Share

109. Saatnya berjuang

3 Bulan kemudian.

Mentari pagi cerah menerangi kota sibuk Jakarta. Jam di arloji Rolex GMT-MASTER II Everose Oystersteel sudah menunjuk titik sesudah angka enam. Seperti biasa Vano di jam tujuh pagi masih dalam perjalanan untuk menuju ke tempat kerja. Laki-laki itu memakai kaca mata hitamnya, agar nggak langsung terkena silau matahari pagi. Dia menyetir sendiri.

Sudah lama dia melakukannya. Mang Joko mulai hanya bertugas di rumah, berjaga dan membantu memberesi taman saat Vano mengambil alih mengemudi.

Dia juga sudah terbiasa memilih pakaiannya sendiri. Memakai dasi dan menyiapkan keperluannya sendiri. Hanya saja di saat sibuk seperti akan ke luar kota, dia masih di bantu menyiapkan keperluannya oleh Bik Muti.

Vano, laki-laki yang menjabat CEO muda yang tampan itu mulai menampilkan keramahannya pada karyawan. Dia membalas sapaan karyawannya saat berpapasan. Dia juga tampak lebih manusiawi dengan nggak seperfeksionis serta seworkaholic seperti sebelumnya.

Vano dalam tiga bulan telah me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
eddy hadarian
Masih nunggu Vanno ngelamar
goodnovel comment avatar
Iim Aly
knp blom up lg ya thor... tiap saat buka blom up juga
goodnovel comment avatar
Fat
ayooo kak semangat updatenya aq selalu menunggumuuuuuuu....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status