Hari berlalu Guinea sudah mulai terbiasa berada di dalam hutan menunggu suaminya datang membawakan makanan yang akan siap dimasaknya. Wajah Guinea menjadi lebih ceria dari biasanya.
“Bagaimana hari ini?” tanya Guinea yang menunggu Enzo pulang.
“Daging rusa, dan aku juga mengambil buah-buahan untukmu,” balas Enzo dengan senyum memperlihatkan apa yang didapatkannya hari ini.
Guinea tersenyum melihat suaminya pulang dengan membawa makanan enak untuknya. Daging rusa itu lembut dan sangat enak. Guinea langsung mengambilnya dan menyiapkan perapian untuk memasak daging rusa yang sudah menjadi daging dan kulitnya akan digunakan sebagai bahan pakaian. “Aku pandai menjahit,” kata Guinea tersenyum.
Enzo semakin suka dengan istrinya yang bisa segala hal yang tidak pernah dilihat Enzo, tapi juga merasa sedih saat melihat Guinea terduduk sendirian dengan wajah bersedih. Kakinya sudah sembuh, dan Guinea juga tidak ingin bertemu orangtuanya, lalu apa yang membuatnya begitu sedih? Enzo selalu ingin bertanya tapi takut saat bertanya mungkin saat Guinea kembali bersedih.
“Apa yang kau pikirkan?” tanya Guinea yang membakar daging rusa dengan tambahan bumbu dapur yang juga pemberian Enzo.
“Kalau aku bertanya apa kau tidak akan keberatan?” tanya balik Enzo yang duduk membantu Guinea membakar dagingnya.
“Katakan saja,” balas Guinea penasaran.
“Apa yang membuatmu sedih akhir-akhir ini?” tanya Enzo pada Guinea.
“Yang membuatku sedih akhir-akhir ini? Aku sama sekali tidak sedih. Kenapa bertanya seperti itu?” tanya Guinea tidak tahu kenapa Enzo membahasnya.
“Sehari yang lalu aku melihatmu duduk sendirian dengan wajah bersedih di danau. Aku tidak tahu apa yang membuatmu sedih. Apa itu karena aku? Apa aku melakukan kesalahan? Maafkan aku,” kata Enzo yang duduk dekat Guinea memegang tangannya dan merasa bersalah.
“Tidak, kau sama sekali tidak punya kesalahan padaku, dan aku selalu senang dengan apa yang selalu kau berikan padaku. Lalu kemarin itu, aku hanya mengingat kehidupan ku sebelum aku kemari, dan rasanya jauh berbeda dari sekarang. Aku tidak bersedih, jadi jangan khawatir dengan itu,” balas Guinea yang sama sekali tidak mengira kalau Enzo akan selalu memperhatikannya setiap saat.
Sebenarnya Guinea duduk termenung saat itu karena menyadari kalau Enzo menyukainya, karena itulah mengapa Enzo menyelamatkannya tapi di dalam hati Guinea sama sekali tidak ada perasaan seperti itu pada Enzo, dan hanya ada tanda terima kasih yang besar. Guinea merasa bersalah dengan itu tapi juga tidak bisa memaksakan dirinya untuk mencintai suami manusia serigalanya.
“Haha, padahal saat pertama kali bertemu aku menggigit kakimu tapi sekarang kita bisa bersama seperti ini adalah hal terindah dalam hidupku,” kata Enzo yang memeluk Guinea yang merasa nyaman tapi tidak dengan pelukan balasan.
“Enzo, memangnya umurmu berapa tahun?” tanya Guinea mengalihkan suasana.
“Aku masih tujuh belas tahun. Bagaimana denganmu?” tanya balik Enzo tersenyum pada Guinea.
Guinea kaget karena mengira kalau Enzo sudah hidup lama di dalam hutan tapi ternyata dia hanyalah manusia serigala baru yang juga masih mengenal dunia, belum tahu banyak hal. Anak serigala yang baru lahir dengan wujud seperti orang dewasa.
“Aku lebih tua darimu, umurku dua puluh empat tahun,” balas Guinea yang lanjut makan karena lapar.
“Tidak masalah, aku bisa menerima itu,” balas Enzo dengan kepolosan yang menggemaskan.
