Setelah kembali ke Kota Hira, Fandy masih sedikit ketakutan!Jika bukan karena suona kecil yang diberikan oleh Almaz, hari ini mungkin Fandy sudah mati di Kota Sweenie.Dengan kata lain, Fandy dikirim ke sana kali ini. Jika orang lain, mereka akan berasimilasi, aura jiwa mereka akan berubah, mereka akan menjadi bagian dari Kota Sweenie, atau mereka pasti akan mati.Setelah melirik ke luar jendela, Fandy hendak mandi, tapi tiba-tiba tubuhnya gemetar lalu Fandy buru-buru melirik jam yang tergantung di dinding.Benar! Jam setengah lima sore.Fandy melihat ke luar jendela lagi, keadaan di luar gelap gulita.Kalau dipikir-pikir lagi, saat sedang duduk di ruang tamu, cahaya matahari selalu masuk ke dalam rumah, entah kapan tiba-tiba jadi gelap."Dengan sedikit kekuatan ini, apa kamu layak punya Tulang Naga Sejati?"Tiba-tiba terdengar suara, semua lampu di villa itu menyala. Sekarang ada orang tambahan yang duduk di sofa tempat dirinya duduk.Sebagian besar tubuhnya ditutupi jubah, memperlih
Tepat ketika kesuksesan hendak diraih, terdengar suara keras, ternyata ada seseorang tiba-tiba muncul di samping Tuan Besar.Pria itu tampaknya berusia sekitar tiga puluh tahun, mengenakan celana jins, kemeja putih serta kacamata, tapi bisa dengan mudah menghilangkan energi yang dilepaskan oleh Fandy."Selamat datang!"Tuan Besar berlutut di tanah dengan ekspresi penuh rasa hormat. Kalau diperhatikan lebih teliti, bahkan terlihat sekilas fanatisme di matanya."Sampah! Kenapa kamu membangunkanku?"Sambil menunjuk dengan tangan kanannya, Tuan Besar berkata dengan tergesa-gesa."Maaf, Majikan. Ada seseorang yang menyelinap masuk. Aku ingin menebus kesalahan, tapi aku merasa nggak bisa melawannya. Sepertinya dia punya sesuatu untuk melindungi jiwanya."Eh? Pria itu menatap Fandy dengan terkejut."Menarik. Ini pertama kalinya aku bertemu seseorang yang melakukan penelitian tentang jiwa. Haha, kamu cukup cocok menjadi pelindungku."Saat berikutnya, pria itu menggerakkan tangannya beberapa ka
Ekspresi Fandy tidak berubah, tapi jantungnya berdebar kencang.Di Kota Sweenie hanya ada kucing serta anjing pada siang hari, mustahil untuk melihat orang yang masih hidup. Kalau ada orang asing masuk ke kota pada saat ini, Fandy akan berpikir itu biasa saja, tapi kalau melihat Tuan Besar, maka situasinya akan menjadi dua."Ya, Tuan Besar. Aku hanya jalan-jalan saja. Membosankan sekali tinggal di rumah saja."Tuan Besar masih tersenyum. Meskipun disertai dengan hangatnya sinar matahari, hal itu membuat Fandy merasa dingin di hatinya."Kota ini sudah banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir. Izinkan aku mengajakmu berkeliling. Ada beberapa tempat yang nggak bisa kamu kunjungi di malam hari."Fandy berada dalam dilema setelah menerima undangan ini. Sebenarnya sudah bisa menebak apa yang sedang terjadi, jadi Fandy hanya menyingkirkan senyum munafiknya dan berkata."Karena sudah sampai pada titik ini, lebih baik jujur saja. Aku adalah Jenderal Naga di markas pusat. Tuan Besar, sebaikn
Siang harinya, Fandy sedang berkeliaran sendirian di sekitar kota dan melihat beberapa truk besar melaju masuk, tapi tidak menghampiri mereka untuk berbicara, hanya menonton dari kejauhan.Catatan yang disembunyikan pada malam hari itu diambil oleh seorang master yang diatur oleh markas besar. Tidak ada kelainan yang diketahui selama keseluruhan proses, semua ini hanya untuk berjaga-jaga.Di kota yang berjarak lebih dari 50 kilometer dari Kota Sweenie, Fitri juga merasa khawatir setelah membaca pesan yang dibawa kembali oleh sopir."Meskipun aku sudah masuk, keadaan menjadi semakin aneh."Sekarang Fitri tidak bisa membantu banyak, jadi hanya bisa menghubungi Toni sesuai dengan apa yang dikatakan Fandy dalam surat itu, dan apa yang Fitri katakan juga sesuai yang ditulis oleh Fandy."Tulang-tulangnya bergetar, penyebabnya masih belum diketahui juga nggak ada seorang pun yang bisa datang."Malam demi malam berlalu, Fandy menjadi semakin kesal. Selama berada di ruangan itu, enam Tulang Nag
Enam Tulang Naga Sejati di tubuhnya tiba-tiba bergetar, wajah Fandy pun berubah drastis. Ini adalah pertama kalinya hal ini terjadi. Fandy juga merasa sedikit takut.Fandy buru-buru mengaktifkan Teknik Sembilan Pemecah Naga, tapi sayang tidak ada pengaruhnya sama sekali."Apa sebenarnya yang sedang terjadi?"Kuncinya adalah tubuhnya tidak merasakan sesuatu yang abnormal, hanya enam Tulang Naga Sejati yang bergetar terus-menerus.Setelah mencoba berbagai metode dan tidak mendapat bantuan sama sekali, Fandy tidak punya pilihan selain pergi. Jika terus seperti ini, Fandy harus mengakhiri misinya. Bagaimanapun juga Fandy tidak bisa mempertaruhkan nyawanya. Jika tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri, Fandy hanya dapat berkonsultasi dengan gurunya. Tidak ada sinyal ponsel di sini, jadi satu-satunya cara adalah meninggalkan Kota Sweenie.Yang tidak diduganya adalah begitu meninggalkan rumah, enam Tulang Naga Sejati berhenti bergetar, seolah-olah itu hanya sebuah ilusi.Untuk membuktika
Fandy tersenyum polos."Maaf, tapi ponselku nggak ada sinyal. Aku janji akan melunasi tagihannya saat jaringan sudah pulih."Setelah keluar, ada beberapa orang lagi di sekitar Bibi Lisna, mereka semua berinisiatif membantu Fandy mengambil barang-barang. Setidaknya dari mata mereka, keramahan ini tampak berasal dari hati.Sejujurnya, di zaman ini, sungguh suatu keajaiban bahwa tetangga bisa mencapai tingkat ini, terutama karena Jorel adalah pecundang yang tidak tahu apa-apa.Ketika mereka sampai di rumah, Fandy bahkan tidak perlu melakukan apa pun karena Bibi Lisna dan beberapa orang lain membersihkan rumah lagi. Dalam sekejap, rumah itu tampak seperti baru.Setelah beberapa saat, seseorang membawa banyak makanan, rokok, alkohol dan yang lainnya."Maaf sudah merepotkan."Bibi Lisna tersenyum."Jorel, kota kita sudah mengalami perubahan yang luar biasa. Aku akan mengatakan yang sebenarnya padamu. Selama kamu nggak meninggalkan kota ini, kamu nggak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untu