ANAK YANG KUBENCI 28Mengakui Akhir-akhir ini Kayla semakin sibuk dengan ponselnya jarang mengobrol denganku lagi. Aku sudah menegurnya beberapa kali, dia menurut untuk beberapa menit tapi, selanjutnya kembali ke kamar dengan mendekap dan senyam-senyum sendiri dengan ponselnya. Persis orang sedang dimabok cinta. Jiwa kepoku meronta ingin tahu apa isi dari ponsel Kayla. Cemburu? Tidak! Aku hanya khawatir dia salah pergaulan. Seperti pagi ini, saat aku bangun pagi Kayla belum keluar dari kamarnya. Biasanya dia dulu yang bangun sholat Subuh lalu nyapu dan mandi. Melewati kamar Kayla, aku mendengar suara tawanya. Menoleh dan melihat pintu kamar Kayla tidak tertutup rapat. Rupanya Kayla tadi sudah bangun Subuh lalu masuk kamar lagi untuk berkutat dengan ponselnya. "Ahahah, masak sih, Mas?" Terdengar suara Kayla dengan tawanya yang manja. Memanggil 'Mas' pada siapa, ya? Karena penasaran aku berhenti dan memasang telinga baik-baik. "Cantik dong, akyu," "Eh! Mas juga ganteng lho kek ar
ANAK YANG KUBENCI 29Lamaran Setelah aku berani mengakui Kayla adalah anakku, beban di dada rasanya menghilang. Batu besar yang sekian lama menghimpit dada seperti tergerus air bah, hilang entah ke mana. Beda rasanya kala bernafas dengan beban dengan bernafas bebas hambatan. Sekarang, aku lebih bisa menghirup oksigen untuk melepaskan toxic. Bagaimana pun juga dalam hidup jujur itu lebih baik. Mungkin pahit di depan tetapi manis di belakang. "Sabtu jadi pulang kampung, Mah?" Tanya Kayla pagi ini. "Jadi dong, Mama sudah ngajuin cuti,"Keluarga di kampung mau mengadakan acara seratus hari kepergian Ibu, aku akan datang bersama Kayla dan Mas Aria. Mas Aria bilang sekalian akan melamar, karena aku sudah tidak punya orang tua lagi jadi melamarnya sama Pakdhe. Tidak pernah kusangka, akhirnya aku menemukan jodoh. Mas Aria dan keluarganya sangat baik dan welcome padaku. Aku juga baru mengetahui kalau Mas Aria seorang Duda dari Mamanya saat aku dipertemukan. Tidak masalah Mas Aria Duda, ak
ANAK YANG KUBENCI 30Orang Kaya Baru Lusanya, acara pernikahan aku dan Mas Aria diadakan secara sederhana. Bukan karena pelit tapi, nanti acara resepsi akan diadakan di Jakarta bersama keluarga besar Mas Aria, teman, relasi dan keluargaku juga. Mengenakan kebaya brokat warna putih dengan hiasan payet yang kusewa mendadak dari salon rias manten paling mentereng di desaku. Mau jahitin sudah tidak keburu. Mas Aria sudah menyiapkan setelan jas warna hitam dan dasi bercorak biru garis-garis tipis. Ganteng sekali calon suamiku ini. Nggak sengaja aku memandangnya kagum. Mas Aria tersenyum simpul sembari menaikkan kedua alis. Dih! Aku ketahuan. Sebagai wali nikah adalah Om Danu adik bungsu dan lelaki satu-satunya dari pihak Bapak. Aku sangat gembira hingga meneteskan air mata. Sekarang, aku memiliki keluarga kecil yaitu Suami dan anak. Kayla tak kalah bahagia. Berdiri di sampingku sepanjang perhelatan dengan senyum yang tidak pernah putus. Tetangga dan para kerabat ikut bahagia bersamaku.
