The Heart Between Stars

The Heart Between Stars

last updateHuling Na-update : 2021-12-20
By:  Luna TorashynguOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
4 Mga Ratings. 4 Rebyu
20Mga Kabanata
2.7Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Synopsis

Rewrite dari Novel ALPHA VETA series dengan beberapa revisi dan penambahan cerita : Sebuah bintang raksasa yang diketahui telah lama mati tiba-tiba memancarkan energi kembali. Dua tahun kemudian, diketahui aktivitas Bintang yang bernama Alpha Veta tersebut semakin meningkat, dan karena jaraknya yang relatif dekat serta ukurannya yang jauh lebih besar dari matahari, peningkatan aktivitas itu dapat dapat membakar planet-planet yang berdekatan dengannya, termasuk Bumi. Kehidupan di Bumi terancam punah..Beberapa negara besar seperti AS menyiapkan cara untuk menyelamatkan kehidupan umat manusia, walau kemungkinannya sangat tipis. Ditengah tugasnya, Arya bertemu dengan Priska Chindyana, temannya semasa kuliah dulu. Tanpa sengaja, Priska yang bekerja sebagai reporter di salah satu stasiun tv swasta ikut terlibat dalam penelitian Arya. Setelah mengalami beberapa kejadian, Arya dan Priska sempat mengenang kembali masa-masa saat mereka masih kuliah, termasuk perjalanan cinta mereka. Berbagai pikiran dan perasaan juga berkecamuk di setiap manusia menjelang detik-detik kematiannya. Ada dokter yang egois, juga narapidana yang merasa yakin dirinya tidak bersalah. Ada juga pemimpin sebuah aliran sesat yang yakin bahwa hari kiamat akan datang hari ini, seperti yang pernah dijanjikan. Sementara itu waktu semakin habis. Beberapa jam lagi Bumi akan menuju kehancurannya, menuju ke hari kiamat bagi umat manusia.

view more

Kabanata 1

SATU

15 Mei 2012

01.42 WS (Waktu setempat) ,

Observatorium Boscha, Lembang – Bandung..

Arya melepaskan matanya dari lensa teleskop raksasa yang sedari tadi dihadapinya. Pemuda berusia 23 tahun itu mendesah pelan. Tampak kelelahan terpancar dari wajahnya. Sejak tiga hari terakhir ini, dirinya bagaikan menjadi seekor kelelawar, tidak tidur setiap malam. Itu dilakukan  Arya untuk mengejar tugas skripsinya di jurusan Astronomi ITB.

Pintu di lantai bawah ruang teleskop utama terbuka. Seorang pemuda yang usianya hampir sebaya dengan Arya memasuki ruangan. Namanya Purwanto. Kedua tangannya memegang dua gelas kopi panas yang baru dibuatnya. Purwanto menaiki tangga menuju ke arah teleskop utama.

“Aku sudah buatkan kopi untukmu.” kata Purwanto sambil meletakkan salah satu gelas yang dipegangnya di atas meja kecil dekat Arya.

“Thanks, ” balas Arya.

“Bagaimana? Udah ketemu apa yang kamu cari?” tanya Purwanto.

Melihat ekspresi wajah Arya, Purwanto merasa dia telah menemukan jawaban atas pertanyaannya.

Arya mengambil selembar kertas dari lembar-lembar kertas yang berserakan di mejanya.

“Koordinatnya udah betul, kenapa nggak ada?” Arya seakan berkata pada dirinya sendiri.

“Kau yakin?” tanya Purwanto.

Arya mengangguk pasti.

“Mungkin yang kau lihat bukanlah bintang. Mungkin saja itu planet atau benda angkasa lain, dan sekarang semuanya telah berpindah tempat.” Ujar Purwanto.

“Tidak! Itu adalah bintang. Kau kira aku tidak bisa membedakan bintang dan benda lain? Aku telah mengamatinya secara teliti, dan telah kucari dalam semua  literatur. Yang kulihat bukanlah termasuk salah satu rasi bintang yang ada. Aku yakin itu!” sahut Arya bersikeras.

“Atau mungkin bintang yang kau lihat itu tertutup awan?”

