"Dan Gayatri Sundari ... ada di sini!" mereka semua kaget dan ketakutan melihat Gayatri dengan wujud manusia setengah kadal muncul di balik Kevin, mereka tak menyangka Gayatri si siluman kadal kembali dengan secepat ini. Popon bergidik ketakutan dan langsung memegang tangan Aisyah karena takut diserang dan diterkam langsung oleh Gayatri karena ingin membalas dendam.
Kali ini penampilan Gayatri berbeda, kulit wajah dan tangannya menjadi cokelat dan bersisik kasar sama seperti kulit kadal.
Kevin tertawa dan meringis ke arah Popon, Popon semakin trauma dengan apa yang sudah ia perbuat pada Gayatri dan juga Kevin, " Syah! Ini gimana? G-gue takut kalo sampe mereka berdua apa-apain g-gue!"
"Tenang, ada kita semua di sini, Pon!"
"Kalian pikir, aku bisa dikalahkan begitu saja ya? Hahaha! Kalian salah besar, mana mungkin siluman yang berumur ratusan tahun bisa dikalahkan dalam sekejap oleh kalian semua yang masih kanak-kanak berumur belasan tahun dan k
Di rumah Tono. Tono begitu kebingungan dengan monster yang dibuat Gayatri ini, sedari tadi pagi monster yang dibuat oleh Gayatri tak kunjung berubah menjadi bentuk yang sempurna, malahan terus saja membentuk bayangan monsternya yang agak-agaknya seekor singa. Gayatri mendadak muncul kembali di dekat Tono bersamaan dengan Kevin. Tono yang shock dibungkam dengan penjelasan dari Gayatri tentang semua yang telah terjadi. Tono nampak kaget mendengarnya, diam-diam tim dari kubu Sumelika satu langkah lebih maju dibandingkan tim dari kubu Tono."Kau tenang saja, Tono. Aku sudah ada di sini dan kembali berkat apa yang dilakukan oleh suamiku ini, hahahaha!""Kevin? Anak tengil seperti dia bisa membangkitkanmu kembali? Apakah itu benar?" tanya Tono, tak percaya dengan apa yang ia dengar dari Gayatri ini."Iya! Dia yang telah membangkitkanku lagi."Terjadilah kilas balik, dimana Aisyah dan kawan-kawannya sedang melakukan sholat dzuhur berjamaah di dapur b
Saat di Curug Bubble Ice, mereka melihat ada sebuah rumah kue jahe di sana. Baunya saja sudah menyengat dan membuat semua orang di sana sangat ingin memakan kue jahe. Mereka memasuki rumah kue jahe, di sana mereka dikejutkan oleh seseorang yang tak asing lagi bagi mereka semua, dia adalah Bu Iis! Bu Iis saat itu sedang membuat kue jahe yang begitu banyak."Bu Iis?" mereka yang terkejut.Bu Iis tersenyum dan langsung memeluk Sumelika."Sumelika!" betapa bahagianya Bu Iis ketika melihat Sumelika berada di hadapannya.Mereka semua heran, kenapa Bu Iis memeluk Sumelika dengan sebegitu bahagianya? Bukannya Bu Iis adalah musuh bubuyutan Sumelika yang sudah mati? Tapi kenapa dia ada sekarang?"Akhirnya kalian semua datang kemari, kemarin Ibu sudah pasrah, sepasrah-pasrahnya melepaskan semua kenangan bersama kalian. Tapi alhamdulilahnya, kalian semua datang kesini, hiks-hiks-hiks." Bu Iis menangis haru melihat kedatangan mereka semua."B
"Aisyah! Gue kan belain Sumelika sama lo juga, kenapa lo malah marah-marah ke gue? Emang gue salah apa hahh? Halahhh, kagak tau terimakasih amat sih lo, Syah! Dasaarrr!" Tania mendorong Aisyah sampai terjatuh, dia juga sempat mendorong Popon dan juga Sumelika yang mencoba menenangkannya dari kemarahan besar kepada Bu Iis.Brakkkk!"Udah, Tania! Jangan kek gini, udah!"Brakk!Desti yang menenangkan Tania, malah ikut didorong oleh Tania sampai Desti tersungkur ke lanti."Tania! Sabarrr! Tahan emosi, Tan! Tahan emosii!" Arsela."Cipratin air, Sel! Cipratin air! Kayanya Tania kemasukan! Ayoo cepetan!" suruh Irene. Seketika Arsela dan Bu Iis membawa air dari dapur, mereka berdua membacakan ayat kursi lalu mencipratkan air ke wajah Tania secara terus menerus.Crakkk!Crakk!Crakkkk!Crakk!Tania semakin marah, tapi untung saja Irene menahan kedua tangan Tania agar tak melakukan hal yang tidak-ti
"Ya ampun, lama sekali. Apa tidak ada seorang peri yang mengalahkan peri jahat itu? Saya tidak bisa lama-lama di sini, bisa-bisa nyawa anak-anak saya terancam di rumah!" ungkap Bu Iis, ingin cepat pulang dan menyelamatkan Sumelika dari cengkraman dan rencana jahat yang dilakukan oleh adiknya, Iik."Maaf, Bu. Peri jahat ini kuat dan tidak ada peri yang sanggup melawan dia. Peri jahat ini juga memakai tongkat sihir dari ratu peri yang sangat sakti hingga bisa membuat keadaan alam peri menjadi alam kegelapan.""Di sini, Ibu bisa tinggal di rumah kue jahe. Itu rumah kayu, yang di dalamnya banyak barang-barang yang sangat lucu dan cantik. Ibu bisa membuat kue jahe di sana sebari menunggu keadaan alam peri stabil, kue jahe itu akan saya bagikan ke anak-anak yang ada di luaran sana." Ucap Peri Chahat."Saya senantiasa berada dan mengawasi Curug Bubble Ice dan kondisi alam peri, Ibu jangan khawatir ya."Terpaksa karena keadaannya seperti ini, Bu Iis i
