Share

41. Tak Ada yang Ingat Aku Pulang

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!"

"Kamu belum tidur, bro?" Eric mengetuk pintu Nicho. Awalnya hanya iseng. Ternyata Nicho benar-benar belum tidur.

"Belum. Oh ya, tadi saya nyeduh teh hangat dari dapur. Besok saya ganti ya!"

Nicho masih di balkon. Secangkir teh panas masih mengepul di genggamannya. Ia membuka pintu kaca yang memisahkan balkon dan kamar tidur.

"Santai aja. Anggap aja rumah sendiri," Eric masuk, berjalan menuju balkon. Menutup pintu kaca. "Kenapa belum tidur?"

"Kamu kayak nanya pacar aja. Perhatian sekali,"

"Eh, jangan ge-er deh. Ini aku serius tanyanya,"

"Iya-iya. Saya baru aja beresin beberapa pekerjaan. Biar besok saya bisa istirahat seharian,"

"Formal banget omongannya,"

"Udah kebiasaan, Ric. Aneh, kalau harus menggantinya dengan informal. Nanti malah pas ngomong ke para bos jadinya informal,"

"Benar juga sih,"

"Kamu mau teh juga? Saya bisa buatin,"

"Nggak. Santai aja. Aku penyuka kopi, teh mah lewat,"

"Ampun de
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status