Share

Bab 12 : Pulang meski bukan Rumah

Sedih, ketika ternyata tempat pulang mu bukanlah rumah.

-Mawar Anindita

***

Kapan bisa kita hidup tenang, jika dipaksa hidup bersama orang yang berniat balas dendam?

Kekasaran tentu bukan tipikal Izzan, namun tatapan yang tercipta sungguh memuakkan bagi Mawar. Ia ingin ditatap cinta tapi itu hanya tertawaan tentunya.

"Hoh, niatnya apa pergi sama mereka, hah?" tanyanya dengan intimidasi.

Mawar hanya menunduk bingung apa yang harus ia jawab. Namun, Izzan tetaplah dia yang pasti memerlukan jawaban.

"Jawab!" Lengan lelaki itu sedikit mencengkeram bahu.

Mawar mundur agar lengan suaminya menjauh, berhasil. Setelahnya ia menjawab, "Aku tidak punya maksud apapun, menurut kamu seorang menantu bisa menolak ajakan dari keluarga mertuanya?" Sedikit mendongakkan wajah, seakan berani menantang.

Izzan masih melototkan matanya, seakan api yang ada di mata itu tidak akan padam. Keduanya menatap sampai Izzan memutuskan kontak mata.

"Kita pulang, dua jam dari sekarang!" Perintah yang tidak bisa di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status