Rumi hari itu tidak menyangka akan melihat suaminya Alex bermandi peluh dengan adik tirinya Siska di atas tempat tidur di dalam rumahnya, bahkan dia mendengar bagiamana keduanya saling bergantian berkeluh kesah, menikmati permainan mereka. Kejadian itu, membuat Rumi menjadi syok, hingga membuatnya terjatuh di tangga dari lantai dua ke lantai satu, menyebabkan dirinya terluka parah. Rumi yang teringat terus pengkhianatan Alex dan Siska adik tirinya, membuatnya tewas dengan tidak ikhlas dan akhirnya membuatnya kembali hidup di tahun 2020, di mana saat itu dia belum menikah dengan Alex. Rumi yang merasa mendapat kesempatan untuk memperbaiki kehidupan nya, Dia dengan berani membatalkan pernikahan nya dengan Alex dan memberi pelajaran pada adik tirinya. Dalam kehidupan nya yang sekarang Rumi bertemu dengan seorang pria arogan bernama Biantoro, seorang CEO dari perusahaan asing yang berada di negara ini. Biantoro bukan CEO sembarangan dia ternyata sangat berkuasa dan dengan sikap arogannya, dia sangat di segani oleh banyak orang. Biantoro lah yang membawa lari dirinya dari pernikahan dengan Alex, bahkan Biantoro dengan sembarangan menyebutnya sebagai istrinya saat mereka tanpa sengaja bertemu seorang nenek yang ternyata nenek Biantoro. Mereka akhirnya terlibat pernikahan kontrak, karena ada kepentingan masing-masing. Biantoro membantu Rumi membalas dendam dengan Alex dan Siska, sedangkan Rumi membantu Biantoro menghindari perjodohan yang selalu dilakukan oleh neneknya yang menginginkan dirinya cepat menikah. Sikap Biantoro yang arogan membuat hubungannya dengan Rumi agak rumit dan penuh lika-liku, akankah Rumi dan Biantoro akhirnya menjadi suami istri yang sesungguhnya, dan bagaimana nasib Alex dan Siska.
Lihat lebih banyak"Nah itu mobilnya!" Seru Biantoro, saat mereka tiba.Rumi melihat ke arah mobil yang di tunjuk oleh Biantoro. Mobil mewah baru, terlihat jelas di kedua mata Rumi."Apa mobil itu, benar-benar buat ku?" Tanya Rumi."Tentu saja." Jawab Biantoro."Baguslah. Terimakasih." Ucap Rumi, turun dari mobil meninggalkan Biantoro.Biantoro menatap bingung, pada tingkah Rumi, yang terlihat kesal. Bukankah seharusnya dia senang mendapatkan mobil baru.Biantoro segera menyusul Rumi. Brak!Bunyi pintu kamar di tutup kencang oleh Rumi.Tanpa buang waktu lagi, Biantoro segera berlari menyusul Rumi, namun Rumi sudah masuk ke dalam kamar mandi.Ternyata wanita selain merepotkan juga membingungkan, batin Biantoro.Biantoro menoleh saat pintu kamar mandi di buka. Rumi segera membuang wajahnya ke arah lain, saat matanya bertemu dengan mata Biantoro.Brak! Suara keras dari pintu kamar yang di tutup Rumi dengan kencang.Biantoro mengusap dadanya perlahan. Menatap bingung pintu kamar yang sudah tertutup itu."
Keesokan harinya, pagi-pagi seperti biasanya, Rumi terbangun dan langsung turun dan masuk ke kamar mandi.Setelah selesai mandi, Rumi mencoba membangunkan Biantoro."Bangun lah, sudah pagi." Kali ini Biantoro langsung membuka kedua matanya, agar bisa melihat wajah Rumi yang segar, karena dia tahu jika Rumi baru saja selesai mandi, karena hidungnya mencium harum sabun , milik Rumi.Benar saja, begitu mata Biantoro terbuka. Pemandangan yang sangat indah yang menyegarkan tertangkap di kedua matanya."Cantik sekali dia." Puji Bia tir dalam hatinya."Baguslah, kamu sudah bangun." Ucap Rumi saat melihat kedua mata Biantoro terbuka. "Aku mau bilang, pagi ini aku akan di jemput Gunawan ke kantor." Ucap Rumi.Biantoro terdiam sesaat mendengar ucapan Rumi, namun tidak lama dia langsung bangun dari tidurnya. "Biar aku saja yang antar." Ucap Biantoro cepat sambil turun dari ke tempat tidur lalu berlari masuk ke kamar mandi."Tidak, usah! Aku tidak mau jadi wanita yang merepotkan!" Teriak Rumi.