Bu Iis membuat kue jahe kembali di dapur, Aisyah dan Sumelika menghampiri Bu Iis ke dapur untuk membantu Bu Iis juga di sana dalam membuat kue jahe yang sangat lezat dan enak. Beberapa jam setelah pembuatan kue jahe selesai, Tania akhirnya sadar dan terbangun dari pingsannya. Mengetahui bahwa Tania sadar, Sumelika dan Aisyah pun menjelaskan semuanya kepada Tania tentang keberadaan yang sesunggunya akan bu Iis.Tania sempat tak percaya, tapi lama-kelamaan dengan dukungan pejelasan yang terus menerus dituturkan oleh Sumelika membuat Tania percaya lalu meminta maaf juga kepada bu Iis saat itu juga, dia tak enak sudah berkata-kata kasar kepada bu Iis, apalagi dia sampai berjerit sebegitunya mungkin saja sewaktu pergi ke bukit ini, Tania melamun di atas langit. Tania menyampaikan permintaan maaf sampai berkali-kali, Bu Iis pun memaafkannya dengan ikhlas. Sekarang mereka semua sudah kembali seperti semula, semuanya menikmati sajian yang dibuat Bu Iis bersama dengan Sumelika dan Aisyah tadi
Di ruangan yang sangat dipenuhi kegelapan, ada orang banyak yang sedang bersembunyi. Ruangan itu tak ada celah untuk sumber cahaya sedikitpun, yang ada hanya kegelapan dan kesunyian saja. Sudah lama mereka bersembunyi di sana, kira-kira siapakah mereka?"Udah aman, Rom?" tanya seorang remaja perempuan yang ternyata itu adalah suara Fanny!"Belum, tunggu dulu beberapa menit lagi." Jawab Romi.Ternyata orang banyak itu adalah rombongan orang dari masa depan yang sedang bersembunyi di ruangan bawah tanah rumah bu Iis supaya mereka tidak ketahuan oleh Gayatri dan Tono.Beberapa jam yang lalu, saat Gayatri dan Tono menunggangi Singacore menuju ke rumah bu Iis, Fanny melihatnya dari kejauhan. Langsung saja Fanny memanggil banyak orang dengan penuh ketakutan, memberitahukan bahwa Gayatri dan Tono akan datang kemari dengan membawa seekor monster yang sangat menyeramkan. Seketika saja, Romi yang tahu bahwa di rumah ini ada ruangan bawah tanah langsung
"Tujuan dari kedatanganku kemari adalah aku ingin bertemu denganmu.""Salam, Anjana. Kenapa kamu mendadak ingin bertemu denganku? Ada apa gerangan? Apa ada hal yang penting?"Nama peri bangkai itu adalah Anjana, wajahnya cantik meskipun dandanannya sedikit menyeramkan dan membuat bulu kuduk merinding. Anjana ialah peri jahat yang sudah menguasai alam peri saat ini, dia memiliki 2 kekuatan. 1 kekuatan separuhnya adalah kekuatan racun bunga bangkai dan separuhnya lagi adalah kekuatan burung gagak."Iya, memang benar. Ada hal penting yang harus aku sampaikan kepada kamu, Gayatri. Kebetulan juga aku mencium baumu di sekitar sini hingga aku bisa menemukanmu dalam sekejap mata.""Memangnya ada apa, Anjana? Hal penting apa yang membuatmu sampai kemari?" Gayatri sudah tidak sabar dengan kabar yang dibawa oleh teman karibnya itu."Kau musuh bubuyutannya seorang remaja perempuan yang bernama Sumelika bukan?" tanya Anjana.
Gayatri, Tono dan juga Anjana sudah sampai di alam peri yang sekarang menjadi alam kegelapan. Mereka sekarang berada di depan goa laboratorium prayogashaala, mereka bersiap untuk menerkam Sumelika, Peri Chahat dan yang lainnya di sana."Wahh! Wahh! Alam peri menjadi bagian alam kegelapan, bagus, Anjana! Kau memang patut menjadi rangking pertama di akademi ilmu sihir waktu itu, hahaha!" tawa Gayatri, dia sangat bangga dengan pencapaian yang sudah dicapai oleh temannya itu."Terimakasih banyak atas pujianmu, Gayatri. Kau terbaik, maukah kau menjadi bagian dari istanaku? Aku akan mengangkat kau sebagai perdana mentri." Tawar Anjana."Ah, tidak-tidak! Aku tidak tertarik dengan jabatan di kerajaan, aku hanya ingin menganggu para warga di Desa Mangga setelah permasalahan Sumelika selesai." Tolak Gayatri, santai."Baiklah, tidak apa-apa.""Gayatri, ini adalah goa laboratorium prayogashaala, ini goa ajaib yang letaknya di belakang b