Share

12. Pahit

Lima belas menit telah berlalu, menandakan bahwa Mita sudah menahan lapar bermenit-menit lamanya sepulang dari pabrik. Gadis bermata sipit itu menatap kearah bosnya yang tengah fokus bekerja.

Apa Pak Vano nggak istirahat ya?

Tapi kan Mita ingin istirahat. Dia telah menyia-nyiakan waktu untuk menahan lapar.

Lagian kenapa bosnya nggak peka juga sih. Sedetik kemudian Mita merutuki dirinya sendiri. Bos model Vano mana bisa peka, haduh.

Maka dari itu dengan keberanian yang dipaksakan, Mita menghampiri meja Vano. Namun terlebih dahulu dia merapihkan rok span dan kemeja polosnya.

"Pak Vano," panggil Mita pelan.

"Hem."

Hem lagi.

"Apa Bapak mau dipesankan makanan?" Tanya gadis bermata sipit itu harap-harap cemas. Siapa tau dia akan disembur karena telah mengganggu fokus bosnya.

Namun sorot mata tajam milik Vano menghujam saat laki-laki itu mendongak menatap Mita di depannya.

Kan, kan, kayaknya salah lagi nih.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Farid Jarot
bagus ceritanya, lanjut thor
goodnovel comment avatar
Mesma Meylin E Manongga
lanjut donk Kak ceritanya bagus
goodnovel comment avatar
Mahfud Revandy
ceritanya bagus & keren, cocok buat diangkat jadi sebuah Film
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status