Aku Rela Menukar Pecundang dengan CEO

Aku Rela Menukar Pecundang dengan CEO

Oleh:  Husna idris  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
51Bab
333Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Rumi hari itu tidak menyangka akan melihat suaminya Alex bermandi peluh dengan adik tirinya Siska di atas tempat tidur di dalam rumahnya, bahkan dia mendengar bagiamana keduanya saling bergantian berkeluh kesah, menikmati permainan mereka. Kejadian itu, membuat Rumi menjadi syok, hingga membuatnya terjatuh di tangga dari lantai dua ke lantai satu, menyebabkan dirinya terluka parah. Rumi yang teringat terus pengkhianatan Alex dan Siska adik tirinya, membuatnya tewas dengan tidak ikhlas dan akhirnya membuatnya kembali hidup di tahun 2020, di mana saat itu dia belum menikah dengan Alex. Rumi yang merasa mendapat kesempatan untuk memperbaiki kehidupan nya, Dia dengan berani membatalkan pernikahan nya dengan Alex dan memberi pelajaran pada adik tirinya. Dalam kehidupan nya yang sekarang Rumi bertemu dengan seorang pria arogan bernama Biantoro, seorang CEO dari perusahaan asing yang berada di negara ini. Biantoro bukan CEO sembarangan dia ternyata sangat berkuasa dan dengan sikap arogannya, dia sangat di segani oleh banyak orang. Biantoro lah yang membawa lari dirinya dari pernikahan dengan Alex, bahkan Biantoro dengan sembarangan menyebutnya sebagai istrinya saat mereka tanpa sengaja bertemu seorang nenek yang ternyata nenek Biantoro. Mereka akhirnya terlibat pernikahan kontrak, karena ada kepentingan masing-masing. Biantoro membantu Rumi membalas dendam dengan Alex dan Siska, sedangkan Rumi membantu Biantoro menghindari perjodohan yang selalu dilakukan oleh neneknya yang menginginkan dirinya cepat menikah. Sikap Biantoro yang arogan membuat hubungannya dengan Rumi agak rumit dan penuh lika-liku, akankah Rumi dan Biantoro akhirnya menjadi suami istri yang sesungguhnya, dan bagaimana nasib Alex dan Siska.

Lihat lebih banyak
Aku Rela Menukar Pecundang dengan CEO Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
51 Bab
1. Perselingkuhan.
Rumi mencari Alex suaminya di ruang kerjanya. Namun Rumi tidak menemukan Alex di sana, sekertarisnya bilang dia sedang menemui klien di luar. Tadinya dia mau meminta Alex untuk meneruskan pekerjaannya. Karena Rumi merasa hari ini agak kurang fit, dia merasa kepalanya agak sedikit pening, dan dia merasa ingin beristirahat di rumah."Gun! Aku pulang dulu!" Pamit Rumi pada sekertarisnya."Iya, Bu. Semoga lekas sembuh!" Balas Gunawan."Terimakasih!" Balas Rumi sambil tersenyum kecil.Rumi merasa aneh, biasanya jika pusing seperti ini, dia langsung minum obat, namun kali ini dia merasa ingin pulang dan beristirahat di rumah, tanpa harus minum obat.Sampai di rumah Rumi terkejut melihat mobil Alex, suaminya ternyata ada di rumah. Rumi berpikir jika Alex mungkin juga kurang sehat seperti dirinya, karena itu dia pulang ke rumah. Rumi dengan cepat masuk ke dalam rumah, memikirkan hal ini.Rumi langsung berjalan ke arah kamarnya yang ada di lantai dua rumahnya. Rumi ingin segera bertemu dengan
Baca selengkapnya
2. Pria Asing
"Halo sayang!" Sapa Alex pada Rumi. Rumi tersentak kaget, mendengar sapaan Alex padanya, dia menatap Alex tajam. Dia teringat apa yang telah di lakukan Alex padanya.Rumi spontan mendorong kuat Alex agar menjauh darinya. Hingga Alex terkejut, dan menatap tajam ke arahnya."Pergi kamu!" Usir Rumi merasa takut sekaligus jijik pada Alex.Rumi tidak memperdulikan tatapan bingung yang layangkan Alex padanya. Rumi segera berjalan menjauh dari Alex, namunbaru beberapa langkah, Rumi terhalang oleh Siska yang kini ada di hadapannya, belum juga Siska membuka mulutnya. "Pergi kamu!" Usir Rumi, sambil mendorong tubuh Siska kuat-kuat, hingga Siska terjatuh, bersamaan dengan makanan yang Siska bawa, hingga tumpah mengenai tubuh Siska.Rumi menatap Siska, yang sekarang belepotan makanan, dengan tatapan tidak bisa di artikan."Sayang, apa yang kamu lakukan! Lihat Siska jadi kotor!" Ucap Alex, sambil menolong Siska untuk bangun.Namun Rumi tidak perduli dengan apa yang di katakan dan di lakukan Alex
Baca selengkapnya
3. Membeli Gaun pengantin