Biantoro benar-benar terkejut saat melihat Rumi, berdiri di depan matanya. Sedangkan Siska duduk di lantai, akibat terjatuh, karena menabrak Rumi.Rumi berdiri di tempatnya, memperhatikan penampilan Biantoro dari ujung kaki hingga kepala. Rumi jadi ingat, ketika dia menangkap basah Alex, yang saat itu sedang berselingkuh dengan Siska.Posisi Biantoro saat ini, sama seperti posisi Alex saat itu, mereka hanya memakai celana pendek dan bertelanjang dada, apakah ini memang sudah menjadi takdirnya. Selalu di selingkuhi suami?Rumi menundukkan kepala, menyembunyikan kesedihannya. "Ka Rumi, tolong dia mau memperkosa ku!" Ucap Siska, sambil memeluk kaki Rumi.Biantoro melotot mendengar hal itu. Siska sepertinya tidak benar-benar mengenal Biantoro, aktingnya itu tidak akan mampu mempengaruhi Biantoro.Biantoro melangkah maju ke depan, dengan tatapan tertuju pada Siska."Ka Rumi, tolonglah aku." Ulang Siska lagi."Bangun!" Bentak Biantoro.Siska makin ketakutan, dia terus memohon pada Rumi, ag
Siska menatap tajam orang yang sedang menatap tajam dirinya juga, saat ini. Mereka berdua saling pandang dengan ekspresi wajah marah."Apa yang kamu lakukan, disini?" Tanya Siska dengan marah."Kamu sendiri, apa yang kamu lakukan di atas tubuh pria itu?" Balas Alex.Alex merasa marah, melihat Siska berada di atas tubuh seorang pria, yang setengah polos.Alex tidak menyangka, jika ternyata Siska, bisa bertindak sampai sejauh ini. "Bukan urusan mu!" Bentak Siska."Pergilah! Jangan ganggu aku!" Lanjut Siska."Ingat kita belum putus." Balas Alex.Siska tertawa mendengar hal itu, "kita memang tidak pernah jadian. Ingat itu!" Balas Siska.Alex membisu mendengar itu, hubungan mereka memang terjalin begitu saja. Namun melihat Siska dalam posisi sekarang bersama pria lain, hatinya terasa sakit, merasa di khianati."Pergilah, jangan rusak rencanaku!" Usir Siska.Namun, Alex masih ngotot tetap berada di tempatnya, untuk melihat apa yang di lakukan oleh Siska pada Biantoro.Siska merasa kesal. Di
Rumi menanti jawaban dari Biantoro untuk menjelaskan, tentang apa yang terjadi."Di bawah apartemen tadi, banyak wartawan, yang ingin mewawancarai kamu," jawab Biantoro.Rumi terdiam, ternyata masalah ini berbuntut panjang. Entah bagaimana dia harus meluruskan hal ini, pikir Rumi.Melihat Rumi melamun, Biantoro pun berkata. "Biarkan aku yang mengurusnya. Kamu tenang saja, nanti di rumah besar. Akan ku buat mereka lupa akan masalah ini." Ucap Biantoro.Rumi menoleh dan menatap Biantoro dengan tajam, apa maksudnya dia harus meninggalkan apartemen dan tinggal di rumah besar, sementara ini."Maksud kamu, kita akan tinggal di rumah besar?" Tanya Rumi."Bukan kita, tapi hanya kamu. Aku akan tetap tinggal di apartemen dan menyelesaikan masalah ini." Rumi kembali menatap Biantoro. Berarti beberapa hari ini, mereka berdua akan berpisah. Rumi merasa tidak ingin melakukan hal ini, jika dia tinggal di rumah besar, Siska dan Biantoro akan berduaan saja di apartemen.Ingatan Rumi langsung teringat
Siska di dalam kamar,merasa kesal sendiri. Dia kesal melihat tingkah Biantoro yang begitu angkuh padanya.Siska menatap diri di cermin, wajahnya terlihat mengeras menahan emosi karena Biantoro, Siska berjanji dia pasti akan bisa membuat Biantoro bertekuk lutut di kakinya.Siska menelepon seseorang, lalu tersenyum lebar, membayangkan apa yang nanti akan terjadi"Kakak. Maaf tapi kamu akan tahu jika aku tidak main-main dalam hal ini, aku hanya ingin tahu sejauh mana suami kamu yang sombong itu bisa melindungi mu."Biantoro naik ke atas, untuk melihat keadaan Rumi di kamar. Biantoro membuka pintu kamar perlahan-lahan, untuk sedikit mengintip apa yang sedang di lakukan Rumi saat ini.Biantoro menatap Rumi, yang ternyata sedang melamun. Biantoro jadi merasa sedikit sedih, Biantoro dengan sengaja menutup pintu kamar dengan sedikit kuat, hingga menimbulkan suara agak keras, untuk menarik perhatian Rumi ke arahnya."Aku bosan! Apa kamu bisa temani aku keluar?" Seru Biantoro."Siapa suruh,
