Share

Bab 227

Penulis: Sunshine
"Ugh." Semua orang terdiam mata terbelalak, menyaksikan Barbara jatuh ke lantai, darah menggenang di sekitarnya.

Jika mereka tidak melihatnya sendiri, mereka pasti tak akan percaya.

Seorang petarung legendaris yang tak terkalahkan di arena, kini tewas hanya dengan sebutir peluru.

Rahang-rahang ternganga. Tidak ada yang menyangka ini akan terjadi.

Mereka pikir kehadiran Barbara akan menuntaskan semua. Nyatanya, keadaan justru berbalik.

"Kau!" bentak Hasim. "Kau nggak punya harga diri? Kenapa kau pakai pistol dalam pertarungan?"

"Pertanyaan bagus." Alvaro mengangguk dingin.

"Kenapa ada orang yang nekat menghadapi senjata dengan tangan kosong? Apa dia bodoh? Kebanyakan orang lari kalau melihat pistol, bukan malah menyerbu, kecuali dia benar-benar yakin bisa menang."

"Dia nggak mungkin menang!" Hasim menjerit.

"Dia yang menerjangku. Kupikir dia memang sanggup. Jadi ya kutembak saja." Alvaro membalas ketus.

"Baiklah, Barbara, maaf," tambahnya datar.

"Bajingan! Apa gunanya maafmu? Dia sudah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 237

    "Bajingan sialan, kalau kau memang ingin mati, lakukan sendiri dan jangan seret kami semua ke kuburan bersamamu."Paman Siti menggeram, amarah berdesir deras di nadinya, siap menghantam Alvaro tanpa pikir panjang."Berani sekali kau, Alvaro. Keluarga Kasmir sudah mengampunimu cuma karena kasihan, tapi kau masih berani bicara omong kosong begini? Apa kau cari mati?"Zed meludah, wajahnya meringis jijik.Semua orang menganggap Alvaro sebagai si gila bermulut besar.Baru saja ketegangan mereda, kenapa dia lagi-lagi mengusik mereka?Jika Keluarga Kasmir murka, siapa yang menanggung akibatnya saat mereka membalas?Jumadi mungkin bisa menyelamatkan sekali, tetapi jika Alvaro menghancurkan gencatan rapuh itu, tidak ada yang bisa datang menolong lain kali.Mereka semua sangat ingin mengubur Alvaro dalam-dalam."Mengharap permintaan maaf dari orang yang menyerangmu itu salah? Aku berlebihan? Entah itu benar atau nggak, tapi apa kalian nggak lihat sendiri? Dia bahkan sudah berlutut seolah-olah s

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 236

    "Apa-apaan ini?" Seluruh rombongan Keluarga Kasmir langsung menarik napas dalam, keterkejutan menyapu aula.Sepanjang perjalanan ke sini, Fredy sudah menekankan berulang kali untuk jangan menggeram, jangan mengancam, jangan sekalipun menunjukkan sikap kasar pada Keluarga Sarjono, sebab hanya mereka yang memegang satu-satunya penawar Melisa Kasmir.Tak seorang pun dari mereka berani menampakkan sedikit pun permusuhan pada Keluarga Sarjono.Namun, ketika sudah bersiap menghadapi kesombongan Keluarga Sarjono, yang mereka temui justru pemandangan tak terduga. Keluarga yang angkuh itu sudah berlutut terlebih dahulu."Anak muda, sepertinya otakmu benar-benar korslet," gumam Fredy, alisnya berkerut penuh kebingungan.Dia sudah membayangkan segala macam skenario buruk, tetapi adegan ini tak pernah sekalipun masuk dalam perhitungannya."Abaikan drama mereka," desis Alvaro, terlalu bingung untuk menjelaskan lebih jauh."Bawa Melisa menghadap Siti, sekarang."Tersentak mendengar nama Melisa, Siti

