Share

Bab 1214

Author: Erlina
Air mata menetes dari sudut mata Naomi. Dia segera memeluk wanita tua itu. “Nenek!”

Sampai saat ini, pria tua itu masih belum merespons. Dia melebarkan kedua matanya dengan bengong.

Braden dan Jayden segera berlari kemari. Mereka masing-masing memeluk satu paha si pria tua. “Kakek Buyut!”

Pria tua tidak berhenti mengedipkan matanya. Kemudian, dia baru menunduk untuk melihat Braden dan Jayden. Kemudian, dia melihat bocah cilik yang diangkatnya. Ternyata dia sedang mengangkat Hayden!

Pria tua kembali bertukar pandang dengan Hayden. Kali ini, kedua matanya semakin terbelalak lebar lagi.

Setelah hening selama beberapa saat, si pria tua pun berseru, “Astaga! Ternyata kalian benar-benar kembali! Tadi aku kira aku sudah rabun tua dan telingaku juga bermasalah!”

“Dasar bocah tengik! Kalian mengagetkanku saja. Aku kira ajalku sudah dekat!”

Pria tua itu mengangkat Hayden, tidak memeluknya, juga tidak melakukan gerakan yang mesra. Dia bagai membuang seekor anak ayam saja, langsung membuang Hayden
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Theefara
gilaa, seru banget ceritanya, keren sih author ny
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1953

    Caden merasa bingung. Hanya saja, kali ini dia tidak bisa berpikir kebanyakan lagi. Dia memutar tubuhnya, lalu berjalan kembali ke kamar pasien.Braden tahu orang di sekitar mereka pasti penasaran mengenai hubungan mereka dengan Kakek Pertama. Jadi, dia bertanya kepada Caden bagaimana untuk menjawabnya?Caden berucap, “Kakek Pertama pernah menyelamatkan kalian dulu. Kalian berutang budi sama dia.”Kebaikan seseorang memang sangat berharga!Demi Kakek Pertama, mereka pun bisa melakukan apa pun! Mengenai masalah di dalam pegunungan, mereka mesti merahasiakannya.Braden bertanya lagi, “Sekarang di internet masih belum ada kabar Kakek Buyut Pertama sudah diselamatkan, apa kita mau mengeksposnya?”Caden menggeleng. “Jangan diekspos dulu. Kita bicarakan lagi setelah Kakek Pertama siuman nanti.”Naomi yang duduk di samping ranjang kelihatan cemas. “Kita sudah selamatkan Kakek Pertama. Apa orang-orang jahat itu akan mengejar kemari?”Caden menjawab dengan sangat pasti, “Nggak akan! Sekarang se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1952

    “Pulanglah.”“Kenapa kamu nggak bawa Andrew untuk diperiksa di rumah sakit? Apa dia baik-baik saja? Apa dia terluka?”Caden membalas, “Dia nggak mau ke rumah sakit. Aku juga nggak bisa mengaturnya. Tapi setahuku, dia nggak mengalami luka berat.”Naomi menghela napas berat. “Luka kecil juga mesti diobati. Jangan sampai infeksi.”Caden mengusap kepala Naomi. “Jangan khawatir. Saat perjalanan ke rumah sakit, aku sudah menghubungi Steven untuk menjaga Andrew. Steven pasti bisa membantu Andrew untuk mengobati lukanya.”Lagi-lagi Naomi menghela napas berat. Dia tidak berbicara. Mereka berdua berjalan keluar. Robbin melihat Caden, lalu segera bertanya, “Apa kamu baik-baik saja?”“Aku nggak kenapa-napa. Hanya luka kecil saja.”Caden berjalan ke depan ranjang. “Kapan dia akan siuman?”Robbin menjawab, “Kemungkinan malam ini atau paling lambat besok. Kondisi Pak Usman baik-baik saja. Dia hanya perlu istirahat saja.”Selesai berbicara, Robbin melihat Caden. Dia pun berhenti berbicara.Caden tahu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1951