Apa Alex yang melakukan ini? Tapi untuk apa? Bukankah Alex sudah melupakan dirinya dengan memilih Siska, lagi pula Rumi merasa Alex tidak akan berani berhadapan dengan Biantoro yang di atas segala nya dari dirinya."Siapa yang mengirim foto-foto itu padamu?" "Tidak tahu, nomernya tidak aku kenal," jawab Biantoro dengan santai.Rumi menatap Biantoro dengan bingung, sekaligus sedih. Karena hal ini dia tahu, Biantoro memang tidak pernah mencintainya. Karena Biantoro terlihat santai melihat foto-foto mesranya dengan Danu.Di wajah Biantoro, Rumi tidak sedikitpun melihat ekspresi cemburu."Dia memang tidak mencintaiku," batin Rumi.Di saat yang tegang ini, bunyi handphone Biantoro terdengar. Biantoro langsung mengangkat nya, tidak lama dia memutuskannya tanpa bicara apapun, dia hanya mendengarkan apa yang di ucapkan oleh orang yang bersuara di balik telepon."Masalah ini, sudah menyebar kemana-mana, bersiap-sialah kamu menerima akibat kebodohan mu!" Ucap Biantoro kesal pada Rumi.Menden
Biantoro, menatap Rumi yang masuk ke dalam kamar mandi. Biantoro lalu melihat tangannya yang tadi digibaskan oleh Rumi."Apa dia begitu tidak suka, jika aku memeluknya." Ucap Biantoro, hatinya sedikit sedih menyadari hal ini.Biantoro duduk di tepi tempat tidur, lalu berbaring menatap langit-langit kamarnya. Biantoro merasa bingung pada dirinya sendiri saat ini. Perasaan-perasaan aneh yang selama ini tidak pernah dia rasakan pada seseorang, dia rasakan pada Rumi.Seperti rasa cemas, rasa takut dan juga rasa senang di perhatikan bergantian muncul di benaknya, hanya karena Rumi.Ting!Suara pesan masuk ke dalam handphone, Biantoro segera mengambil handphone nya lalu membukanya.Sederetan foto muncul di handphone, tanpa dia tahu siapa pengirimnya. Wajah Biantoro seketika menegang, melihat foto-foto tersebut."Dia, bersama siapa?" Tanya Biantoro pelan.Klek!Suara pintu kamar mandi terbuka, Rumi keluar dari sana. Biantoro langsung menyimpan handphonenya.Dia memperhatikan Rumi, dahinya se
Rumi baru saja selesai menemui klien nya, dan memperoleh kesepakatan, dengan gembira Rumi berjalan keluar dari tempat itu. Namun ditengah jalan, Rumi terkejut saat tubuhnya di tabrak seseorang, hingga dia hampir terjatuh, jika saja pria itu tidak cepat menangkapnya."Maaf, aku tidak sengaja." Ucap pria itu sambil memeluk Rumi.Rumi yang tersadar dengan posisinya, yang berada dalam pelukan pria itu. Segera melepaskan diri dari pelukan pria itu. "Iya, bukan masalah." Jawab Rumi sambil mengambil tasnya yang terjatuh di lantai, lalu pergi meninggalkan tempat dan pria itu, begitu saja.Rumi, menjelang magrib baru pulang kembali ke penginapan, Rumi yang baru saja hendak masuk ke dalam penginapan nya, terkejut saat tiba-tiba ada yang menyapanya."Kamu menginap di sini juga?" Tanya seorang pria.Rumi mengerutkan keningnya, mengingat apa dia mengenal pria itu."Aku yang tadi siang menabrak mu," ucap pria itu membantu Rumi mengingat."Kamu menginap di sini juga?" Tanya Rumi."Iya, seperti nya
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.