Share

Harus Bicara

"Kok pacar?" tanyaku bingung.

"Kan kamu sendiri yang bilang," jawab Mas Satria. Aku masih melihatnya dengan tatapan bingung.

"Kapan?" tanyaku sambil mencoba mengingat, apa aku ada salah bicara. Aku rasa tidak ada.

"Barusan," jawab Mas Satria yang membuatku semakin bingung.

"Mana ada," bantahku kemudian.

"Ada." Pria itu bersikeras.

"Terserah Mas, sajalah."

"Kok jadi aku," ketusnya kemudian. Aku terdiam tidak menimpali apapun lagi.

"Mas nggak capek apa, marah-marah terus?" tanyaku kemudian.

"Apa pedulimu?" Mas Satria balik bertanya padaku.

"Ya iyalah, marahnya ke aku doang." Akhirnya aku mempunyai kesempatan untuk bicara.

"Kamu pantas dimarahi," balas Mas Satria lagi.

"Aku minta maaf," ucapku kemudian. Rasanya seperti anak kecil kalau dimarahi seperti ini, seperti bocah yang baru saja memecahkan gelas atau apalah.

"Kamu berhutang banyak penjelasan padaku." Suara Mas Satria terdengar kesal.

"Aku antar kamu pulang," lanjut Mas Satria kemudian.

"Ta-tapi aku dijemput Arya," jawabku.

Mas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
n aisah
ternyata satria rania ada jg di GN...makasih thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status