Share

7 | Tampak Serasi

Syaqila tak bisa melupakan apa yang Raffael ucapkan padanya saat di ruang ganti. Tubuhnya bergemetar untuk sesaat, ketakutan. Dia khawatir jika pria itu benar-benar akan melancarkan niatnya. Bagaimana jika setelah ini ia tidak akan pernah bisa mendapatkan ketenangan? Syaqila meremas rambutnya frustasi. Dia benar-benar menyesal atas tindakannya dulu. Andaikan ia bisa sedikit lebih dewasa, ia mungkin tidak akan menumbuhkan dendam di hati orang lain untuknya.

"Nona, jangan lakukan itu." Salah satu karyawan yang bertugas membantu merias Syaqila segera menegur saat tangan perempuan itu meremas rambutnya sendiri. Mengacaukan tatanan rambut yang semula nyaris sempurna. Kini ia harus mengulangnya lagi. "Rambut Anda jadi berantakan lagi."

Syaqila dapat mendengar dengusan kasar karyawan di belakangnya. Sepertinya dia cukup kesal karena apa yang Syaqila lakukan.

"Maafkan aku."

"Cobalah untuk rileks, Nona. Ini bahkan hanya foto keluarga, bukan foto pre wedding. Anda tidak perlu terlalu gugup."

Si
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status