Beranda / Sci-Fi / BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat) / Bab 6 - Kesatria dua Wilayah

Share

Bab 6 - Kesatria dua Wilayah

Penulis: yusna firdaus
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-27 06:36:33

"bagaimana Yura akan selamat dari tentara Agora, tuan?" tanya Ratih dengan penuh rasa khawatir,

dan setelah menatap Yura selama beberapa detik, Doris pun langsung berkata, "aku akan melatih dia untuk bisa melindungi dirinya, dan mungkin akan ku jadikan dia kesatria paling tangguh yang pernah ada," ucap nya dengan penuh keyakinan,

"lalu di mana kau akan melatihnya tuan?"

"aku akan melatihnya di dalam gua tempat dimana aku bersembunyi,"

namun belum sempat mereka menyelesaikan perbincangannya, tiba tiba saja Doris merasakan ada sesuatu yang mendatangi mereka, sehingga sambil mengambil posisi siaga, diapun mengatakan, "ada yang datang!"

"srekk"

dan ucapan itu, seketika membuat Ratih serta Khalif merasa sangat khawatir ...

sementara itu, di sebuah tempat yang berisikan para pasukan Batavara, Kabiri datang menghampiri seluruh tentara disana untuk memberikan perintah kepada mereka semua, agar segera bergerak mencari anak-anak berdarah biru,

"semuanya dengarkan!"

"saat ini tuan Agora telah menurunkan perintah kepada kita semua, untuk menangkap seluruh anak berusia 10 hingga 15 tahun yang memiliki darah biru, tangkap mereka hidup- hidup dan serahkan kepada tuan Agora! sekarang kalian semua boleh bersiap dan bergerak!"

namun tak lama setelah mengatakan hal tersebut, tiba-tiba saja ada seseorang yang melontarkan ejekan terhadap nya, seolah ingin memancing emosinya,

"kabiri ,, kabiri ,, hahaha ... tegas, dan sangat terlihat gagah, dengan penuh semangat engkau memerintahkan bala tentara, tetapi apakah kesetiaan mu itu masih dapat dipercaya?"

ucap seorang kesatria berambut panjang, dengan sebuah kampak besar ditangan nya, dimana kesatria ini bernama Blaz,

lalu sambil melangkah menghampiri kabiri, dia pun kembali berkata, "masih jadi pertanyaan untuk ku, kenapa seluruh kesatria atau jendral di batavara ini tunduk kepadamu ya? seberapa hebat kah dirimu kabiri?" ucap Blaz sambil mendorong tubuh kabiri menggunakan dadanya,

"aku tidak hebat Blaz, tapi kalau kau merasa sangat penasaran dengan ku, maka kau bisa mencobanya," ucap kabiri dengan senyum di wajahnya

melihat perseteruan yang terjadi diantara mereka berdua, para tentara disana memutuskan untuk melangkah mundur secara perlahan, seolah ingin memberikan ruang kepada mereka berdua untuk melakukan pertarungan,

lalu sambil melangkah mengitari kabiri yang sedang berdiri, Blaz pun memberikan peringatan kepadanya, "sudah lama sekali kabiri, aku menunggu momen seperti ini, jadi jangan ragu-ragu untuk mengeluarkan seluruh kemampuan mu, karena aku sendiri juga tidak akan menunjukan rasa belas kasih ku kepada mu,"

"tidak menggambarkan sosok kesatria bukan, jika bnyak bicara?"maju Blaz," teriak Kabiri sambil berlari melakukan serangan, begitu pula dengan Blaz .