ANAK YANG KUBENCI 31Ada yang datang mengusik "Pah, ajarin bikin PR matematika, dong,"Kayla keluar dari kamar sambil membawa buku besar, buku tulis dan tempat pensil. Gadis itu lalu bergabung duduk dengan kami di ruang keluarga. Mas Aria yang tadi sibuk dengan laptop mengangguk. "Bentar," katanya. Mas Aria menutup laptop lalu duduk mendekati Kayla. Aku berdiri dan berjalan ke dapur. Membuka kulkas dan mencari sesuatu untuk kujadikan kudapan. Hmm ada nugget sama kentang aja di freezer. Mengeluarkan kedua makanan beku, lalu aku menyiapkan penggorengan dan menuang minyak secukupnya. Sambil menggoreng, sesekali aku melihat pada Mas Aria dan Kayla. Mereka akrab. Mas Aria tekun mengajari Kayla belajar, terkadang suara canda tawa terdengar. Aku pun sesekali ikut tersenyum mendengarkan debat mereka. Bagi Kayla yang sudah lama merindukan sosok seorang ayah, bertemu dengan Mas Aria seperti menemukan sebongkah emas dalam tumpukan batu sungai. Anak yang tak pernah kuharapkan kehadirannya it
ANAK YANG KUBENCI 32Bab 32Richard Menemukan Kayla?"Mama nggak kenal, sebaiknya kamu blokir saja orang begini," kataku dengan langsung memblokir nama akun tersebut dari IG Kayla. Kayla hanya mengangguk. Kuberikan lagi ponsel pada anak gadisku. "Kay, kalau ada orang tanya-tanya begitu, nggak usah dijawab, ya!" "Emang kenapa, Mah?" Menatap."Bijak menggunakan medsos, banyak orang modus sekarang. Banyak berita gadis diculik, dibu nuh bahkan diper ko sa,""Baik, Mah," Kayla menjawab sembari berjalan meninggalkan kamarku. Sepeninggal Kayla aku terdiam lama. Kenapa baru sekarang Richard mencari anaknya, apa motif dia sebenarnya? Sampai kapan pun, aku tidak akan mengizinkan Kayla bertemu dengannya. Enak saja, setelah belasan tahun baru teringat. Ibuku yang membesarkannya dengan air mata, aku yang menanggung malu sendirian. Sekarang, saat benang kusut sudah terurai, dengan seenaknya Richard datang. Pasti dia akan mengambil Kayla dariku. Tidak akan kubiarkan apa lagi setelah aku mendengar
ANAK YANG KUBENCI 33Bab 33PoV Kayla Aku sangat bahagia, akhirnya Mama menemukan kebahagiaan dirinya. Mencintai dan dicintai. Bertahun-tahun aku dianggap anak pembawa sial untuk Mama. Aku tahu, aku adalah anak yang tidak diharapkan tapi, aku sudah dilahirkan dan aku tidak dapat menolak takdir. Aku tidak pernah membenci Mama. Bagaimana mana pun, dia adalah orang yang telah melahirkan aku dengan bertaruh nyawa. Embah, orang yang merawat dan membesarkan aku tidak pernah sekali pun bercerita jelek tentang Mama. Beliau selalu berpesan padaku untuk tetap menyayangi dan berbakti pada Mama. Perlahan, Mama mulai bisa menerima diriku. Rasanya senang sekali tinggal bersama Mama walau aku harus bersandiwara di depan semua orang dengan memanggilnya 'Kakak' Saat Mama berteman dekat, aku berniat untuk melakukan sesuatu untuk Mama. Tidak ingin melihat Mama kecewa dan semakin menuduh aku sebagai batu sandungan buat dia, aku menyusun rencana dengan Om Aria. Akhirnya semua berakhir bahagia. Mama me
ANAK YANG KUBENCI 34Bab 34Richard datang menjemput Kayla Menunggu Kayla pulang sekolah dengan dada penuh sesak dengan emosi. Kurang ajar anak ini, berani-beraninya dia menemui Richard di belakangku. Pengkhianatan yang tidak akan kumaafkan! Belasan tahun aku menahan perasaan sakit hati, berharap tidak bertemu Richard lagi. Sudah bisa menerima Kayla apa adanya tapi, kenapa Kayla justru membalasnya dengan air tuba? Geram sekali rasanya. Kayla ini memang sengaja membuat masalah denganku. Awas aja!Ting!Pintu lift private terbuka, sosok Kayla, gadis tinggi semampai muncul masih dengan pakaian seragam. Menyambutnya dengan wajah marah, aku berjalan ke arahnya. Plakk!Sekali ini aku menampar pipi Kayla hingga gadis itu menoleh ke samping. Tangan Kayla refleks memegang pipinya yang memerah. Tanpa basa-basi lagi, aku menunjukkan layar ponsel yang ada fotonya dengan Richard yang tadi sudah aku screen shoot. Kayla melotot melihat ponsel di tanganku, bibirnya bergetar tapi, tidak ada sepata
ANAK YANG KUBENCI 35Bab 35Alasan Richard mencari Kayla "Aku memang belum pernah punya anak, Rit, tapi aku sudah menganggap Kayla adalah anakku sendiri," ucap Mas Aria dengan menatapku. Rasanya malu, karena membabi-buta aku jadi tak sengaja menyinggung perasaan Mas Aria. Menarik nafas panjang dari hidung hingga terdengar isakan, aku terdiam lama. Kenapa masalah Richard tidak pernah selesai merundung hidupku. Kupikir, setelah belasan tahun berlalu, Richard sudah musnah dan tidak akan pernah kembali. "Sudah malam ayo kita ngobrol di kamar," ajak Suamiku. Merangkul pundak, Mas Aria membimbingku masuk ke kamar. Mas Aria mengambil sendiri baju ganti kemudian masuk ke kamar mandi. Aku hanya duduk diam membisu dengan perasaan yang entah lah, rasanya campur aduk. Benci, marah, sakit, geram, kesal, bercampur menjadi satu hingga menciptakan sesak menggumpal di dada. Hingga Mas Aria keluar dari kamar mandi, aku masih dalam posisi yang sama, duduk diam dan menangis di bibir tempat tidur. "