Seorang pria yang mengenakan celana pendek itu sedang mencambuknya. Ketika melihat gambaran ini, kedua mata Dylan hampir copot dan mulai memerah. โSialan!โDylan menjerit, lalu langsung melayangkan tinjuan!Belum sempat si pria merespons, dia pun telah dipukul. Dylan mengulurkan tangannya untuk menarik selimut membungkus tubuh si wanita. Kemudian, dia menjambak si pria dan tidak berhenti memukul wajah si pria!Dylan bagai telah kehilangan akal sehatnya saja. Dia berkata dengan geram, โBeraninya kamu pukul dia! Kamu malah berani pukul dia! Aku akan habisi kamu โฆ.โSaking marahnya, bibir Dylan bahkan merasa gemetar, matanya juga basah!โKak Dylan!โ Pengawal datang untuk menarik Dylan.Dylan menepis pengawal dengan kuat. โAwas!โPengawal sungguh panik. โKak Dylan, berhenti!โAmarah Dylan langsung meluap. โMinggir!โPengawal terkejut hingga melakukan gerakan menelan ludah. Dia sudah sepuluh tahun bekerja dengan Dylan. Dia tidak pernah melihat Dylan yang semarah ini!Lantaran tidak berhas
Setelah mengatur pengawal untuk melindungi Camila, Dylan kembali membuang ponselnya. Dia mengambil botol bir, lalu menatap mercusuar di kejauhan.Lampu mercusuar tidak kelihatan terang di siang hari, tetapi Dylan tetap menyukainya. Tidak peduli di pagi hari maupun malam hari, Dylan merasa mercusuar itu bisa mengobati hatinya.Hanya saja โฆ ketika kepikiran tempat ini, gambaran malam itu terus terbayang di benak Dylan. Gambaran semua yang terjadi di antara dia dan Camila โฆ.Mereka berdua sedang mengobrol dengan sadarnya.Mereka berdua sedang minum dengan santainya.Ada juga gambaran Camila menjatuhkan Dylan, duduk di atas tubuh Dylan, lalu โmenggodanyaโ โฆ.Serta gambaran mereka berdua bermesraan di depan jendela โฆ.Tenggorokan Dylan mulai terasa kering. Dia menyelesaikan bir di tangan, lalu membuang botol bir ke tong sampah. Kemudian, dia berdiri untuk mengambil dua botol arak untuk dihabiskan seorang diri.Perut Dylan masih merasa tidak nyaman. Setelah minum, dia pun muntah lagi. Hari i
Caden tidak mengatakan dirinya sedang mencari informasi tentang Camila. Dia menggoyangkan camilan dan kue tar di tangannya. โHari ini, perusahaan nggak begitu banyak pekerjaan, jadi aku langsung pulang. Tadi aku sekalian belikan sedikit makanan buat kamu.โNaomi sedang mencedok sup ke dalam rantang. Caden memotong sedikit kue, lalu menyuapi Naomi. โCoba dicicip.โโRasanya โฆ enak. Kamu beli di mana?โCaden membalas, โAda toko yang baru buka di pinggir jalan. Dengar-dengar belakangan ini lagi viral.โNaomi melihat kue sekilas. Keningnya spontan berkerut โฆ.Caden bertanya, โAda apa?โNaomi bergumam, โKue ini โฆ kenapa rasanya begitu familier?โCaden merasa bingung. โApa kamu pernah melihatnya?โNaomi menatap sekilas. โSepertinya pernah, tapi sepertinya nggak pernah.โCaden terdiam.Naomi melihat sekilas, lalu menggeleng. โSeharusnya nggak pernah lihat.โNaomi juga tidak peduli. Dia melihat jenis camilan yang lain. โNanti aku bagikan beberapa potong buat Camila.โSementara ini, Caden juga t
Setelah Caden meninggalkan rumah sakit, dia tidak pergi ke perusahaan, melainkan langsung mengendarai mobil pulang ke rumah. Dia ingin membantu Dylan untuk mencari tahu masalah Camila, apalah Camila menginginkan anak itu atau tidak?Caden tidak bisa bertanya secara langsung. Dia hanya bisa mencari tahu melalui Naomi. Jadi, dia mesti pulang.Saat perjalanan pulang, ada kecelakaan di tengah jalan. Caden pun terjebak macet dan kebetulan berhenti di depan pintu toko โCinta Pertamaโ. Melalui jendela, Caden menatap papan nama toko itu.Entah kenapa Caden merasa sedikit familier, tetapi dia tidak menemukan titik yang familier. Polisi lalu lintas datang untuk memberi tahu bahwa jalanan baru akan lancar sekitar satu jam kemudian.Ini adalah jalan yang mesti dilalui Caden untuk pulang. Jadi, Caden langsung memarkirkan mobil di pinggir jalan. Dia mengenakan masker, mematikan mesin mobil, lalu berjalan menuju ke dalam toko.Caden berhenti di depan pintu untuk menatap papan nama sejenak, baru memas