"hiyaa ... "

dan dengan menggunakan Hala, yang ada pada diri mereka, bumi pun seketika bergetar dengan sangat keras, dan angin mulai bertiup dengan sangat kencang, tetapi baru saja kabiri mengeluarkan api dari kedua tangannya, serta Blaz yang baru saja ingin mengayunkan kampak besar miliknya tiba tiba saja

"swinngg ,,," "zlepp,"

muncul lah salah satu ksatria lainnya yang menghentikan pertarungan mereka,

dan dia  adalah Tetis, sosok ksatria yang memiliki kemampuan dalam mengendalikan bayangan, dimana dengan kemampuannya tersebut, dia dapat dengan mudah menghentikan pergerakan mereka berdua, hanya dengan menancapkan sebuah pedang di bayangannya,

"hey Tetis, lepaskan kami! jangan ganggu kami!" ucap blaz dengan nada suara yang membosankan,

"kalian berdua ini telah membuat keributan,"

" dan jika tuan Agora hingga mengetahuinya, maka kalian berdua akan di hukum, lagi pula sekarang juga bukan saatnya untuk bertarung!"

dan kamu blaz! sudahilah, sekarang belum saatnya" seru Tetis dengan tegas meminta mereka berdua untuk berhenti,

di lain sisi, tepatnya di dalam istana Batavara, Agora yang tengah duduk di singgasana nya, dia pun di hampiri oleh pemimpin Alkimi yang tak lain adalah Fabiac,

"tuan ku Agora," ucap Fabiac sambil menundukan kepalanya,

"katakan Fabiac,"

"kami telah menemukan serta menangkap Artemi, jadi malam ini kamu akan mendapatkan keinginan mu," 

"kerja bagus fabiac!  lalu apa yang kau inginkan sebagai imbalannya?"

"aku hanya ingin bertanya tuan, kapan bangsa Alkimi bisa menempati wilayah kadiparta?"

sebuah pertanyaan yang mampu membuat Agora tersenyum, sehingga dengan senyuman nya itu dia pun kembali berkata,

"segeralah bersiap! karena setelah Artemi meramalkan apa yang ingin aku ketahui, maka kalian bisa segera menempati wilayah tersebut,"

**

sementara setelah mengetahui jika yang datang menghampiri mereka adalah seorang kesatria bernama Dion, Doris pun merasa cukup lega, karena ternyata Dion ini adalah salah satu pasukan Kadiparta yang bersembunyi bersamanya di dalam gua,

"ternyata kau Dion!" ucap Doris yang menyambut kedatangannya,

"tuan Doris aku mendapatkan informasi, jika bangsa Alkimi telah menangkap Artemi,dan sekarang mereka sedang menuju ke Batavara," ujar Dion sambil melepaskan topeng dari wajahnya,

dan sadar jika topeng yang di gunakan Dion, adalah topeng yang sempat Khalif temukan, saat berjalan menuju kehutan, dia pun langsung membahasnya,

"maaf tuan, tadi aku menemukan topeng yang sama persis seperti milik tuan, tetapi disaat aku mengambilnya topeng tersebut hilang begitu saja, seperti ada seseorang yang merampasnya,"

"iya itu aku, maaf ya jika tadi membuat kalian berdua menjadi takut," dengan santainya Dion mengatakan hal tersebut,

"oh iya khalif, ratih! Dion ini adalah salah satu kesatria dari kadiparta, dia memiliki kemampuan dapat berlari secepat cahaya, dah khalif apakah tadi dia mengganggu kalian berdua?" tanya Doris kepada sang Khalif,

"tidak tuan, dia tidak mengganggu kami, tadi kami hanya terkejut saja,"

dan setelah mendengar jawaban dari sang Khalif, Doris pun kembali menyambung perbincangannya dengan Dion, "Dion, barusan kamu bilang Artemi telah di tangkap?"

"iya tuan,"

"berarti kita sudah tidak memiliki banyak waktu lagi!"

"jadi Dion, informasikan kepada yang lain untuk segera mencari anak -anak berdarah biru, berapapun jumlah yang kalian dapatkan, lindungi mereka," ucap Doris dengan raut wajah yang cemas,

"siap tuan," ujar Dion seraya bergegas pergi dari sana.

tak lama setelah kepergian Dion, Yura yang sedari tadi berada di luar rumah, diapun memutuskan untuk masuk kedalam, kemudian menagih janji yang sempat Doris katakan,

"kakek, kau kan sudah bertemu dengan ibu, mana janji mu untuk menunjukan kekuatan mu kepada ku,"

mendengar pertanyaan itu, sambil menundukkan tubuhnya agar dapat sejajar dengan Yura, Doris pun berkata, "akan aku tunjukan, tapi tidak bisa disini!"