“Lalu, bagaimana kalau aku yang duluan mati?” tanya Guinea penasaran dengan tindakan Enzo.
“Aku akan sangat sedih. Aku mendapatkan orang yang menjadi istriku dan aku senang, jika istri meninggal aku juga akan ikut denganmu,” balas Enzo yang mengecup kening Guinea yang membuat Guinea berkaca-kaca.
“Jangan bicara omong kosong, kau tidak akan mati dan aku juga,” balas Guinea menghibur Enzo yang sebenarnya tambah senang dengan perkataan Guinea.
“Aku sangat mencintaimu Guinea, sampai bulu ku menjadi lebih hangat dibandingkan sebelumnya,” kata Enzo yang memegang tangan Guinea dan meletakkannya pada dadanya. “Jantungku berdegup sangat kencang.”
“Haha, iya aku merasakannya,” kata Guinea yang langsung menarik tangannya dan menjauh dari Enzo.
***
Pagi hari yang cerah saat Enzo masih tertidur karena kelelahan dengan dunia malam serigala. Guinea yang melihat suaminya tertidur, Guinea sebenarnya sudah sangat lama ingin berjalan-jalan di hutan karena bosan di dalam gua yang hanya sedikit cahaya yang masuk ke dalam.
“Enzo ... Enzo ...” kata Guinea berusaha membangunkan Enzo untuk mendapatkan izin keluar walaupun hanya sebentar.
“Ada apa sayangku, oam ...” balas Enzo yang masih sangat mengantuk.
“Apa aku boleh keluar jalan-jalan? Aku bosan berada di gua,” kata Guinea yang tidak segan lagi dengan Enzo dan berbicara semaunya.
“Biarkan aku menemani mu, aku akan bangun sebentar lagi,” balas Enzo yang sebenarnya sangat kelelahan dan Guinea juga tidak minta Enzo menemaninya.
“Tidak apa-apa, aku bisa sendiri. Kau istirahat saja, sekalian aku ingin cari bahan makanan lain. Aku sudah agak bosan dengan daging,” balas Guinea yang sangat ingin keluar sendirian.
Enzo langsung duduk dengan rambut acak-acakan tapi matanya masih terpejam. Guinea memegang tangan Enzo dan memberikan kecupan manis pada pipi Enzo untuk diizinkan. Enzo langsung merangsang kecupan Guinea dan wajahnya memerah dengan mata yang masih terpejam.
“Baiklah, tapi sebelum itu cabut sehelai rambut ku,” kata Enzo yang senang karena ini bukan mimpi.
“Untuk apa?” tanya Guinea bingung.
“Kaum ku bisa saja melukaimu jadi ambil sehelai rambut ku dan simpan dengan baik. Aku hanya tidak ingin kau terluka,” kata Enzo yang juga mengecup kening Guinea yang membuat wajah Guinea terlihat bersemangat.
“Terima kasih suamiku!” seru Guinea yang sangat senang akhirnya bisa keluar berjalan-jalan.
“Pesanku untukmu, jangan keluar dari hutan dan jangan pergi ke daerah hutan yang ada manusianya. Aku tidak ingin mereka melihatmu dan membawamu kembali ke asalmu,” kata Enzo yang memeluk Guinea dari belakang saat mempersiapkan keranjangnya untuk mencari makanan.
“Aku akan berhati-hati,” balas Guinea yang mengantar Enzo kembali tidur dan akhirnya dunia di luar gua.
***
Cahaya matahari yang menyilaukan tapi juga memberikan banyak kecerahan untuk Guinea yang melangkah dengan ringan keluar rumah. Helai rambut Enzo disimpannya di dalam kain lalu di dalam sakunya.
Benar apa yang dikatakan Enzo, ada banyak manusia serigala yang melihat Guinea saat keluar dari guanya, tapi tidak ada yang berani menyakitinya dikarenakan aroma rambut Enzo yang menandakan kepunyaannya.
“Terima kasih Enzo,” kata Guinea di dalam hatinya senang.
Keamanannya sudah terjamin dan cuaca berada dipihaknya. Guinea berjalan menelusuri hutan yang sebelumnya menyeramkan tapi sekarang sangat indah dengan pohon rindang, angin sejuk, dan tanah yang menumbuhkan banyak lumut yang empuk dipijak.
