Share

Rencana Hans dan Dafa

"Mas Satria, jangan tinggalin aku Mas."

Tania terus menangis histeris, wanita itu hendak berlari menghampiri tubuh Satria namun di hadang beberapa orang.

"Lepasin, tolong lepasin. Mas Satria!"

"Tania, Satria sudah meninggal!"

"Ngga! Mas Satria gak akan ninggalin aku, gak mungkin," jerit Tania.

"Tenanglah, Tania. Tenang," lirih Tuan William. Ia ikut menangis saat Satria dan Angel di nyatakan meninggal.

Jingga menatap Dafa yang hanya diam, matanya terus mengarah pada Jenazah mereka yang sedang di urus.

Jingga melihat Dafa yang hanya diam, matanya terpaku pada jenazah mereka yang sedang diurus.

Air matanya mengalir deras di pipi, ia berusaha meredakan kepedihan yang mendalam di hatinya. Pemandangan tubuh mereka yang seperti itu terlalu berat baginya.

Bagaimana mungkin mereka nekat melompat dari ketinggian 5 lantai? Tubuh mereka hancur dan jiwa mereka telah meninggalkan tubuh, namun tangan mereka masih saling berpegangan erat.

"Argh."

"Tania, kamu kenapa?"

Jingga langsung menoleh k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status