Beranda / Pendekar / Aranjo / Bab 3 . Cinta Terlarang

Share

Bab 3 . Cinta Terlarang

Penulis: Venny
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-02 21:14:02

Awal dari dunia adalah Tao. Tao melahirkan Ying dan Yang. Memisahkan yang keruh dengan yang jernih. Ini yang membuat terciptanya alam langit dan alam iblis. 

Ying dan Yang saling berinteraksi dan menyatu lalu ada matahari, bulan dan bintang serta semua mahluk di dunia, juga membedakan yang baik dan jahat.

Setelah itu, semua mahluk mengelola dirinya sendiri. Ada yang menjadi dewa, monster dan iblis serta manusia yang terbuat dari daging dan darah.

***

Di hutan persik yang berada di alam bunga. Dua insan yang berasal dari alam berbeda sedang memadu cinta.

Desahan-desahan panas terdengar di hutan persik yang indah. Kelopak bunga berjatuhan terlihat sangat indah. Dua insan berbeda saling memuaskan hasrat masing-masing. Ciuman panas saling beradu saling memuaskan. Putri Iblis, Veela memeluk erat tubuh Sang Dewa Malam, Rigel, tubuh mereka menyatu dan saling memuaskan hasrat terlarang.

Sang Putri Iblis memiliki rupa yang menawan dan aura penggoda yang kuat, hal itu membuat Dewa muda tergila-gila padanya.

Pertemuan mereka di hutan persik bukanlah suatu kesengajaan, seakan takdir sedang mempermainkan mereka.

Mereka akan bertemu diam-diam di hutan persik ini untuk menjalin kasih dan memuaskan hasrat masing-masing.

Setelah pertempuran hasrat yang cukup panjang akhirnya tubuh keduanya terkulai lemas di hamparan rumput indah. Rigel memeluk Veela, mengelus kulit halus Sang Putri. Cinta terlarang yang tidak seharusnya terjadi, namun hasrat menutup akal dan mereka terus tenggelam lebih dalam di jurang kenikmatan.

Veela memeluk erat tubuh kekar Rigel, dirinya mencintai Dewa itu dan berharap pertemuan diam-diam seperti ini akan berlangsung selamanya. Rigel memeluk tubuh indah Veela dan mengelus punggung indah Sang Putri Iblis. Permainan cinta mereka seakan tiada akhir dan semakin membuatnya terus menginginkan lebih dan lebih. Tidak pernah ada kata puas di dalam hubungan terlarang mereka.

Sudah waktunya untuk kembali ke alam masing-masing. Veela bangkit dan merapikan pakaiannya. Rigel menatap penuh damba ke sosok Sang Putri Iblis, rambut panjang berwarna merah terang, tubuh indah dengan lekukan yang menawan dan wajah yang sangat rupawan dan semua itu disempurnakan dengan aura penggoda yang sangat kuat. 

Saat pertama kali melihat Sang Putri Iblis, sudah membuat Rigel memikirkannya sepanjang waktu. Dan pertemuan kedua, Veela memberikan senyum indahnya dan itu langsung membakar hasrat yang selama ini Rigel sendiri tidak mengetahui dirinya memiliki hasrat gila seperti itu.

Mereka saling jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun tidak ada kata mungkin di dalam hubungan mereka. Alam langit dan alam iblis telah berseteru selama ratusan ribu tahun.

Walaupun saat ini alam langit memegang kendali penuh atas semua kehidupan tapi itu tidak menutup keinginan alam iblis untuk mengambil alih kekuasaan. Jadi tidak ada kemungkinan jika membicarakan hubungan mereka.

"Apakah harus kembali secepat ini?" tanya Veela dengan manja. Dirinya tidak pernah merasa puas dengan keberadaan Sang Dewa, dirinya menginginkan lebih dan lebih.

Rigel mengelus rambut indahnya dan mengecup lembut bibir merah yang merekah.

"Kita akan segera bertemu kembali!" bisik Rigel di telinga Veela.

