Share

Bab 76. Berpamitan

“siapa dia kang?” tanya Sukesih dengan nada ketus, mencegat Mbayang yang mengambil makanan di dapur umum.

Mbayang tersenyum dan terus saja masuk ke dapur, mengambil jagung dan ketela rebus.

“Siapa yang kau maksud?”tanya Mbayang sambil menata jagung dan ketela rebus di sebuah nampan.

“Hah, jangan pura-pura tidak tahu, kang. Tentu saja wanita yang bersikap manja padamu itu, apa hubungan kalian sebenarnya?” cecar Sukesih dengan wajah manyun.

“Ha ha Ndoro ayu itu junjungan sekaligus teman masa kecilku, Kesih.”

“Tapi sikap kalian bukan seperti hamba dan junjungan!” sengit Sukesih masih cemburu.

“Kesih... malam ini aku akan bicara pada juragan Karta, meminta izin padanya untuk melamarmu dan pergi ke kota raja, mengabdi pada pangeran Gardapati. Berdoalah, agar semua berlancar baik,” terang Mbayang sambil melangkah keluar membawa makanan untuk dihidangkan pada Juragan Karta.

Sukesih yang tadinya kesal dan uring-uringan langsung terdiam mendengar ucapan Mbayang.

Mbayang terus berjalan, tekadny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status