Ada banyak makanan yang ditemukan Guinea. Makanan mentah yang diolah akan menjadi luar biasa, seperti jamur tiram putih, beberapa buah-buahan dan juga Guinea tidak menyangka menemukan ubi di dalam hutan yang tumbuh disembarang tempat.
Sampailah Guinea di perbatasan hutan yang dipenuhi manusia dan kaum manusia serigala. Guinea sudah tidak dirindukannya lagi, tapi jika ada kehidupan yang lebih baik dari itu sepertinya bersama Enzo yang selalu melindunginya.
“Hei Nona!” seru seseorang yang seharusnya tidak melangkah terlalu jauh masuk hutan.
Guinea yang mendengar panggilan itu hanya diam berbalik. Tidak tahu apa yang harus dilakukannya, tapi jika dia melangkah lebih maju mendekati Guinea bisa-bisa insting serigala di hutan ini bisa mencium bau manusia ini.
“Berhenti!” Guinea berbalik dan berteriak keras supaya pemuda itu mendengarnya.
“Nona, tolong aku keluar dari hutan ini,” katanya yang hampir menginjakkan kaki ke daerah batasan hutan.
“Mundur lebih jauh dan kau akan menemukan jalan keluar,” kata Guinea yang jaraknya jauh darinya.
“Apa aku tidak mendengarmu!” teriak pemuda itu yang melangkah maju melewati batas hutan.
Guinea langsung menyimpan keranjangnya dan berlari ke arah pemuda itu. Guinea mendorongnya jatuh ke tanah yang membuat tudungnya terlepas dan memperlihatkan wajahnya.
Mereka saling bertatapan dengan Guinea yang jatuh tepat di atas pemuda itu.
“Apa kau gila ingin melewati batas hutan?!” seru Guinea yang langsung bangun marah.
“Tenang Nona ... aku tidak tahu apa maksudmu,” balas pemuda ini membantunya membersihkan diri.
“Aku bisa melakukannya sendiri!” seru Guinea tidak ingin disentuh.
“Ngomong-ngomong kenapa Nona bisa ada di sini?” tanya pemuda ini sangat cerewet.
“Lihat kedua pohon di sana? Jalan lurus saja mengikuti arah jalan kecil dan Anda bisa menemukan jalan pulang,” kata Guinea tidak ingin basa-basi.
“Namaku Anderson, siapa namamu No-na.” Guinea sudah pergi mengambil keranjangnya saat sudah memberitahu arah jalan keluar. Selebihnya jika pemuda itu melangkah melewati batas hutan Guinea tidak akan menolongnya lagi.
Malam sudah datang kembali, hari ini mereka bersenang-senang bersama dan pasa akhirnya besok mereka sudah harus kembali dan liburan singkat ini selesai. Tentunya kak Leon mengambil banyak sekali foto yang dapat dijadikan sebagai album kenangan mereka, dan juga Raka diam-diam meminta foto-foto yang sudah diambilnya, foto yang ada wajahnya Grizell di bagian foto manapun itu.“Kau senang hari ini?” tanya kak Raka duduk bersama Grizell saling bersandar satu sama lain dengan Grizell yang mendekatkan dirinya pada kak Raka sambil memperhatikan lautan yang indah.“Ya, ada banyak sekali ingatan bahagia mengenai hari ini, aki juga bersyukur berhasil bisa bersama dengan yang lainnya di sini,” kata Grizell menutup matanya dan membayangkan hal-hal yang menyenangkan mengenai sebuah hal yang tentunya bisa menjadi sebuah cerita nantinya.Sementara yang lainnya sedang menikmati kesibukan mereka sendiri dan tidak menganggu Grizell dan Raka yang sedang dudu
Grizell dan Raka keluar bersama dengan kak Serina yang masih saja tertidur, begitu juga dengan yang lainnya, sementara kak Angelina yang tadinya sudah mandi hanya duduk di depan komputer dan mendengarkan musik, sepertinya sedang berencana untuk membuat musik baru saat babak selanjutnya nanti. Kak Angelina memang orang yang sangat hebat, bahkan bisa membuat musik sendiri, itu sudah seperti produser musik yang terkenal.Grizell masuk ke toko pakaian dan di sini kebanyakan bikini yang dijual, mana mungkin Grizell mau mengenakan pakaian yang seperti itu. “Selamat datang, silakan memilih pakaian yang Anda sekalian sukai, selamat bersenang-senang.”“Rata-rata hanya bikini saja, mana mungkin aku mau memakainya,” gumam Grizell berkeliling dan naik ke lantai dua berharap mendapatkan pakaian santai setidaknya tidak terlalu terbuka walaupun rata-rata semuanya pakaian yang terbuka. Tidak boleh seperti itu, bisa-bisa Grizell akan memalukan dirinya sendiri.