Setelah mengucapkan itu, Rigel pun menghilang kembali ke alam langit. Begitu juga Veela yang juga kembali ke alam iblis.

Hubungan mereka akhirnya terendus oleh Raja Iblis dan menghukum Sang Putri dengan tidak membiarkannya keluar dari kamarnya ataupun meninggalkan alam iblis selangkah pun. 

Sang Dewa Malam, Rigel di alam langit juga telah mendapat titah pernikahan. Dewa dan Dewi yang memilki derajat yang sama, baru dapat melangsungkan pernikahan. Dan semua pernikahan alam langit sebagian besar ditentukan oleh Kaisar Langit. 

Titah tidak dapat di tolak jadi Rigel harus melaksanakan pernikahan itu. Rigel selalu menunggu Veela di hutan persik, namun Sang Putri Iblis tidak kunjung datang. Apakah Sang Putri Iblis telah melupakannya? Bukan rahasia bahwa Sang Putri Iblis memiliki sederet kekasih. 

Hubungan percintaan di alam iblis sangat bebas dibandingkan dengan alam langit yang memiliki sederetan norma yang harus dipatuhi.

Veela menghabiskan hari-harinya dengan menangis di dalam kamarnya. Seluruh ruang kamar telah dipasang batas sihir oleh Sang Ayah, Raja Iblis. Tidak ada yang dapat melewati batas yang dibuat oleh Raja Iblis tanpa izin dan Veela hanya bisa menangis dan mengamuk di kamarnya.

Seorang pelayan yang telah melayaninya sejak lama, memasuki kamar dan menghampirinya seraya berkata "Putri, saya tidak dapat keluar dari alam iblis, semua area dijaga dengan ketat!"

Sang Putri Iblis memerintahkan pelayan kepercayaannya untuk pergi ke hutan persik menemui Sang Dewa untuk menyerahkan sepucuk surat yang telah di persiapkan. 

Namun itu semua sia-sia, hubungan mereka terputus mendadak seperti ini, apakah Rigel mengkhawatirkannya? batin Veela dan kembali menangis.

Sang Putri Iblis menyeka air matanya dan menyentuh perut bagian bawahnya. Sang pelayan melihat jelas bagaimana Sang Putri menyentuh perut bagian bawah dengan rasa khawatir yang sangat kentara.

"Putri, apakah Anda..?" kata-kata Sang Pelayan terputus saat Veela menatap langsung padanya.

"Jangan biarkan siapapun mengetahui hal ini! Kau tahu apa yang akan dilakukan Raja jika mengetahui saya sedang mengandung anak dari seorang Dewa alam langit!" ujar Veela penuh kekhawatiran, dirinya yakin ayahnya akan membunuh dirinya dan anak yang berada dalam kandungannya.

"Oh...Putri.. apa yang harus kita lakukan?" tanya Sang Pelayan sambil berurai air mata, dirinya diangkat menjadi pelayan Sang Putri sejak kecil. Sang Putri menyelamatkannya dan membiarkan dirinya menjadi pelayan disisinya.

"Tenanglah! Kamu.. kamu harus berusaha mencari kesempatan untuk keluar dari alam iblis dan bantu saya mencari Rigel!" ujar Veela, hanya itu yang dapat direncanakannya saat ini sambil menjaga baik-baik kandungannya.

Sang Pelayan mengangguk mematuhi perintah Tuannya. Mengapa Tuan Putri Iblis yang terkenal akan kecantikannya dan sangat banyak pria berebut untuk mendapatkan hatinya, malah jatuh cinta kepada seorang Dewa alam langit. Itu merupakan aib paling hina jika diketahui oleh seluruh alam iblis.

Hari-hari berlalu dengan sangat lambat, kehamilan Tuan Putri Iblis mulai membesar namun itu bukan masalah karena dirinya masih dihukum tidak boleh keluar dari kamarnya. Sang Pelayan masih berusaha melewati penjagaan agar dapat mencari Sang Dewa, tapi itu masih sia-sia.

