Share

Masuk Perangkap

MELIHAT Ranasura terengah-engah mengatur napas, Tumanggala sunggingkan seringai. Sembari melangkah mendekati lawan, pedang di tangannya dibolang-balingkan sedemikian rupa. Sehingga menimbulkan suara berkesiuran menggidikkan bulu roma.

Ranasura menggeram marah. Setelah meludah ke tanah untuk melampiaskan kekesalan, pemimpin Begal Alas Wengker itu bergerak hendak bangkit berdiri. Namun saat itu pula wajahnya mengernyit kesakitan. Gerakannya sontak berhenti.

"Keparat! Kenapa dadaku terasa sangat sakit sekali?" tanyanya di dalam hati. Napasnya terdengar semakin engap-engap.

Rasa sesak yang dialami Ranasura bukan semata-mata akibat tendangan Tumanggala. Yang membuat keadaan gembong begal itu lebih parah adalah jantungnya berdegup lebih kencang akibat menahan kantuk.

Alih-alih tidur seperti kebiasaannya, pada pagi hari itu Ranasura justru harus mengerahkan  banyak tenaga untuk bertarung. Gabungan kedua hal tersebut memaksa jantungnya bekerja lebih keras da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status