Grizell sudah selesai berganti pakaian, memang benar pakaian kak Raka sangat besar untuk Grizell, tapi entah mengapa Grizell tetap senang memakainya walaupun ukurannya sama sekali tidak cocok untuknya, lagipula sekarang sedang tren menggunakan pakaian yang lebih besar untuk tubuh.Raka melihat Grizell dan wajahnya langsung tersenyum saat melihat Grizell memakai pakaiannya. Terlihat sangat menggemaskan dengan pakaian yang kebesaran tapi itu terlihat sangat cocok dengan Grizell, bahkan bisa menyembunyikan telinga kirinya bahkan saat tertidur, jadi tidak akan ada orang yang melihatnya secara langsung. Bajunya memang sangat cocok untuk Grizell yang memiliki tubuh imut seperti itu.“Grizell kemarilah gabung!” panggil kak Raka dengan tersenyum menyuruh Grizell untuk duduk di sampingnya dengan semua orang yang ada di sana juga ikut tersenyum dengan tingkah seseorang yang bahkan tidak pernah terlihat seperti seseorang yang ceria seperti itu. Sepertinya memang benar
Raka sangat senang mendengarkan jawaban yang seperti itu dan langsung memeluk Grizell dengan sangat erat hingga membuat Grizell dapat mendengarkan suara detak jantung kak Raka yang saat itu berdetak sangat kencang. Grizell senang dengan mendengarkan suara detak jantung seseorang seperti ini, dan juga Grizell merasa sudah saatnya untuk percaya kembali pada seseorang karena sekarang dirinya sudah dewasa dan mengetahui beberapa macam hal yang bisa membuat Grizell tahu dengan perasaan seseorang yang sebenarnya, walaupun dirinya kurang peka.Grizell membalas pelukan kak Raka dengan pelukan yang sama dan bisa merasakan sebuah kehangatan dari pelukan yang seperti ini. Walaupun Grizell memakai pakaian yang tipis, tapi terasa sangat hangat bahkan juga bisa merasakan beberapa hal yang sudah tidak pernah lagi dirasakannya.Sementara yang melihat mereka di villa, kak Serina sangat senang bahkan menyuruh Leon untuk mengambil gambar Grizell dan Raka yang sedang berpelukan. Yah mau b
Ada yang seperti memanggil, Grizell sama sekali tidak dapat mengentikan dirinya, bahkan saat ini pandangan matanya tertuju pada bulan yang seperti semakin mendekat pada Grizell. Saat Raka turun, Raka melihat Grizell yang berjalan sendirian dengan beberapa pesona yang memperlihatkan sebuah angin yang membuat rok dan juga rambut Grizell beterbangan di sampingnya.“Ada apa dengan Grizell?” tanya kak Raka bertanya pada kak Serina yang tidak begitu memperhatikan karena Serina baru saja bangun dan kak Angelina juga merasa kalau Grizell hanya senang bisa melihat lautan yang begitu indah.“Hah? Mungkin hanya senang bisa berada di pantai, aku ingin masuk duluan. Aku mau menata kembali rambutku sekalian berganti pakaian,” kata kak Serina masih dalam keadaan belum sepenuhnya sadar setelah tertidur. Memang pemandangan malam yang seperti ini sangat indah, bahkan karena kita berada di daerah yang jauh dari perkotaan jadi pemandangannya juga semakin nyaman unt
