Share

25 | Nista Kesalehan

Pecok dan Mat Bagi tertawa cekikikan. Mereka tidak tahu apa yang baru aku alami tadi malam di rumah Aisyah, dan tadi siang di rumah Juleha. Wabil khusus yang aku sebut terakhir, sekarang aku malah ngobrol cakep bersama kakaknya. Kalau sampai Juleha mengadu ke Kentung, aku bisa dicor dan dibuang raja tuyul itu ke laut. Jenazahku pun tak akan pernah ditemukan. Hiks.

Aku pun menyela di tengah nyanyian, dengan bertanya pada Kentung dan Culex, mengapa mereka tidak bekerja? Mereka menjawab sudah lembur hari sebelumnya. Sekarang mereka cuma bekerja setengah hari. Persebaya gitu loh.

“Lha, Santos nang ndi?” tanyaku.

“Kencan ambek guru sekolahmu,” jawab Kentung.

“Sopo?” aku penasaran.

“Mboh, lha mosok aku bapak’e?” jawab si raja tuyul.

Kami terus berpesta sambil bercanda. Di tengah lelucon, sudut mataku menangkap sesuatu yang tidak asing. Ada Toyota Avanza hitam diparkir di seberang Masjid Al Muha

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status