Share

BAB 16

Genderang Perang

"Siapa Satya? Lelaki yang biasa bersamamu itu? Yang selalu menempel pada Bintang dan memposisikan dirinya seperti seorang ayah baginya?" Giandra berdiri di depan pintu rumahku, berucap dengan matanya yang merah mengisyaratkan api yang berkobar di dalam sana. Luar biasa sekali beraninya dia menumpahkan amarahnya seolah semua ini adalah urusan yang harus diketahui betul olehnya.

Aku tersenyum sinis, hanya menaikkan salah satu sudut bibirku pada lelaki tak tahu malu di depanku. Kaca mata yang bertengger di atas hidungnya tak mampu menghalau semburat rasa yang seharusnya tak perlu dia tampakkan.

"Atas dasar apa kau tak punya malu menanyakan hal tersebut padaku?"

Mata lelaki itu terbuka lebar. Kurasa kalimatku cukup memberi pukulan telak untuknya. Aku kembali menyeringai.

"Jangan lupa posisimu, Giandra. Kita berdua bukan siapa-siapa. Tak ada ikatakan apapun yang membuatmu berhak ikut campur dalam urusanku." Datar, namun kurasa cukup mampu membuat lelaki di depanku in
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yanie Abdullah
hempaskan laki laki gak punya hati dn gak punya otak seprti giandra.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status