Rumi melirik Siska yang sedang menyantap sarapannya, wajah Siska terlihat bahagia, tidak terlihat jika dia tidak menyukai pernikahan ini, atau terlihat sedih jika Alex menikahinya."Pandai sekali dia menyimpan perasaan nya!" Batin Rumi, melirik sinis ke arah Siska.Belum juga sarapan mereka habis. Bel pintu berbunyi, Rumi pura-pura tidak mendengar karena dia tahu yang datang itu pasti Alex yang akan mengantar mereka pergi ke butik. Rumi ingat ketika itu, dalam posisi yang sama, dia begitu mendengar bunyi bel langsung berdiri dan menyambut Alex dengan gembira."Kakak! Itu ka Alex!" Seru Siska memberitahunya."Iya," jawab Rumi, sambil sedikit senyum, lalu menoleh ke arah Alex yang sudah berdiri di depan pintu, namun kemudian meneruskan sarapannya.Siska melihat ke arahnya, lalu berkata "Kaka tidak menyambutnya?"Rumi hanya tersenyum sinis menanggapi ucapan Siska, "jangan harap mereka akan melihat aku memeluk dan mencium tangan Alex lagi mulai sekarang," batin Rumi."Halo, sayang!" Ucap
Baca selengkapnya
4. Bertemu lagi
Rumi menatap ke arah Alex, menggeleng pelan, mengatakan jika dia pun tidak tahu apa yang sedang terjadi."tidak ada!" ucap Rumi, "Tidak ada, apa maksud kamu? Siapa pria ini?" Tanya Alex lagi dengan lebih tinggi dari sebelumnya, selain ekspresi marah yang di tunjukkan Alex, Rumi pun melihat ada ekspresi bingung di sana."Tidak tahu!" Jawab Rumi jujur, karena dia memang tidak tahu siapa pria yang sedang menarik tangannya. "Kamu!" Bentak Alex marah. Merasa Rumi sedang mempermainkannya."Lepaskan dia, bodoh! Dia calon istriku!" Ucap Alex pada pria itu, sambil menarik tangan Rumi yang berada dalam genggaman pria itu.Namun pria itu, ternyata menggenggam Rumi dengan kuat, hingga tidak mudah Alex lepaskan. Alex menatap pria itu dengan wajah penuh amarah, pria ini ternyata tidak main-main, batin Alex, mengetahui begitu kuatnya pria itu menggenggam tangan Rumi.Namun pria itu malah tersenyum sinis "Sudah ku bilang batalkan pernikahan kalian! Sekarang dia calon istriku!" Ulang pria itu lagi.
Baca selengkapnya
5. Batal Menikah
Rumi menatap pria itu sekali lagi, dengan tatapan minta tolong. Bahkan sampai meneteskan air matanya. Rumi terkejut saat Alex memanggil namanya, dia menatap ke arah pria itu lagi."Rumi!" teriak Alex lagi.Rumi menoleh ke arah Alex yang sedang berjalan mendekat, Rumi mengeratkan pegangan tangannya pada pria itu, melihat pria itu hanya diam, Rumi segera bersembunyi di belakang punggung pria itu, dia benar-benar tidak mau melihat Alex lagi."Kamu!" Ucap Alex, saat mengenal siapa pria yang berdiri di depannya. Pria itu tersenyum pada Alex "Akhirnya kita bertemu lagi! Seperti kataku, saat kita bertemu lagi, aku pasti akan membawanya pergi!" Ucap pria itu.Alex, langsung menggeram marah, mendengar itu. Dia langsung mendekati pria itu, lalu menarik kerah baju pria itu dengan kuat."Coba saja jika bisa!" Tantang Alex.Rumi memberanikan diri memperlihatkan wajahnya dari balik punggung pria itu, membuat Alex menatap ke arah nya dengan tajam. Bagaimana mungkin Rumi bisa lari dari pernikahan dan
Baca selengkapnya
6. Semalam bersama Pria Arogan
Rumi tidak percaya sekarang dia berada dalam sebuah rumah yang sangat besar, dan juga mewah, walaupun rumah miliknya juga besar tapi tidak sebanding dengan rumah ini.Rumi menatap ke arah Biantoro yang sekarang sedang duduk santai sambil memainkan handphonenya. Dia terlihat sangat santai sekali, padahal masalah yang di hadapi mereka tidak kecil walau di bilang tidak terlalu besar juga, sekarang ini mereka sedang di kurung dalam sebuah kamar hanya berdua, hanya karena ini malam adalah malam pengantin mereka, walaupun sebenarnya bukan seperti itu."Hmmm!" Rumi berusaha menarik perhatian Biantoro, Rumi ingin mengganti pakaian, karena rasanya dia sudah tidak nyaman terus dalam balutan kebaya pengantin, dia ingin mandi namun ingat dia tidak membawa baju."Apa?" Tanya Biantoro tanpa menoleh ke arah Rumi, di masih fokus pada handphonenya."Aku mau mandi, apa kamu punya pakaian yang bisa aku pakai?" Tanya Rumi."Ambil saja dari lemariku, pilih sendiri, pakaian wanita aku tidak punya." Jawab
Baca selengkapnya
7. Kepergok nenek
Biantoro langsung mengangkat Rumi, lalu membaringkan Rumi di atas tempat tidurnya, dan menutup tubuh Rumi rapat-rapat dengan selimut nya, tapi Rumi terlihat masih menggigil kedinginan juga.Biantoro akhirnya menghubungi pelayan untuk membawakan dirinya minuman hangat, untuk Rumi dan juga sarapan pagi ke kamar. Biantoro mengusap tangan Rumi dengan telapak tangannya biar Rumi merasa hangat.Bibir Rumi terlihat sangat pucat, mungkin ini karena dia kedinginan sepanjang malam, batin Biantoro. Biantoro jadi merasa sedikit bersalah melihat Rumi seperti sekarang, namun rasa itu segera dia tepis, ketika suara pintu kamarnya di ketuk dari luar."Masuk!" "Ini sarapan dan minuman hangatnya," ucap pelayan sambil melihat ke arah Rumi yang masih tertidur dengan bibir pucat."Pasti dia tidak tidur semalaman, habis di gempur oleh Tuan muda," batin pelayan itu, tersenyum dalam hati, ingat saat dia dulu menjadi pengantin baru. Diapun sampai sakit esok harinya."Pergilah!" Ucap Biantoro pada pelayannya,
