Share

Sarang Begal

MALAM dengan cepat berlalu. Tepat pada saat kokok ayam jantan pertama kali terdengar, para prajurit Panjalu yang bermalam di hutan tersebut sudah kembali terjaga.

Pagi masih jauh. Bahkan langit di ufuk timur masih hitam kelam. Namun suasana di tempat tersebut sudah terlihat sangat sibuk. Saat itu juga mereka harus bersiap-siap melakukan penyergapan ke Alas Wengker.

Tak ada makan pagi. Para prajurit hanya dibekali beberapa macam buah-buahan untuk mengganjal perut. Begitu seluruhnya sudah bersiaga, Kridapala selaku pemimpin rombongan langsung memimpin perjalanan.

"Ingat rencana yang sudah kita susun, Wipaksa," ujar Kridapala begitu rombongan mereka bergerak melanjutkan perjalanan ke arah timur.

Wipaksa hanya mengangguk. Lurah prajurit itu masih ingat betul rencana yang dibeberkan atasannya tersebut kemarin.

"Empat ratus depa di dekat sarang para begal keparat itu, kita berpencar. Kau dan selusin prajurit terus merangsek ke dalam. Sedangkan aku dan ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status