Tentunya semua orang sangat gugup dengan ini, bahkan tim Caessa sendiri juga tidak bisa begitu tenang walaupun penampilan mereka sudah sangat sempurna. Semua orang sangat menantikannya dan sudah menyiapkan hati mereka untuk menerima apa yang sudah menjadi keputusan dari juri. “Baik semuanya, dalam peraturan tambahan kali ini, akan ada sebuah hal yang membuat beberapa peraturan berubah, yaitu yang lolos ke babak selanjutnya hanya akan sampai tiga tim, dan juga kalian hanya dapat menambahkan dua orang tambahan untuk pengumpulan anggota tim kalian,” kata seorang presenter yang menjadi seorang pembawa acara dan mengumumkan beberapa hal yang sudah diputuskan. Memang kompetisi ini selalu saja membuat para peserta terkejut dengan perubahan peraturan yang mendadak seperti itu, bahkan Grizell sendiri tidak menyangka peraturannya akan menjadi seperti ini. “Jadi kemungkinan memangnya diperkecil,” gumam kak Angelina yang juga sudah pernah ikut kompetisi ini tahun lalu bersama pa
Kesenangan tadi membuat semuanya yakin, setidaknya mereka berhasil masuk ke babak selanjutnya dan akan pergi berlibur ke tempat yang sudah disiapkan penyelenggara untuk tempat tinggal mereka nantinya. Juga bisa saja ada peraturan yang berubah, karena tahun lalu juga ada peraturan dadakan yang membuat semuanya menjadi repot walaupun masih dapat diselesaikan dengan baik.Beberapa anggota yang lain sedang berjalan-jalan melihat isi bangunan ini, sedangkan ada yang kembali duduk ke kursi penonton dan ada juga yang entah pergi ke mana mencari makanan untuk mengisi perut.Grizell dan Raka ditinggal berdua saja, seperti mereka sudah merencanakan ini walaupun Grizell tidak berpikir seperti itu. Mereka berdua hanya duduk saja di kursi penonton untuk melihat tim yang lainnya. Walaupun sebenarnya sekarang Raka sedang gelisah dengan situasi yang sudah sering dirasakannya, berdua saja dengan Grizell.Raka kembali memakaikan Grizell jas miliknya karena ruangan ini sangat ding
Tim kelima sudah dipanggil, Grizell memberikan semangat pada Caessa dan Caessa juga seperti itu. Dengan kak Raka yang ada di samping Grizell, mereka berdua melihat sebuah penampilan yang sangat hebat, apalagi Grizell bisa merasakan getaran biola yang dimainkan oleh Caessa, terdengar sangat halus tapi juga alunan musiknya bisa membuat semua orang berhenti melakukan aktivitas mereka dan memperhatikan permainan musik mereka.“Caessa sangat hebat, dalam beberapa tahun ini aku berhenti bermain biola, tapi sepertinya Caessa meningkatkan kemampuan bermain biolanya, sangat keren,” gumam Grizell melihat teman masa kecilnya yang sudah berkembang sangat hebat dan bahkan lebih hebat dibandingkan dengan guru yang pernah mengajarkan mereka untuk bermain biola dan juga piano.“Kau juga sangat hebat,” kata kak Raka tentunya mendengarkan apa yang Grizell katakan dikarenakan Grizell berdiri di dekatnya, bahkan Raka bisa mendengarkan suara napas Grizell yang terde
Duduk dan memperhatikan, kak Raka berhasil duduk di samping Grizell dan kali ini kak Serina dapat menarik sebuah kesimpulan yang bagus. Sejak berbaikan kak Raka meminta untuk berfoto dengan Grizell dan Grizell sama sekali tidak masalah untuk itu, dan tentunya kak Serina tidak menganggu mereka karena mungkin saja mereka akan malu malu sendiri dan akan bersikap canggung.“Setelah ini ayo berfoto bersama ditempat yang sedikit bagus, hanya berdua,” bisik kak Raka memperlihatkan sebuah hasil foto yang hanya wajah mereka berdua saja yang terlihat karena tempatnya sedikit gelap untuk sebuah pertunjukan.“Ok ok,” kata Grizell dengan memberikan tanda jempol.Pembukaan yang sangat hebat dengan berbagai macam hiburan yang diperlihatkan. Juga ngomong-ngomong ruangan di sini memang dingin, bahkan terasa sangat dingin. Grizell merasa kedinginan seperti sedang berada di bioskop. Baju gaun yang digunakan Grizell itu terbuka di bagian leher hingga bahu ja