Baca selengkapnya
8. Di paksa Menikah.
Rumi menatap Biantoro, ada sesuatu yang ingin dia tanyakan. Namun entah mengapa rasanya sulit sekali membuka mulutnya, melihat wajah Biantoro yang dingin."Dengar. Seminggu lagi, kita akan mengadakan pesta pernikahan, nenek yang akan mempersiapkannya.""Bagaimana kita mengadakan pesta pernikahan, menikah saja belum." Protes Rumi."Kita ke KUA besok, kita menikah di sana secara diam-diam." Jawab Biantoro."Apa aku bisa menolak?" Tanya Rumi pelan.Biantoro mengangkat wajahnya, lalu menatap Rumi dengan dingin dan tatapan yang menusuk."Dengar kamu yang minta agar aku membawamu. Sekarang kamu harus menjalani konsekuensinya ikut dengan ku, dengan menikah denganku!" Ucap Biantoro dengan tegas."Ta_tapi!" "Tidak ada tapi-tapian. Lagi pula kita menikah hanya akan menikah kontrak saja!" Lanjut Biantoro."Menikah kontrak?""Iya, kita akan menikah hanya dalam jangka setahun saja, aku hanya ingin membuat nenek bahagia, dia sedang sakit!" Rumi terdiam mendengar itu, apa tidak masalah jika dia
Baca selengkapnya
9. Kontrak Pernikahan
"Kita, akan kehilangan warisan ayah, jika kakak belum menikah juga, saat itu," lanjut Siska.Rumi terdiam, lalu dia tersenyum dalam hati, sepertinya dia tidak perlu khawatir tentang hal itu, toh sekarang dia sudah menikah. Jadi dia tidak akan kehilangan warisan.Rumi berlagak tidak memperdulikan ucapan Siska barusan, dengan mengambil sesuatu yang dia perlukan dari dalam laci mejanya yang terkunci, setelah itu Rumi keluar lagi dari sana, meninggalkan Siska."Kakak mau kemana? Aku harus apa sekarang?" Teriak Siska, dengan wajah bingung."Tinggal saja di rumah itu, toh uang saku kamu tetap utuh selamanya," jawab Rumi."Tapi kakak, aku takut sendirian di rumah itu." melas Siska. Tingkah Siska ini benar-benar membuat Rumi muak."Minta saja Alex menemanimu, bukankah kamu suka padanya." Sarkas Rumi. Siska seketika mematung mendengar itu."Apa maksud kakak! Aku menyukai ka Alex karena dia baik, kakak jangan salah paham!" Protes Siska."Rumi!" Suara Alex terdengar jelas di telinga Rumi. Satu p
Baca selengkapnya
10. Menyebar undangan
Hari ini Rumi berniat memberikan undangan pada Siska, undangan pesta pernikahan nya dengan Biantoro. Biantoro mengantarnya Samapi rumah, namun dia tidak ikut masuk, karena dia harus segera pergi ke kantor untuk rapat.Biantoro kesal, karena neneknya menyuruhnya untuk mengosongkan waktu sekitar seminggu setelah pernikahan, karena dia sudah memesan tempat untuk nya dan Rumi berbulan madu katanya. Rencana neneknya itu, berimbas pada Biantoro yang harus sibuk, dengan menyelesaikan pekerjaan yang sudah dia jadwalkan minggu depan, di kerjakan Minggu ini juga.Rumi yang kini berdiri di depan pintu rumahnya, menatap rumah tersebut untuk beberapa saat. Rumah yang selalu menjadi tempat dia kembali dari manapun dia berada, rumah yang banyak mengandung kenangan manis yang sekarang telah hilang berganti kenangan buruk yang di sebabkan oleh perbuatan Siska dan Alex. Rumah ini merupakan peninggalan ayahnya, yang ingin dia rawat selamanya, namun sekarang sepertinya keinginan itu sirna, karena bayang
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status