Pagi harinya di rumah sewa Ramsey.
Carlos terbangun, lalu mengucek-ngucek kelopak matanya. “Di mana aku? Kenapa musiknya pada mati?” Matanya belingsatan seperti orang kebingungan.Ramsey sedang santai selonjoran di sofa sambil bermain ponsel. “Minumlah susu dan air putih yang banyak. Kau belum sadar sepenuhnya. Sekarang kau berada di rumahku, Carlos. Kau mabuk parah semalam.”Tiba-tiba Carlos mengeluarkan uang tujuh puluh dollar dari sakunya. “Hm, aku harus membayar minuman segera. Aduh! Kenapa aku bisa tertidur?” Dia menepuk jidatnya sendiri karena saking terkejutnya. “Seharusnya aku bisa mengontrol diriku sendiri.”“Simpanlah uang itu, Carlos. Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu. Hari ini kau harus beristirahat total. Besok kita ada tugas lagi untuk pengiriman ke luar negeri.”“Kau benar, Ramsey. Maaf merepotakan kau. Aku numpang hidup dulu siang dan malam ini di rumah mu. Besok pagi aku baru pulang, terus langsung berangkat kerja.”Keesokan harinya di Luxor, tepatnya di ruang kerja Manager Ekspedisi, senior Bastian.Ada briefing tertutup di dalam, hanya ada Bastian dan Carlos. Sekali lagi, Bastian memberikan ultimatum tegas, jika Carlos kembali lalai seperti pada tugas sebelumnya, maka sudah dipastikan Carlos bakal kena depak dari divisi ekspedisi, lalu ditempatkan ke divisi lain, gudang misalnya.Untuk memastikan bahwa pekerjaannya tetap aman, Carlos harus berhasil menjalankan misi khusus yang diberikan oleh Bastian, karena kalau tidak, semua selesai. “Baik, Pak Bastian. Aku berjanji kali ini aku tidak akan lalai.”“Sekali ini gagal, aku tidak akan lagi melihat mu mengendarai mobil ekspedisi, Carlos!” ancam Bastian sangat tegas dan dingin. Semua orang yang berkecimpung dalam dunia ekspedisi di Luxor pasti segan dan patuh terhadap Bastian, siapa pun mereka.Setelah itu, seperti biasa Carlos mengajak Ramsey untuk segera menuju bagian bendahara untuk meminta uang jalan. Di san
Perjalanan menuju New Garcia biasanya menempuh waktu selama tujuh hari. Tidak hanya jarak yang jauh, barang yang mereka bawa juga nilainya fantastis. Tidak boleh ada kegagalan dalam tugas kali ini. Karena sudah ada sedikit pengalaman pada tugas pertama, Ramsey tidak akan membiarkan Carlos terjebak dalam godaan dan nafsu jahat.“Tidak usah beli bir, apalagi vodka dan wiski, Carlos. Aku belum pernah menempuh perjalanan pakai mobil dengan jarak sejauh itu. Jika kau mabuk dan tertidur, apa kau melimpahkan semua tugas kepadaku?” Ramsey berbicara sambil berkendara. Di awal perjalanan, dia yang mengemudi karena masih paham jalanan kota Daire York.Carlos mengawalinya dengan tertawa ringan. “Hahaha. Oke, siap, Bosku! Aku berjanji tidak bakal minum bir dan lainnya selama dalam perjalanan. Sebagai gantinya, aku minum sama seperti yang kau minum.” Sebenarnya, bukan itu saja alasan Carlos, tapi dia tidak ingin tertidur padahal ketika itu Bastian sedang menghubunginya. Kal
Awalnya, Carlos tidak terlalu mengurusi tentang Annita meski dia tahu Annita kerap mendapatkan perlakuan tidak pantas dari Ella dan Kate. Dia tidak membela dan juga tidak pula memberikan umpatan dan semacamnya.Namun, setelah melihat sikap baik Ramsey terhadap Annita belakangan ini, persepsinya terhadap Annita menjadi sedikit berubah. Carlos tiba-tiba menaruh rasa prihatin terhadap Annita.“Carlos, bagaimana kalau kau punya kakak atau adik perempuan, terus nasibnya sama seperti Annita, apa aku bersikap biasa saja, lalu tidak peduli, kau tidak tidak respect?”Carlos tercenung. Dia menarik napas dalam lalu menghembuskannya perlahan. “Aku tidak tega. Aku tentu akan respect terhadapnya. Aku kasihan.”“Nah, seperti itulah seharusnya seorang pria seperti kita bersikap. Dan itu saja tidak cukup, Carlos, kita mesti punya empati besar terhadap orang tertindas dan susah.”Ramsey benci melihat orang bodoh dan pemalas. Dia juga tidak menaruh rasa perhatian terhadap orang zalim dan suka berbuat sem
Mata yang penuh kesan intimidatif.“Apa kau mata-mata ha?”“Kau mau apa ke sini?”Ramsey tetap tenang meskipun mendapat tekanan luar biasa. Niatnya baik dan tidak ingin membuat kegaduhan, jadi apa yang mesti dirisaukan?“Aku dari Daire York, mampir di sini hanya singgah sebentar untuk beristirahat. Jika kalian rasa aku menganggu kalian, baiklah aku akan pergi.”Tidak mau buat masalah, akhirnya Ramsey pun membalik badan dan mencari lokasi lain. Dia tidak mencium aroma mencurigakan pada mereka. Namun, Ramsey tetap dicegat.Tiga orang menghadangnya.“Kau sangat mencurigakan, Bung! Ini adalah daerah kekuasaan kami, kalau kau mau mencari hiburan, bukan di sini tempatnya. Di sana ada cafe dan tempat psk berkumpul.”“Kenapa kau malah ke sini ha?” bentak seorang pria yang membawa pentungan. “Katakan sebenarnya kepada kami, kau siapa?!”Ramsey masih tenang. “Aku Ramsey seorang karyawan biasa dari Daire