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 235

    "Semuanya, berhenti!" seru Siti, suaranya membelah hiruk-pikuk seperti cambuk.Dia sudah mendengar versi panik dari Fiona dan dari yang lain juga, tentang bagaimana Alvaro merusak segalanya dan bagaimana Jumadi seharusnya turun tangan menyelamatkan keadaan.Dia tidak ingin mendengarnya lagi, tetapi menutup telinga juga tidak mungkin.Tetap saja, dia perlu mendengar cerita dari sisi Alvaro sendiri."Apa yang sebenarnya terjadi, Alvaro? Mau jelaskan pada kami semua?" Siti memberinya satu kesempatan tajam bak pisau untuk membela diri."Melisa bertingkah seperti anak manja tak tahu aturan, jadi aku menempatkannya di posisi yang seharusnya," jawab Alvaro tanpa sedikit pun penyesalan."Kau memukulinya?" Siti mengernyit, matanya menyipit penuh ketidakpercayaan."Aku cuma menamparnya sekali." Alvaro mengangkat bahu. "Setelah itu, para tamu lain ikut menamparnya.""Kalian semua dengar, 'kan? Dia yang lebih dulu menamparnya, jadi dialah yang memulai semua kekacauan ini! Gara-gara dia, Keluarga S

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 234

    "Pak Jebran, ini darurat!"Pintu ruang kerja terbuka dengan keras, dokter itu terengah-engah, wajahnya penuh kepanikan."Keadaan Bu Melisa menurun drastis!"Melisa telah dipindahkan ke kamar pribadinya di Vila Kasmir, dilengkapi dengan peralatan medis tercanggih dan dijaga oleh spesialis terbaik Kota Verma.Jebran berdiri dengan entakan seperti guntur, kursinya terhempas ke belakang."Apa maksudmu menurun drastis? Dia dalam bahaya? Mustahil!" Dia menerjang, mencengkeram kerah jas dokter itu."Dia ... kami yakin dia sudah diracuni. Dosisnya seharusnya bekerja perlahan, setidaknya dua sampai tiga hari.""Tapi tubuhnya terlalu rapuh. Racun itu menyebar lebih cepat dari perkiraan kami. Bapak akan mengerti setelah melihatnya sendiri." Dokter itu tergagap, suaranya bergetar.Suara Jebran merendah menjadi geraman penuh ancaman. "Bawa aku padanya. Sekarang."Dia membuntuti sang dokter melewati koridor steril yang berbau antiseptik.Begitu masuk ke kamar, napasnya tercekat.Melisa terbaring di

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 233

    Jumadi menatap Bu Fiona dengan raut seolah-olah sedang bimbang."Bu Fiona," ucapnya pelan."Yang bisa kulakukan cuma memberimu nomor adikku, Jasmin. Tolong jelaskan semua kepadanya.""Dia yang akan menyelesaikan masalah dengan Keluarga Kasmir lebih dulu. Sementara itu, aku akan berusaha sebisaku untuk membantu perusahaanmu."Fiona mendengus, matanya penuh kebencian."Baik, berikan saja nomornya. Semua bencana ini? Salah siapa lagi kalau bukan Alvaro. Bajingan nggak berguna itu nggak punya apa-apa sampai Jasmin mengangkatnya seperti anak yatim piatu yang dikasihani.""Sekarang dia merasa tak tersentuh, sok berani berurusan dengan Melisa?" ejeknya, suaranya makin meninggi."Jasmin yang seharusnya merangkak minta ampun ke Keluarga Kasmir. Dia gagal menjinakkan peliharaannya, dan sekarang Alvaro menghancurkan segalanya."Dia menjentikkan jari dengan dingin. "Berikan aku nomornya. Aku akan jelaskan padanya dengan detail apa yang sudah dilakukan gigolo murahan itu."...Di Rumah Keluarga Kus

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 232

    Napas Jebran tersengal saat sepatu Alvaro menekan lehernya.Pipinya memerah karena dipermalukan, matanya menyala oleh amarah bercampur panik.Bertahun-tahun dia merangkak naik, dari lorong-lorong kumuh Kota Vilego sampai panggung politik mewah Kota Verma, Jebran selalu percaya dirinya tak tersentuh.Namun kini, dia tergeletak di tanah seperti anjing yang diinjak-injak, berjuang menarik napas di bawah tekanan seorang pemuda tak terkalahkan yang bahkan baru berusia dua puluhan.Dia meludahkan tanah dari mulutnya."Lepaskan aku ...." Suaranya parau, nyaris seperti bisikan putus asa.Pilot pribadinya sedang merekam semuanya, semula berniat menyiarkan kemenangan Jebran pada beberapa kerabat sombong yang ingin menyaksikan dia menghukum Alvaro.Namun yang mereka lihat justru sebaliknya. Hidung Jebran menghantam tanah, sementara kaki Alvaro menekannya, membuatnya tersedak oleh rasa malu sendiri.Keluarga-keluarga ternama di Kota Verma, yang dulu tunduk pada Jebran, kini hanya bisa menatap nger

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status