah ruang kerjanya di kantor.

Rumi mengusap matanya berkali-kali, memastikan dia memang tidak salah lihat. Rumi menarik nafas lega, saat tahu dia memang ada di ruang kerjanya.

Rumi mengerutkan keningnya, mengingat apa yang baru saja terjadi padanya, apa itu hanya mimpi, batin Rumi. Tanpa sengaja Rumi melihat kalender duduk di mejanya di sana tertulis 2020.

Rumi segera mengambil kalender duduk itu, lalu melihatnya, benar itu kalender 2020, tapi kenapa masih ada di mejanya, ini kalender tiga tahun yang lalu, tidak mungkin masih ada di atas mejanya.

Rumi mengambil handphonenya dan Rumi terkejut melihat model handphone nya, masih handphone yang dulu. Rumi ingat beberapa hari yang lalu dia baru saja membeli handphone baru, mengganti kan handphone ini.

Rumi juga ingat jika handphone ini telah dia berikan pada Siska karena Siska memintanya.

Rumi segera beranjak dari tempatnya dan berjalan ke arah pintu, namun saat pintu di buka seseorang berdiri di sana.

"Alex" panggil Rumi.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
67 Chapters
1. Perselingkuhan.
Rumi mencari Alex suaminya di ruang kerjanya. Namun Rumi tidak menemukan Alex di sana, sekertarisnya bilang dia sedang menemui klien di luar. Tadinya dia mau meminta Alex untuk meneruskan pekerjaannya. Karena Rumi merasa hari ini agak kurang fit, dia merasa kepalanya agak sedikit pening, dan dia merasa ingin beristirahat di rumah."Gun! Aku pulang dulu!" Pamit Rumi pada sekertarisnya."Iya, Bu. Semoga lekas sembuh!" Balas Gunawan."Terimakasih!" Balas Rumi sambil tersenyum kecil.Rumi merasa aneh, biasanya jika pusing seperti ini, dia langsung minum obat, namun kali ini dia merasa ingin pulang dan beristirahat di rumah, tanpa harus minum obat.Sampai di rumah Rumi terkejut melihat mobil Alex, suaminya ternyata ada di rumah. Rumi berpikir jika Alex mungkin juga kurang sehat seperti dirinya, karena itu dia pulang ke rumah. Rumi dengan cepat masuk ke dalam rumah, memikirkan hal ini.Rumi langsung berjalan ke arah kamarnya yang ada di lantai dua rumahnya. Rumi ingin segera bertemu dengan
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more
2. Pria Asing
"Halo sayang!" Sapa Alex pada Rumi. Rumi tersentak kaget, mendengar sapaan Alex padanya, dia menatap Alex tajam. Dia teringat apa yang telah di lakukan Alex padanya.Rumi spontan mendorong kuat Alex agar menjauh darinya. Hingga Alex terkejut, dan menatap tajam ke arahnya."Pergi kamu!" Usir Rumi merasa takut sekaligus jijik pada Alex.Rumi tidak memperdulikan tatapan bingung yang layangkan Alex padanya. Rumi segera berjalan menjauh dari Alex, namunbaru beberapa langkah, Rumi terhalang oleh Siska yang kini ada di hadapannya, belum juga Siska membuka mulutnya. "Pergi kamu!" Usir Rumi, sambil mendorong tubuh Siska kuat-kuat, hingga Siska terjatuh, bersamaan dengan makanan yang Siska bawa, hingga tumpah mengenai tubuh Siska.Rumi menatap Siska, yang sekarang belepotan makanan, dengan tatapan tidak bisa di artikan."Sayang, apa yang kamu lakukan! Lihat Siska jadi kotor!" Ucap Alex, sambil menolong Siska untuk bangun.Namun Rumi tidak perduli dengan apa yang di katakan dan di lakukan Alex
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more
3. Membeli Gaun pengantin
Rumi melirik Siska yang sedang menyantap sarapannya, wajah Siska terlihat bahagia, tidak terlihat jika dia tidak menyukai pernikahan ini, atau terlihat sedih jika Alex menikahinya."Pandai sekali dia menyimpan perasaan nya!" Batin Rumi, melirik sinis ke arah Siska.Belum juga sarapan mereka habis. Bel pintu berbunyi, Rumi pura-pura tidak mendengar karena dia tahu yang datang itu pasti Alex yang akan mengantar mereka pergi ke butik. Rumi ingat ketika itu, dalam posisi yang sama, dia begitu mendengar bunyi bel langsung berdiri dan menyambut Alex dengan gembira."Kakak! Itu ka Alex!" Seru Siska memberitahunya."Iya," jawab Rumi, sambil sedikit senyum, lalu menoleh ke arah Alex yang sudah berdiri di depan pintu, namun kemudian meneruskan sarapannya.Siska melihat ke arahnya, lalu berkata "Kaka tidak menyambutnya?"Rumi hanya tersenyum sinis menanggapi ucapan Siska, "jangan harap mereka akan melihat aku memeluk dan mencium tangan Alex lagi mulai sekarang," batin Rumi."Halo, sayang!" Ucap