Caden diam-diam merokok. Baguslah kalau bukan karena wanita lain. Jika tidak, akan sulit bagi Dylan untuk bisa bersama dengan Camila.Caden berpikir sejenak, lalu bertanya lagi padanya, โGimana perasaanmu saat mendengar Catherine mengandung anakmu?โDylan menghela napas berat. โAku merasa sangat syok dan kaget. Aku kira anak itu benar-benar anakku.โCaden menatapnya. โWaktu itu, apa kamu kepikiran untuk melahirkan anak itu?โDylan menggeleng. Tanpa berpikir, dia langsung berkata, โNggak! Kalau benar anak itu anakku, aku akan suruh dia gugurkan anak itu.โCaden terdiam.Dylan merokok lagi, kemudian menjelaskan, โAnak itu hanya akan menjadi alat yang digunakan Catherine. Catherine nggak mencintaiku, sedangkan aku bahkan nggak suka dengan ibu dari anak itu. Jadi, kemungkinan aku menyukai anak itu sangat kecil.โโMenurutmu, bahkan orang tua kandung saja nggak mencintainya, bagaimana dia bisa bahagia di kemudian hari?โโSeandainya aku nggak bisa menjamin dia bisa mendapatkan cinta yang berl
Caden tertegun sejenak. โAku lagi bertanya sama kamu.โDylan menatap Caden selama beberapa detik, lalu membalas dengan serius, โDia cukup baik, punya prinsip hidup yang baik, kepribadiannya juga baik. Selain itu, dia pintar, blak-blakan, dan nggak manja. Hobinya juga sama seperti aku. Dia sangat cantik, postur tubuhnya bagus, auranya juga bagus. Aku suka dengan keindahannya.โโHanya saja โฆ aku hanya ingin menjadikannya sebagai teman saja. Aku nggak pernah kepikiran untuk berpacaran sama dia.โCaden menggigit bibirnya. โKalian saja sudah pernah tidur bersama. Mana mungkin kalian bisa berteman lagi?โDylan menghela napas. โAku sungguh menyesal sudah tidur dengannya.โCaden berkata, โMenyesal juga nggak ada gunanya. Nggak ada obat untuk mengatasi penyesalan di dunia ini.โDylan sungguh merasa penat. โIya, jadi aku merasa bingung ketika mengungkitnya. Aku merasa cukup menyesal. Jarang sekali bisa memiliki teman sefrekuensi di dunia ini. Aku benar-benar sangat suka perasaan bersama Camila!
โCamila nggak suka sama aku. Aku juga nggak suka sama dia. Kami nggak akan menikah dan juga nggak akan punya anak. Dia nggak mungkin akan melahirkan cucu buat kalian!โSuara Lyana menjadi terisak-isak. โKamu โฆ apa yang lagi kamu katakan?โDylan berkata dengan suara sengau, โMaaf, Ma. Aku mewakili diriku dan Camila buat minta maaf sama kalian.โLyana berusaha untuk melepaskan Dylan, lalu menatap Dylan dengan mata memerah. โKamu jujur sama Mama. Apa kamu dan Camila berantem semalam?โDylan menggeleng. โNggak, aku lagi terus terang sama kamu. Aku nggak tega buat bohongi kamu.โSelain itu, Dylan juga tidak ingin orang tuanya terus mengganggu Camila. Nantinya Camila akan bingung untuk mengatasi hubungan mereka.Selama ini, Dylan tidak berterus terang. Orang tuanya pasti akan terus memberi perhatian kepada Camila.Bagi Camila, perhatian mereka adalah beban baginya.Lyana merasa sedih. โKali ini, Mama nggak mau bercanda sama kamu. Mama tanya kamu untuk yang terakhir kalinya. Apa yang kamu kat
Pada saat ini, Naomi sedang memasak sup untuk Camila. Ketika melihat ada panggilan masuk dari Lyana, dia segera mengangkat. โHalo, Bibi Lyana.โโNaomi, apa kamu sudah bangun?โโEmm, sudah bangun dari tadi.โโApa kamu lagi bersama Camila?โNaomi terdiam. Ketika mengungkit soal Camila, dia merasa agak canggung. Bagaimanapun, dia sedang merahasiakan masalah kehamilan Camila dari Keluarga Hermanto. Naomi diam-diam melakukan gerakan menelan air liur, lalu berkata, โCamila masih tidur. Ada urusan apa Bibi Lyana mencarinya?โLyana berkata, โBukan urusan serius. Aku datang ke rumah sakit buat antar makanan. Aku nggak melihatnya, makanya aku ingin tanya kamu.โNaomi membalas dengan tersenyum, โBelakangan ini Camila agak capek. Semalam dia langsung pulang.โLyana segera bertanya, โDia pulang ke mana? Bukannya dia nggak bisa tinggal di Vila Anggara lagi?โNaomi mengatakan, โCamila nggak balik ke Vila Anggara. Dia juga tahu tempat itu nggak bisa ditempati lagi. Kamu nggak usah cemaskan dia. Nanti
Beberapa ibu tertawa sinis. โSetidaknya kami nggak pergi cari pusat perawatan pasca melahirkan!โโKami juga nggak sebar luas ke semua orang kalau kami ingin punya cucu!โโIntinya, putra kami juga nggak bilang ke orang-orang kalau dia penganut prinsip nggak menikah!โโBu Lyana, jangan salahkan kami tertawakan kamu. Seumur hidupmu, kamu nggak mungkin akan punya cucu!โLyana merasa murka. โAtas dasar apa kamu bilang aku nggak bakal punya cucu?โOrang itu membalas, โNggak atas dasar apa-apa. Kalau Keluarga Hermanto bisa punya cucu, aku akan beri selamat kepada kalian dengan berlutut!โโIya, kami semua akan beri selamat dengan berlutut!โAmarah Lyana benar-benar membara. Dia menggebrak meja. โKalian โฆ.โLyana kehabisan kata-kata. Dia membelalaki mereka dengan gusar, lalu membalikkan tubuh berjalan meninggalkan tempat. Dia bahkan tidak menunggu lagi bubur dan camilan yang dia pesan.Pelayan toko mengejar keluar. โNyonya, tunggu sebentar. Kami sungguh minta maaf karena membuatmu mengalami ha