"lalu di mana kek?"

"kita kembali ke gua, apakah kamu mau?" 

"aku mau, tapi aku harus meminta izin terlebih dahulu kepada ibu." ucap Yura sambil menatap ke arah Ratih,

dan sambil meneteskan air matanya, Ratih pun menganggukkan kepalanya, seolah pertanda jika dirinya, mengizinkan putranya untuk ikut dengan Doris menuju ke gua,

sementara setelah melihat kesedihan yang nampak di wajah Ratih, Doris pun menghampirinya kemudian berkata, "kamu enggak perlu khawatir Ratih, kamu bisa menemuinya di sana kapan pun yang kamu mau, dan percayalah kelak putra asuh mu ini akan menjadi pelindung untuk mu"  ucap Doris sambil menepuk pundak Ratih,

***

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 28 - Agora dan Alkimi

    "Kemudian bersamaan dengan terlahirnya putra dari Aglaiya, perang besar pun akhirnya terjadi! dimana dalam perang tersebut, Aglaiya yang baru saja melahirkan putranya malah mendapati kematiannya, karena pada saat itu, di dalam kondisi tubuh yang masih lemah setelah melahirkan, Ratu Aglaiya malah ikut serta dalam perang tersebut, sehingga hal itu akhir nya di manfaat kan oleh Agora, yaitu dengan menyerang langsung Aglaiya dan membunuhnya begitu saja,""sedangkan Kaisar kami yaitu Haidar yang kala itu melihat istrinya tewas di depan matanya, seketika menjadi tidak berdaya, oleh sebab itulah, Agora pun kembali memanfaatkan moment tersebut dengan langsung menyerangnya hingga membuat Kaisar Haidar tergeletak tidak sadarkan diri, Bahkan setelah berhasil memenangkan perang besar itu, tanpa segan Agora membunuh seluruh warga kami di Kadiparta termasuk juga putra dari Aglaiya yang merupakan keponakannya sendiri.""dan karena saat itu aku sempat melihat jika Kaisar Haidar telah di bawa oleh ten

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 27 - Asal Usul Agora

    Sementara itu,"Selamat datang di perpustakaan Imlardis Narsik," ucap Elios yang baru saja masuk ke dalam sebuah ruangan,dan melihat begitu banyaknya buku serta juga artefak-artefak kuno yang berada di sana, sang Khalif pun merasa sangat terpukau, namun belum sempat mengungkapkannya kepada Elios, muncul lah salah satu peri yang memanggil Elios, kemudian memberikan informasi dengan mengatakan, "tuan Elios, salah satu bangsa manusia yang merupakan seorang anak kecil , terjatuh dan tidak sadarkan diri,""siapa?" tanya Elios yang terkejut mendengarnya,"Yura tuan,"dan mendengar hal tersebut, sontak Khalif pun merasa sangat terkejut, oleh sebab itulah, dengan penuh rasa khawatir dia langsung bertanya, "apa yang terjadi tuan? ada apa dengan Yura?""ayo kita kesana," ucap Elios yang langsung bergegas ingin menghampiri Yura,***di lain sisi, tepat di istana Batavara,"tuan ku Agora, aku memiliki saran lain untuk mu," ucap Fabiac yang kala itu masih bersama dengan Agora,"katakan Fabiac, apa

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 26 - Valinor

    dan dengan adanya perintah yang di berikan oleh Agora, Kabiri akhirnya bergegas menuju ke Desa Raksa, di mana kepergian nya tersebut, ternyata akan di dampingi oleh beberapa pasukan Alkimi yang memang sengaja di minta oleh Fabiac, namun dengan adanya keberadaan Alkimi bersamanya, Kabiri pun terasa sangat tidak menyukainya, bahkan dia sempat meminta kepada Agora agar tidak menyertakan Alkimi di dalam tugasnya, "Tuan ku Agora, ada apa dengan para penyihir ini? kenapa kau mengirim mereka untuk ikut dalam tugas ku?" "maaf paman ku Kabiri, lebih baik kau jangan mengajukan pertanyaan! cukup jalankan saja perintah yang telah aku berikan!" ucap Agora dan karena tidak bisa membantah perintah tersebut, Kabiri akhirnya memutuskan untuk menjalankan tugasnya, yaitu pergi menuju ke desa Raksa, akan tetapi belum sampai keluar dari ruangan itu, Agora pun kembali memanggilnya, "Kabiri, aku masih sangat ingat dengan sumpah yang kau ucapkan! jadi jangan pernah mengkhianati diri mu sendiri dengan mel