Kali ini pertanyaan Purwanto membuat Arya menoleh ke arahnya temannya itu.

“Jangan bercanda, Awan di musim panas ini?”

Ucapan Arya membuat Purwanto diam. Dia tahu percuma berdebat dengan Arya. Walau Arya adalah adik angkatannya saat kuliah, tapi pemuda itu sangat pintar dan bersemangat pada mata kuliahnya. Itulah yang membuat Arya hampir menyelesaikan skripsinya lebih cepat dari teman-teman seangkatannya, bahkan melampaui dirinya yang skripsinya pun baru saja dimulai.

Sudah lima hari ini mereka berdua berada di dalam Observatorium Boscha, salah satu observatorium terbesar dan tertua di Indonesia yang berada di daerah Lembang, sekitar 12 kilometer sebelah utara Kota Bandung untuk menyelesaikan tugas kuliahnya masing-masing. Arya berada di Boscha untuk menyelesaikan skripsinya yang mengambil mengangkat topik mengenai rasi bintang dan pengaruhnya kehidupan di Bumi. Sedang Purwanto berada di Boscha untuk keperluan penelitian awal skripsinya yang baru saja mulai. Rencananya Purwanto akan mengangkat topik mengenai pengaruh posisi planet-planet terhadap iklim di Bumi. Dua orang mahasiswa dengan kepentingan yang berbeda, berada di satu tempat, memungkinkan mereka bisa bekerja sama, sharing ilmu, berdiskusi dan tukar pikiran mengenai segala hal.

Tiga hari yang  lalu Arya menemukan sebuah penampakan yang tidak biasa pada layar teleskopnya Sebuah titik terang baru nun jauh di angkasa, terpisah dari deretan rasi bintang yang sedang diamatinya. Arya berusaha mencari tahu tentang titik terang yang berada di antara rasi bintang Ursa Mayor dan Ursa Minor, tapi tidak ada satu pun literasi yang menerangkan mengenai bintang tersebut. Hal itu yang membuat Arya penasaran.

“Ya sudah. Aku akan tidur sebentar. Kalau ada apa-apa bangunkan aku saja,” Purwanto menepuk bahu Arya, dan berjalan menuju tangga, sementara Arya kembali meneruskan aktivitasnya.

Baru beberapa langkah menuruni anak tangga, suara teriakan Arya menggema di ruangan, membuat dirinya tersentak.

“INI DIA! AKU TAHU PASTI AKAN MENEMUKANNYA!!”

Purwanto tergopoh-gopoh kembali menghampiri Arya.

“Akhirnya!” Arya mengepalkan kedua tangannya ke udara.

“Aku akan menyiapkan kamera untuk memotret. Silakan kalau mau lihat, tapi hati-hati. Aku tidak mau kehilangan dia untuk kedua kalinya,” ujar Arya sambil beranjak dari kursinya. Rasa pegal yang menghinggapi dirinya karena berjam-jam duduk di tempat yang sama seolah telah hilang.

Purwanto menggantikan tempat Arya di bawah lensa teleskop.

Arya benar. Melalui lensa teleskop, Purwanto melihat sebuah titik berkerlap-kerlip memancarkan cahaya redup di angkasa, begitu redupnya sehingga hampir-hampir tidak terlihat di antara gemerlap cahaya dari benda langit lain di sekitarnya. Purwanto yakin kalau di tidak keliru. Titik ini pastilah sebuah bintang, dan bintang ini belum pernah dia lihat sebelumnya.

Apakah itu sebuah bintang baru?

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Ditarina
Uhuuy... ada di GoodNovel juga! dulu saya suka baca cerita yang cewek jadi agen sekaligus anggota Paspampres bukan yak. punya kemampuan diatas rata-rata manusia normal lainnya. Tapi baca yang ini seru juga!
2021-12-06 19:27:24
0
user avatar
Irayshi
Kok sepi yah
2021-11-01 18:20:11
0
user avatar
Alya Snitzky
Dari dlu selalu suka karya Kak Luna. Nggak nyangka bisa baca di GoodNovel juga skrg. ......️...️...️......
2021-10-26 09:54:18
0
user avatar
Luna Torashyngu
Good story
2021-10-26 09:04:40
0
20 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status