Aldous Morgan, sang pimpinan Mafia Morgan, telah mengutus sejumlah anak buahnya ke berbagai titik dalam upaya pencarian anggota Mafia Morgan yang telah berkhianat. Para pembelot tersebut tidak patuh terhadap perintah Aldous, bahkan mereka kerap melakukan tindakan kejahatan seperti perampokan, pembegalan, penculikan, dan pembunuhan.Zion, salah satu orang kepercayaan Aldous, menjadi ketua tim pencarian tersebut. Ketika barusan Zion menyerukan agar tidak melakukan pemukulan terhadap Ramsey, semua orang pun patuh dan tidak ada yang berani protes, sebab mereka semua segan dan takut terhadap Zion.“Pergi kalian semua!” titahnya dengan suara menggetarkan.Ramsey mengawasi wajah pria itu sambil berpikir, ‘Sial! Kenapa Zion bisa tahu?’Bersama lima anak buahnya, Zion menggiring Ramsey ke sebuah tempat yang tenang dan jauh dari keramaian. Di sana, Zion berbicara empat mata saja bersama Ramsey.“Zion, sungguh kau mengenaliku?” Ramsey mengerutk
Darky, Vox dan mafia lainnya tidak akur. Sama seperti kasus antara Morgan dan The Titanz. Karena adanya diversitas antar kelompok dan disparitas gentle dalam perebutan kekuasaan, maka rivalitas mereka semakin tinggi demi mendapatkan popularitas. Parahnya, mereka kerap saling serang satu sama lain, dan hal demikian sangat biasa dalam dunia kriminal.Tidak pernah tersiar kabar ada di antara mereka yang saling mengalah satu sama lain, atau saling menawarka koalisi untuk bersekutu, tidak ada hal demikian. Dari waktu ke waktu persaingan di antara mereka semakin tinggi demi harga diri meski sampai sekarang tidak ada di antara mereka yang tampak sangat besar layaknya Mafia Morgan di Gloriston.Obrolan bersama Zion cukup diselesaikan sampai saat ini saja sebab Ramsey mau segera menghampiri Carlos. Ketika keluar dari gedung itu, Zion berada di luar dan membuka jalan kepada Ramsey, dan hal itu memancing perhatian banyak orang di sana, termasuk Carlos yang sedang celingak-celinguk ke sekitaran me
Ramsey menyerang balik dengan kalimat yang sama. “Kau pun bicara seperti demikian karena kau belum pernah merasakannya. Nanti, ketika kau sudah punya istri yang cantik, sempurna, setia, dan wataknya baik, aku yakin kau pasti akan meninggalkan dunia semacam ini, terlebih kalau kau sudah punya anak.”Kuping Carlos menebal dan pikirannya membendung setiap nasehat yang dia terima. Karena kebiasaan buruk ini sudah berjalan selama bertahun-tahun, memang tidak mudah bagi Carlos untuk melepas semua masa lalunya begitu saja. Dia sudah terpendam di dalam lumpur dunia gelap yang menyesatkan.“Ramsey, kan istrimu sedang berada jauh. Otomatis kau tidak bisa berinteraksi secara langsung dan tidak pula bisa berhubungan badan dengan dia. Jadi, aku pikir sebaiknya kau menerapkan pola hidup sepertiku biar kau tidak bosan selama bekerja dan menetap di Daire York.”Carlos berusaha membujuk Ramsey agar mau menjadi seperti dirinya. Meski Carlos memberikan rayuan dan godaan yang kuat, Ramsey tidak bakal mud
Ramsey tetap tenang dan tidak tampak gegabah sama sekali. Dia mengawasi ekspresi mengerikan Oblak, namun dia tak gentar sedikit pun. Justru dia sempat melemparkan pertanyaan. “Kalian Darky atau Vox atau mafia lainnya?”Oblak tertawa jahat. “Hahaha. Kau tidak perlu tahu siapa kami, Bocah! Jika kami memberi tahu tentang siapa kami sebenarnya, itu berarti kami adalah orang bodoh!” Tak mau buang waktu, Oblak melangkah lebar dan sesekali melompat-lompat dan siap memberikan serangan pembuka.Karena sang pimpinan tugas, Oblak tidak boleh kalah, dia mesti menjaga marwah sebagai pimpinan di hadapan anak buahnya. Dia rasa, dia bakal menang dengan mudah. Dengan sesumbarnya yang tinggi, dia merasa yang paling hebat dari pada semuanya.Di awal pertarungan, Oblak lebih agresif dan tampak bersemangat sekali, hanya saja semua tinjuan dan sepakannya tidak ada yang berhasil membuat Ramsey merasakan sakit. Namun tidak lama berselang, Ramsey tampil sedikit lebih garang d