    Keesokan paginya, Hayden dan Kakek Pertama telah tiba di Kota Jawhar. Naomi, Braden, dan Rayden sudah menunggu di bandara. Ketika melihat mereka, mereka segera maju. “Hayden!”Hayden berlari maju dengan girang. “Mama, Kak Rayden!”Ketika Naomi melihat Kakek Pertama digotong dengan tandu ketika menuruni pesawat, dia langsung merasa gugup. “Gimana kondisi Kakek Pertama?”Hayden menjawab, “Kondisinya agak lemah dan lagi dalam keadaan nggak sadarkan diri, tapi kalian nggak usah khawatir. Dokter di pesawat tadi bilang Kakek Buyut Pertama baik-baik saja. Dia cukup istirahat saja.”Kening Naomi berkerut. Dia segera maju untuk memeriksa denyut nadi Kakek Pertama. Setelah memastikan Kakek Pertama memang baik-baik saja, Naomi baru merasa tenang. “Nggak ada masalah besar. Kita ke rumah sakit dulu!”Mereka menemani Kakek Pertama untuk pergi ke rumah sakit milik Robbin.Di rumah sakit, Robbin sudah mendapatkan kabar itu sebelumnya. Dia pun telah mengatur kamar pasien terbagus untuk Kakek Pertama.P

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1950

    “Papa mesti perhatikan keselamatan!”Caden mengangguk, lalu menutup pintu mobil. Mobil Jeep anti peluru segera melaju pergi ….Peluru tidak berhenti ditembakkan di dalam hutan pegunungan. Saat pukul lima subuh, Caden dan Andrew baru terlepas dengan selamat.Mereka berdua duduk di baris belakang mobil SUV. Semuanya kelihatan agak terengah-engah. Andrew bertanya, “Siapa yang membantu kami untuk meloloskan diri?”Caden membalas, “Seharusnya utusan dari Negara Carika.”Dua hari ini, masalah Kakek Pertama sedang hangat diperbincangkan. Negara pasti akan turun tangan untuk menyelidikinya! Gencatan senjata pihak lawan sangat mengerikan. Jika tidak mengulurkan bantuan, mereka berdua pasti tidak bisa pergi.Caden bertanya dulu mengenai masalah Hayden dan Kakek Pertama. Setelah memastikan mereka berdua telah terbang kembali ke Carika dengan aman, Caden baru benar-benar merasa tenang. Dia pun mengirim pesan yang berisi kabarnya kepada Braden dan Rayden, kemudian dia juga mengirim pesan untuk Nao

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1949

    Setelah hening sesaat di dalam ruang rapat, ada yang berkata, “Tapi kita juga sudah interogasi, tapi Usman nggak bersedia untuk mengatakan apa-apa! Dia lebih memilih mati daripada mengatakannya!”Tatapan Morawa kelihatan galak. “Kalau begitu, kalian turun tangan terhadap orang dan hal yang dia pedulikan. Pasti ada yang bisa membuka mulutnya! Interogasi dia sambil selidiki ke mana aliran dana yang dia sembunyikan. Selidiki juga transaksi apa yang dilakukan dengan uang itu. Bisa jadi kita bisa menemukan petunjuk!”Ada yang mengatakan, “Jadi, bagaimana menghadapi kondisi saat ini? Bukan cuma ada krisis opini publik saja, orang-orang Carika juga terus berteriak-teriak menuntut agar kita menyerahkan orang itu.”Morawa mendengus dingin dan menunjukkan ekspresi menghina. “Biarkan mereka saja. Lagi pula, mereka juga nggak butuh bukti yang bisa membuktikan orang ada di tangan kita!”“Orang Carika bernyali kecil dan juga dungu. Sejak dulu, mereka nggak sepintar kita! Jadi, kalian nggak usah menc

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1948

    “Rencanaku, Putih masuk dari ruang ventilasi. Setelah ia mengatasi semua orang di sisi Kakek Pertama, ia sengaja menunjukkan dirinya, agar orang lain melihat Putih. Mereka akan menganggap Putih sebagai ular berbisa dan akan takut padanya. Kemudian, mereka pasti akan menghubungi orang di luar untuk masuk menangkap Putih.”“Ketika orang di luar sana mengajukan atasan untuk membuka pintu keamanan, Rayden langsung operasi dari jarak jauh untuk memutuskan semua jaringan internet dan arus listrik. Aku akan ambil kesempatan untuk menyelamatkan Kakek. Andrew membawa anggotanya untuk menyebabkan kekacauan di luar sana. Mereka akan mengulur waktu penembak dan tentara bayaran di bagian luar. Setelah kita menyelamatkan Kakek Pertama, kita akan segera tinggalkan tempat di saat kekacauan.”“Apa kalian mengerti?”Hayden segera berkata, “Bagaimana denganku? Apa yang aku lakukan?”Caden membalas, “Kamu tunggu di mobil saja. Setelah aku keluar dari menyelamatkan Kakek Pertama dan kalau Andrew dalam baha

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status