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 25 - Agastya Terancam

    di ruang tahanan Batavara,"tuan ku Haidar," ucap Artemi yang berusaha bangkit memanggil haidar,"Ada apa Artemi?""bagaimana cara mu membawa adik ku tinggal di Desa Raksa?""aku membawa adik mu beberapa bulan setelah kematian Ibu Ratu Freey, dimana pada saat itu, tepatnya ketika Tuan Argantara mengidap penyakit yang sulit untuk di sembuhkan, beliau sempat meminta kepada ku untuk membawa adik mu pergi ke desa Raksa,""kenapa tuan Argantara memberikan mu perintah itu?""aku tidak tau pasti apa alasannya, tetapi aku yakin jika tuan Argantara telah melihat sesuatu di dalam diri adik mu,""kemampuan Kaisar Argantara memang tidak dapat di ragukan, beliau mungkin telah mengetahui, jika adik ku lah satu satu Agastya yang dapat membaca 5 buku kuno, di mana salah satu pada buku tersebut, terdapat sebuah peta yang menunjukan jalan menuju ke Dunia Bawah,"mendengar pernyataan yang Artemi katakan, dengan wajah yang terkejut Haidar pun bertanya, "maksud mu? adik mu memiliki kitab untuk pembangkita

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 24 - Imlardis

    setelah selesai melakukan pertemuan dengan para petinggi wilayah dan juga Ratu Loria, Argantara yang kala itu sedang menyediri, dia pun di hampiri oleh Varnir,"Argantara, aku mengerti apa yang kau pikirkan," ucap sang Kaisar Celestia itu, yang datang menghampirinya, lalu sambil menepuk pundak Argantara Varnir kembali berkata, "kau adalah seorang pemimpin, ambil lah keputusan yang menurut mu itu adalah keputusan yang terbaik!""kali ini aku benar-benar dilema tuan! di sini aku tidak ingin jika umat manusia terancam akan kehadiran Lucifer, namun di lain sisi aku tidak ingin mengecewakan putri mu,""putri ku adalah gadis terbaik yang pernah ada, aku mendidik dan membesarkan nya dengan penuh cinta, maka berbicara lah dengan nya menggunakan cinta, aku yakin dia akan mengerti!". "dan Argantara, aku juga yakin jika keputusan ku memberikan tangan putri mu juga bukan lah keputusan yang salah, jadi aku moho, jangan buat aku kecewa dengan diri ku sendiri!" ucap sang Kaisar Celestia tersebut sera

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 23 - Sang Raja Iblis

    Dan dengan menunggangi appaloosa pemberian dari Ratu Loria, Argantara pun akhirnya tiba di Imlardis, begitu pula dengan Alice serta pengikutnya yang menggunakan kuda yang serupa, dimana kedatangan Argantara saat itupun langsung di sambut baik oleh bangsa elves,"Selamat datang tuan Argantara, Ratu Loria telah menanti kehadiran mu,""Terimakasih Elios, senang bertemu kembali dengan mu," ucap Argantara yang menyapa salah satu peri disana,"Mari tuan, Aku akan membawa mu ke tempat dimana semuanya telah berkumpul," jawab Elios,Dan singkat cerita, ketika Argantara sudah tiba di tempat pertemuan dan berkumpul dengan ke 4 kaisar dari 4 wilayah yang telah di sebutkan oleh Alice, dia pun seketika di kejutkan dengan adanya kehadiran ras dwarf (kurcaci), dan juga ras treant (pohon), yang nyatanya juga di undang oleh Ratu Loria.namun di tengah kebingunga yang saat itu sedang dia rasakan, Ratu Loria pun muncul kemudian menyambut kedatangan mereka dengan berkata, "selamat datang di Imlardis, terim

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status