Sinar di mata Tuan Putri Iblis mulai meredup, tidak ada semangat untuk menjalani hidup. Veela sangat merindukan Rigel, sudah berbulan-bulan dirinya tidak melihat Dewa itu. Apakah Dewa itu juga merindukan dirinya seperti dirinya yang sangat merindukan Dewa itu? batin Veela.

"Tuan Putri..." panggil Sang Pelayan.

"Ada apa?" tanya Veela datar.

"Aku.. aku.." Sang Pelayan ragu-ragu hendak menyampaikan idenya.

"Katakan!" seru Veela kembali merasa sangat kesal melihat keraguan Sang Pelayan.

"Bulan depan, saat festival hantu berlangsung, penjagaan akan lebih longgar. Saat itu aku akan ke alam langit mencari Dewa itu!" ujar Sang Pelayan.

Satu bulan lagi, kehamilannya sudah memasuki usia matang dan sudah waktunya melahirkan. Apakah dirinya masih sempat bertemu Rigel sebelum melahirkan? Karena jika dirinya melahirkan lebih dulu sebelum bertemu dengan Rigel maka nyawa anaknya akan terancam.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Amiy Purnomo
kerennnnnn
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aranjo   Bab 125 . END

    Archer berlumuran darah dan sama sekali tidak melawan. Ia hanya berharap perasaan Aranjo dapat tergerak, melihatnya seperti ini. Sedangkan Asmodus semakin menggila dan memukul, membabi buta.Aranjo berteriak, histeris. Namun, ia tidak mampu menggerakkan tubuh. Ya, dalam hatinya, ia berteriak melihat bagaimana Archer babak belur. Apalagi, tidak ada yang dapat dilakukan.Sampai pada satu titik, Asmodus mencengkeram leher Archer dan mengangkatnya tinggi. Tawa puas, menggema, melihat betapa banyak darah yang membasahi tubuh Dewa Agung itu."Hmmm, tidak menarik, karena kamu tidak melawan. Namun, itu bagus. Aku dapat memusnahkanmu, lebih cepat."Cengkeraman semakin kuat dan membuat Aranjo, semakin panik.'Aku mohon, jika Surga memang ada, maka dengarkan doaku. Aku mencintai Archer dan Dewa itu juga mencintaiku, aku mohon biarkan aku terlepas dari belenggu ini, agar dapat menolongnya. Aku tidak peduli, walaupun jiwaku menjadi taruh

  • Aranjo   Bab 124 . Takut

    "Para Dewa Agung, aku butuh kekuatan kalian untuk menyegel gerbang alam bawah ini. Jadi, saat Asmodus musnah, kerusakan cukup terjadi di alam bawah dan tidak menyebabkan kerusakan di luar itu!" ujar Kaisar Langit dengan tegas."Baik, Yang Mulia Kaisar Langit!" seru para Dewa Agung terkuat di Alam Langit.Para Dewa melompat turun dari atas punggung Pegasus yang masih terbang. Membentuk formasi di sekitar gerbang alam bawah dan mulai menyalurkan energi kekuatan sihir mereka."TUNGGU!"Para Dewa Agung dan Kaisar Langit menatap ke sosok yang berani bersuara.Robert Gao melangkah maju, tepat ke hadapan sang Kaisar Langit. Ia keluar bersama dengan semua mahluk dari alam bawah dan tetap berada di dekat gerbang, untuk melihat apa yang terjadi."Bagaimana dengan Archer? Ia masih berada di dalam dan kalian menyegel gerbang ini. Bagaimana ia dapat keluar dan bagaimana jika ia membutuhkan bantuan?" seru Robert Gao, yang mer

