Share

Perasaan Yang Kalut

Vic yang telah berada di kamarnya, menangis tanpa henti. Air mata mengalir deras di pipinya, menyebabkan wajahnya memerah dan bengkak. Ia berguling-guling di atas kasur, melempar bantal dan gulingnya ke sembarangan arah dalam kekalutan hatinya.

Luis berdiri di depan pintu kamarnya, sementara Chris berdiri di ujung tempat tidur aidknya itu. Mereka hanya termenung, melihat ulah putra kedua Wilson yang tak bisa diredakan kesedihannya. Mereka merasa binggung tak tahu harus berkata apa untuk menghibur Vic.

"Apakah bisa diam, kenapa menangis terus? Lagi pula dia yang ditembak olehmu. Kenapa kamu yang menangis?" tanya Chris dengan nada kesal, mencoba menggugah kesadaran Vic.

Vic bangkit dan duduk sambil mengusap air mata yang masih mengalir. Dalam suara tersekat-sekat, ia menjawab, "Kata-katanya sangat menusuk hatiku. Dengan bangganya dia memberitahu aku ingin menjadi ibu tiriku. Aku merasa terluka dan tak bisa menerima kenyataan ini."

Mendengar penjelasan Vic, Luis pun berusaha menenang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status