Share

BAB 26

Satya memperhatikan penampilan dokter muda yang memiliki mata sipit berkulit putih itu. Terlihat kalem dan berwibawa.

“Iya,” sahutnya singkat. Dengan senyum yang dipaksakan.

“Boleh saya duduk di sini?” tanyanya menunjuk satu kursi di hadapan Satya yang kosong.

“Oh, boleh saja. Ini tempat umum. Tapi saya hanya menunggu kopi, setelahnya saya akan kembali ke ruang rawat istri saya,” katanya dengan menekankan kata dua kata terakhirnya.

“Oh iya. Silakan. Ayumi memang harus lebih banyak istirahat. Dan jika ditemani dengan Anda pasti akan semakin sembuh,” katanya dengan senyum ramah.

Aditya pun duduk di hadapan Satya. Namun, pelayan kantin memanggil Satya karena kopi pesanannya telah jadi. Dia pun bangkit dan mengambil kopi.

“Saya permisi dulu,” katanya pada Aditya yang mengangguk sopan.

“Ya, silakan,” sahutnya masih dengan senyum ramah. “Kamu beruntu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status