Bahagia Setelah Berpisah 57
**
PoV Author
Hamdan menjadi gusar karena Lia barusan menghubunginya dan berkata dia ada di sana bersama orang tua nya sekalian.
Wanita s**l dia pasti berkata yang tidak tidak pada orangtuanya. Awas saja kamu Lia! Gerutu Hamdan dalam hati. Dengan cepat di lajukan nya kendaraannya membelah jalan raya, hingga akhirnya dia sampai di rumah nya. Hamdan menarik napas gusar karena ternyata rumahnya sudah ramai.
Dia melangkah gontai ke dalam rumah, sampai di dalam Hamdan langsung di sambut keluarganya dan keluarga Lia.
"Hamdan! Kenapa mereka harus datang ke sini!" kata Bu Rowina mendengkus ke Hamdan. Lelaki itu menge
Bahagia Setelah Berpisah 58**PoV Author.Yuni datang ke pesta Hamdan bersama Irsyad. Dia datang dengan tenang. Tanpa ada rasa marah, kesal atau apapun. Yuni dengan kepala tegak sudah bisa merelakan Hamdan yang sekarang memilih Lia.Perasaan ke Hamdan sama sekali sudah tak ada lagi. Dia bahkan mengajak anaknya Sesil dan Baby sitternya ikut juga untuk melihat pernikahan ayah nya. Pesta pernikahan mereka bisa dikatakan sederhana dan dilangsungkan di rumah orang tua Lia yang tak jauh juga dari rumah Lia."Selamat, Mbak Lia," kata Yuni menyalami Lia. Wanita itu memasang wajah kesal melihat Yuni namun wajahnya cerah saat melihat Irsyad.
Bahagia Setelah Berpisah 59.**Rasa kesal di rasakan Lia karena Hamdan yang sekarang sudah menjadi suaminya menjadi berubah kasar. Dia akhirnya tidur saja di sebelah Hamdan dan tak mempedulikan lelaki itu lagi.Esok harinya, di saat Lia terbangun, di rabanya sebelah dan tak di dapati Hamdan di sana. Dia segera bangun dan Hamdan sepertinya sedang bersiap-siap."Sedang apa pagi-pagi seperti ini, Mas?""Cepat bereskan pakaian mu, karena siang nanti kita pindah ke kontrakan ku," kata Hamdan dengan wajah datar."Kenapa secepat itu, Mas?""Ya, lebih cepat dan lebih baik. Kita akan tinggal
BAHAGIA Setelah Berpisah 60.**"Bu, saya belum makan, tolong makanannya jangan di makan semua," kata Lia ke Bu Rowina namun wanita itu hanya mencibir dan terus saja makan."Kamu kok pelit amat sih, Mbak. Biasa lagi. Ibu juga hanya orang tua dan kami biasa makan seperti ini!" kata Ambar menimpali, Lia mendengkus padahal dia lama menunggu makanan itu datang. Sekarang setelah datang mereka malah makan sesuka hati tanpa mempedulikan Lia yang sedang hamil.Akhirnya dia dengan cemberut dan masuk ke kamar. Mereka tidak mempedulikan dan di dalam kamar wanita itu menangis. Dia merasa bersedih dan kesal. Haruskah dia adukan perbuatan mereka pada Ibunya. Dia sedang hamil namun keluarga Hamdan tega melakukan hal itu.
Bahagia Setelah Berpisah 61.**"Motor kamu mogok, Mas?" tanya Yuni ke Hamdan saat mobil mereka sudah menepi."Yuni!" ucap Hamdan terkaget melihat Yuni sudah ada di depannya. Hamdan teringat masa lalu saat Yuni berkata dia ingin punya mobil ketika Hamdan tak mau mengantarkan Yuni dan Fatih pergi. Sekarang keadaan berbalik dia yang mendorong motornya karena mogok sementara mobilnya sudah di jual karena Bapak butuh uang. Perlahan harta yang Hamdan banggakan hilang di gerogoti keluarganya lantaran dia lebih mementingkan mereka.Tuhan seakan mengembalikan rezeki ke asalnya masing-masing. Hamdan yang saat itu di tugasi Allah untuk menafkahi Yuni tak memberi nafkah secara layak sehingga Yuni minta pisah dan rezeki di kembalikan Tuhan
Bahagia Setelah Berpisah 62.**Secara kasar Hamdan mengambil undangan itu dari tangan Lia. Wajah kesalnya semakin menjadi-jadi. Lia terkejut melihat sikap kasar sang suami itu."Kamu berani sekali membuka-buka tas kerjaku. Dasar gak sopan kamu!" Hamdan menunjuk Lia dengan kesal."Loh, emang kenapa, Mas? Bukankah aku istri mu.""Enak sekali kamu berkata seperti itu. Kalau begitu di mana privasi ku. Aku punya privasi ingat itu!" Lia menghela napas dengan sikap kasar sang suami."Hal seperti itu saja mengapa harus kau besar-besarkan, Mas.""Aku gak suka kamu melakukan hal itu lagi. Ngerti kamu!" k
Bahagia Setelah Berpisah 63.**"Suruh saja dia masuk," kata Yuni ke Rita. Rita keluar dan segera memanggil Lia untuk bertemu Yuni. Lia masuk saja ke ruangan setelah mendapat izin asistennya."Yuni!" sergahnya setelah masuk. Wajahnya terlihat kebingungan. Dia duduk di depan Yuni. Wanita itu hanya heran melihat Lia."Ada yang mau ku bicarakan," sergah Lia. Yuni terlihat tenang dan tersenyum tipis."Sepertinya penting? Apa yang mau kau bicarakan?""Aku mau bertanya masalah Mas Hamdan. Aku ingin bercerita padamu," kata Lia dengan gusar dan Yuni hanya memperhatikan sepertinya Lia benar-benar dalam masalah.
Bahagia Setelah Berpisah 64**"Lia mau kemana kamu?!" sergah Hamdan saat wanita itu sudah keluar. Hamdan mengejar Lia dan dia tak boleh pulang ke rumah orang tuanya. Bisa rugi karena Hamdan juga sudah kehilangan uang lima juta nya.Dia mendapatkan tangan Lia, Hamdan menarik kasar tangannya."Apasih, Mas. Lepaskan aku!" sergah Lia tak suka Hamdan melakukan kekerasan barusan."Mau kemana sih kamu!" kata Hamdan pada istrinya itu."Aku mau pulang ke rumah Ibu! Percuma aku di sini kalau kamu nyakitin aku terus, Mas.""Lia, kita baru saja menikah beberapa Minggu dan tak baik bertengkar."
Bahagia Setelah Berpisah 65**Yuni terkaget karena saat Rita berhenti, dia melihat ada sepeda motor tergeletak di sana. Sepeda motor mirip punya Hamdan terlihat mengenaskan pasti kondisi yang empunya lebih parah.Dia bergegas turun dan melihat sudah ramai sekali orang di sana. Yuni berusaha menerobos kerumunan orang-orang itu. Dia bergerak seperti siput karena sangat ramai orang di sana."Permisi," kata Yuni masuk ke dalam kerumunan orang dan alangkah dia terkejut saat sudah di depan dan melihat secara langsung Hamdan yang sudah banyak darah di sekujur tubuhnya."Tolong … Tolong …," kata Hamdan ke siapapun yang berada di sana. Mereka berusaha meminggirkan Ha