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more
4. Bertemu lagi
Rumi menatap ke arah Alex, menggeleng pelan, mengatakan jika dia pun tidak tahu apa yang sedang terjadi."tidak ada!" ucap Rumi, "Tidak ada, apa maksud kamu? Siapa pria ini?" Tanya Alex lagi dengan lebih tinggi dari sebelumnya, selain ekspresi marah yang di tunjukkan Alex, Rumi pun melihat ada ekspresi bingung di sana."Tidak tahu!" Jawab Rumi jujur, karena dia memang tidak tahu siapa pria yang sedang menarik tangannya. "Kamu!" Bentak Alex marah. Merasa Rumi sedang mempermainkannya."Lepaskan dia, bodoh! Dia calon istriku!" Ucap Alex pada pria itu, sambil menarik tangan Rumi yang berada dalam genggaman pria itu.Namun pria itu, ternyata menggenggam Rumi dengan kuat, hingga tidak mudah Alex lepaskan. Alex menatap pria itu dengan wajah penuh amarah, pria ini ternyata tidak main-main, batin Alex, mengetahui begitu kuatnya pria itu menggenggam tangan Rumi.Namun pria itu malah tersenyum sinis "Sudah ku bilang batalkan pernikahan kalian! Sekarang dia calon istriku!" Ulang pria itu lagi.
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more
5. Batal Menikah
Rumi menatap pria itu sekali lagi, dengan tatapan minta tolong. Bahkan sampai meneteskan air matanya. Rumi terkejut saat Alex memanggil namanya, dia menatap ke arah pria itu lagi."Rumi!" teriak Alex lagi.Rumi menoleh ke arah Alex yang sedang berjalan mendekat, Rumi mengeratkan pegangan tangannya pada pria itu, melihat pria itu hanya diam, Rumi segera bersembunyi di belakang punggung pria itu, dia benar-benar tidak mau melihat Alex lagi."Kamu!" Ucap Alex, saat mengenal siapa pria yang berdiri di depannya. Pria itu tersenyum pada Alex "Akhirnya kita bertemu lagi! Seperti kataku, saat kita bertemu lagi, aku pasti akan membawanya pergi!" Ucap pria itu.Alex, langsung menggeram marah, mendengar itu. Dia langsung mendekati pria itu, lalu menarik kerah baju pria itu dengan kuat."Coba saja jika bisa!" Tantang Alex.Rumi memberanikan diri memperlihatkan wajahnya dari balik punggung pria itu, membuat Alex menatap ke arah nya dengan tajam. Bagaimana mungkin Rumi bisa lari dari pernikahan dan
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more
6. Semalam bersama Pria Arogan
Rumi tidak percaya sekarang dia berada dalam sebuah rumah yang sangat besar, dan juga mewah, walaupun rumah miliknya juga besar tapi tidak sebanding dengan rumah ini.Rumi menatap ke arah Biantoro yang sekarang sedang duduk santai sambil memainkan handphonenya. Dia terlihat sangat santai sekali, padahal masalah yang di hadapi mereka tidak kecil walau di bilang tidak terlalu besar juga, sekarang ini mereka sedang di kurung dalam sebuah kamar hanya berdua, hanya karena ini malam adalah malam pengantin mereka, walaupun sebenarnya bukan seperti itu."Hmmm!" Rumi berusaha menarik perhatian Biantoro, Rumi ingin mengganti pakaian, karena rasanya dia sudah tidak nyaman terus dalam balutan kebaya pengantin, dia ingin mandi namun ingat dia tidak membawa baju."Apa?" Tanya Biantoro tanpa menoleh ke arah Rumi, di masih fokus pada handphonenya."Aku mau mandi, apa kamu punya pakaian yang bisa aku pakai?" Tanya Rumi."Ambil saja dari lemariku, pilih sendiri, pakaian wanita aku tidak punya." Jawab
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more
7. Kepergok nenek