  • Aranjo   Bab 123 . Banyak Hal yang Terjadi Di Luar Kehendakmu

    Robert berusaha bernapas, tetapi itu begitu sulit. Tidak lagi berusaha melawan, Robert merogoh sesuatu dari saku pakaiannya. Berhasil, walaupun dengan susah payah. Dengan wajah yang sudah memerah karena kehabisan napas, Robert berhasil mengangkat kalung dengan leontin darah suci ke hadapan Griffin.Seketika tangan yang mencengkeram leher, dilepaskan dan membuat tubuh Robert terhempas kuat ke tanah.Berusaha keras mengisi paru-paru dengan oksigen, Robert benar-benar kesulitan. Sedikit lebih lama lagi, maka ia akan musnah.Griffin berdiri mematung dan menatap ke tangan manusia abadi yang menggenggamnya leontin itu. Griffin tahu itu adalah bagian dari dirinya, tetapi bagaimana itu bisa ada di tangan manusia abadi itu?"Dari mana kamu mendapatkan itu?" tanya Griffin dingin."A-Anda menitipkan kepadaku! Dan berpesan, untuk mengembalikannya saat ini," ujar Robert dengan suara yang begitu lemah.Griffin menunduk dan menatap

  • Aranjo   Bab 122 . Kembali Kepada Sang Pemilik

    Tangan Aranjo terulur, mendekati artefak itu. Ujung jari telunjuk, menyentuh benda itu dan seketika cahaya terang menyelimuti Aranjo. Ia menghilang bersama dengan benda itu, kembali kepada sang pemilik.***Keesokan harinya, Griffin keluar dari paviliun dan tetap berada di sana untuk beberapa saat. Menunggu, menunggu Aranjo keluar dari paviliun.Setelah menunggu beberapa saat, Leander datang menghampirinya."Ayo, kita harus segera pergi ke alam bawah. Lentera cahaya sudah ada padaku," ajak Leander.Diam dan tidak menanggapi ucapan Leander."Kamu menunggu Aranjo?" tanya Leander.Griffin mengangguk."Dia sudah kembali ke Alam Iblis," ujar Leander. Ya, ia tidak berbohong, memang benar Aranjo telah kembali ke Alam Iblis, walaupun bukan ke istana. Namun, Leander yakin Griffin tidak akan bertanya lebih jauh, sebab mengira Aranjo kembali ke istana.Ragu sejenak, tetapi pada akhirnya Gri

  • Aranjo   Bab 121 . Perasaan Baru

    "Bagus, jika kamu menyukainya," balas Griffin dan merasa lega, tidak harus merubah warna rambutnya ini.Seketika, kesadaran akan cincin ilusi miliknya yang belum dikembalikan, membuat Aranjo langsung duduk. Gerakannya itu membuat rambut Griffin yang berada dalam genggamannya, tertarik.Griffin langsung memalingkan wajah dan menatap ke arah Aranjo, yang sudah dalam posisi duduk."M-Maaf," ujar Aranjo dan segera melepaskan rambut itu."Tapi..., Hei! Kembalikan cincin ilusi, milikku!" ujar Aranjo lantang, saat teringat akan cincin itu."Ini?" tanya Griffin, sambil mengangkat tangannya tepat di hadapan Aranjo, perlahan membuka kepalan tangan dan cincin ilusi itu ada di atas telapaknya.Melihat cincin itu, Aranjo langsung hendak mengambil. Namun, Griffin memindahkan tangannya, sehingga tangan Aranjo hanya menggapai angin."Kembalikan!" seru Aranjo yang mulai kesal. Mabuk, membuat otaknya tidak dapat berp

  • Aranjo   Bab 120 . Jatuh Cinta

    Perjamuan makan diadakan oleh Kaisar Langit. Kembali mereka diundang ke aula, untuk mengikuti perjamuan itu.Aranjo mengagumi keindahan Alam Langit dan matanya, tidak henti melihat-lihat.Perjamuan yang cukup meriah dan dihadiri oleh begitu banyak Dewa, serta Dewi.Aranjo duduk di balik meja rendah, yang berada tepat di antara meja Leander dan Griffin. Alunan musik dari harpa, mengiringi tarian indah yang dipertontonkan di tengah-tengah aula. Tarian yang isisipkan dengan kekuatan sihir, membuat apa yang dilihat begitu menakjubkan.Aranjo menatap dengan mulut menganga, akan keajaiban tarian yang ada di hadapannya.Leander memalingkan wajah dan menatap ke arah Griffin. Seperti perkiraannya, siku Griffin diletakkan di atas meja, dengan tangan menopang wajahnya. Ya, Griffin menatap ke arah Aranjo. Mahluk agung itu terlihat jelas seperti sedang jatuh cinta.Leander menghela napas, ia khawatir akan apa yang akan