Biantoro langsung mengangkat Rumi, lalu membaringkan Rumi di atas tempat tidurnya, dan menutup tubuh Rumi rapat-rapat dengan selimut nya, tapi Rumi terlihat masih menggigil kedinginan juga.Biantoro akhirnya menghubungi pelayan untuk membawakan dirinya minuman hangat, untuk Rumi dan juga sarapan pagi ke kamar. Biantoro mengusap tangan Rumi dengan telapak tangannya biar Rumi merasa hangat.Bibir Rumi terlihat sangat pucat, mungkin ini karena dia kedinginan sepanjang malam, batin Biantoro. Biantoro jadi merasa sedikit bersalah melihat Rumi seperti sekarang, namun rasa itu segera dia tepis, ketika suara pintu kamarnya di ketuk dari luar."Masuk!" "Ini sarapan dan minuman hangatnya," ucap pelayan sambil melihat ke arah Rumi yang masih tertidur dengan bibir pucat."Pasti dia tidak tidur semalaman, habis di gempur oleh Tuan muda," batin pelayan itu, tersenyum dalam hati, ingat saat dia dulu menjadi pengantin baru. Diapun sampai sakit esok harinya."Pergilah!" Ucap Biantoro pada pelayannya,
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more
8. Di paksa Menikah.
Rumi menatap Biantoro, ada sesuatu yang ingin dia tanyakan. Namun entah mengapa rasanya sulit sekali membuka mulutnya, melihat wajah Biantoro yang dingin."Dengar. Seminggu lagi, kita akan mengadakan pesta pernikahan, nenek yang akan mempersiapkannya.""Bagaimana kita mengadakan pesta pernikahan, menikah saja belum." Protes Rumi."Kita ke KUA besok, kita menikah di sana secara diam-diam." Jawab Biantoro."Apa aku bisa menolak?" Tanya Rumi pelan.Biantoro mengangkat wajahnya, lalu menatap Rumi dengan dingin dan tatapan yang menusuk."Dengar kamu yang minta agar aku membawamu. Sekarang kamu harus menjalani konsekuensinya ikut dengan ku, dengan menikah denganku!" Ucap Biantoro dengan tegas."Ta_tapi!" "Tidak ada tapi-tapian. Lagi pula kita menikah hanya akan menikah kontrak saja!" Lanjut Biantoro."Menikah kontrak?""Iya, kita akan menikah hanya dalam jangka setahun saja, aku hanya ingin membuat nenek bahagia, dia sedang sakit!" Rumi terdiam mendengar itu, apa tidak masalah jika dia
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more
9. Kontrak Pernikahan
"Kita, akan kehilangan warisan ayah, jika kakak belum menikah juga, saat itu," lanjut Siska.Rumi terdiam, lalu dia tersenyum dalam hati, sepertinya dia tidak perlu khawatir tentang hal itu, toh sekarang dia sudah menikah. Jadi dia tidak akan kehilangan warisan.Rumi berlagak tidak memperdulikan ucapan Siska barusan, dengan mengambil sesuatu yang dia perlukan dari dalam laci mejanya yang terkunci, setelah itu Rumi keluar lagi dari sana, meninggalkan Siska."Kakak mau kemana? Aku harus apa sekarang?" Teriak Siska, dengan wajah bingung."Tinggal saja di rumah itu, toh uang saku kamu tetap utuh selamanya," jawab Rumi."Tapi kakak, aku takut sendirian di rumah itu." melas Siska. Tingkah Siska ini benar-benar membuat Rumi muak."Minta saja Alex menemanimu, bukankah kamu suka padanya." Sarkas Rumi. Siska seketika mematung mendengar itu."Apa maksud kakak! Aku menyukai ka Alex karena dia baik, kakak jangan salah paham!" Protes Siska."Rumi!" Suara Alex terdengar jelas di telinga Rumi. Satu p
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more
10. Menyebar undangan
Hari ini Rumi berniat memberikan undangan pada Siska, undangan pesta pernikahan nya dengan Biantoro. Biantoro mengantarnya Samapi rumah, namun dia tidak ikut masuk, karena dia harus segera pergi ke kantor untuk rapat.Biantoro kesal, karena neneknya menyuruhnya untuk mengosongkan waktu sekitar seminggu setelah pernikahan, karena dia sudah memesan tempat untuk nya dan Rumi berbulan madu katanya. Rencana neneknya itu, berimbas pada Biantoro yang harus sibuk, dengan menyelesaikan pekerjaan yang sudah dia jadwalkan minggu depan, di kerjakan Minggu ini juga.Rumi yang kini berdiri di depan pintu rumahnya, menatap rumah tersebut untuk beberapa saat. Rumah yang selalu menjadi tempat dia kembali dari manapun dia berada, rumah yang banyak mengandung kenangan manis yang sekarang telah hilang berganti kenangan buruk yang di sebabkan oleh perbuatan Siska dan Alex. Rumah ini merupakan peninggalan ayahnya, yang ingin dia rawat selamanya, namun sekarang sepertinya keinginan itu sirna, karena bayang
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status