  • Aranjo   Bab 119 . Daya Tarik

    Tiba di aula utama, semua mata para Dewa tertuju pada Griffin dan sosok iblis muda yang ada dalam gandengan mahluk agung itu.Langkah kaki Aranjo berhenti, saat Griffin menghentikan langkahnya. Aranjo melihat ke sekeliling dan mendapati, tatapan yang begitu dingin. Tanpa sadar, ia bergeser dan menempelkan tubuh pada lengan kokoh, sang Griffin.Kaisar Langit, turun dari singgasana dengan raut wajah yang tidak terbaca. Para dewa yang berkumpul di singgasana langsung mundur, dengan kepala menunduk.Leander yang baru tiba di aula, langsung memberi hormat."Hormat, Yang Mulia Kaisar Langit."Setelah memberi salam, Leander langsung melangkah maju dan berdiri di samping Griffin, serta Aranjo."Alasan kedatangan kami, terkait dengan salah satu benda spiritual. Kami ingin memohon izin kepada Kaisar Langit, agar dapat memberikan kepada kami, lentera cahaya. Itu–"Ucapan Leander terhenti, saat sang Kaisar Langit men

  • Aranjo   Bab 118 . Terasa Begitu Tepat

    Griffin melepaskan cengkeramannya dan segera mahluk itu melayang agak jauh, ketakutan."Buka matamu," ujar Griffin dan menurunkan tangannya dari depan wajah Aranjo.Patuh, Aranjo membuka mata dan menatap ke arah mahluk yang sudah berada cukup jauh, darinya."Tuanku berkata, tiket masuk kalian adalah lentera cahaya! Bawa benda spiritual itu dan kalian, diizinkan masuk!" seru mahluk itu, sebelum melayang kembali ke balik gerbang.KLANG!Gerbang kembali menutup dengan suara yang memekakkan telinga.Griffin memalingkan wajah, menatap Leander. Ia tidak keberatan untuk menghancurkan alam bawah ini, tetapi mereka memiliki tanggung jawab, jadi keputusan tidak dapat diambil oleh satu pihak."Kita kembali setelah mendapatkan lentera cahaya!" ujar Leander, lalu memutar kudanya, meninggalkan alam bawah.Semua berbalik dan meninggalkan tempat mengerikan itu.Aranjo menatap ke pung

  • Aranjo   Bab 117 . Apakah Ada Yang Istimewa?

    Seulas senyum licik, muncul di wajah cantik Aranjo. Ia yakin dapat menghentikan langkah mahluk sombong, yang mengabaikan kehadirannya begitu saja.Namun, saat ia yakin dapat menangkap mahluk itu, kenyataannya angin yang tergapai oleh tangannya.Kedua kaki Aranjo menapak kembali ke tanah dan menatap tidak percaya dengan apa yang terjadi. Mahluk sombong itu sudah berpindah tepat di belakangnya, begitu cepat. Bahkan, mata Aranjo tidak menangkap gerakan mahluk tersebut.Berputar, dengan tangan kembali menggapai.SIAL!SIAL!!SIAL!!!Aranjo memaki dalam hati, saat serangan yang diluncurkan tidak mampu mengenai mahluk tersebut.Leander baru saja keluar dari paviliun dan disambut dengan perkelahian. Tidak tepat disebut perkelahian, sebab hanya satu pihak yang menyerang dengan pihak lain, terus berhasil menghindar.Ini kali pertama baginya melihat, Griffin tidak melawan. Bias

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status