Love My Second Lead

Love My Second Lead

Oleh:  Noveriya  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat
38Bab
6.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kim Jisoo seorang mahasiswa tingkat akhir yang tidak populer. Ia anak pintar namun tidak memiliki teman karena masuk dengan jalur khusus siswa miskin di universitas ternama. Jisoo memiliki seorang teman dekat bernama Somi yang selalu menjadi tempat ia berkulah kesah. Namun di satu malam party pesta ulang tahun Somi, Jisoo mendengar satu kenyataan yang membuat Jisoo terluka. Syok dan kecewa Jisoo pergi meninggalkan pesta itu dan tanpa sadar masuk ia malah pergi ke taman hutan kota. Namun di sana ia sedih, ia malah bertemu dengan seorang pria yang cukup unik. Seorang pria yang sedang berlumuran darah dengan pakai tradisional lengkap meminta pertolongan dirinya. Dan tak lama ia masuk kesebuah gua gelap hingga akhirnya seketika Jisoo terkaget. "Nona Jisoo.. anda di undang oleh Ratu untuk ikut seleksi pemilihan putri mahkota!!" "APA??"

Lihat lebih banyak
Love My Second Lead Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
default avatar
cyprus.kohler
Nagih banget ceritanya... Lanjut Thooor, kutunggu bab selanjutnya... Ka Author ada social media yang bisa ku follow kah?
2021-07-14 23:51:14
0
user avatar
Noveriya
Salam untuk teman-teman.. terima kasih yang sudah mau baca dan memberi penilaian lewat binatang-bintang semoga novel saya menghibur 🤩🤩
2021-06-07 14:29:24
1
38 Bab
Undangan Park Somi
Siang itu di Universitas X.Terlihat seorang gadis berkacamata sedang duduk di bawah pohon maple yang sedang berubah warna menjadi merah. Membuat gadis itu merasa nyaman di saat udara begitu sejuk.Terdengar sebandung lagu Que Sera-sera dari bibirnya. Lagu yang paling ia sukai sedari kecil.Qué será, seráWhatever will be, will beThe future's not ours to seeQué será, seráWhat will be, will beAdalah Kim Jisoo, mahasiswa tingkat akhir yang memiliki kepintaran yang di akui oleh para dosen.Namun kepintarannya tak lantas membuat ia me jadi mahasiswa populer di Universitas yang di isi oleh anak-anak orang kaya itu.Jisoo yang masuk dengan jalur khusus siswa miskin harus berjuang keras bertahan di tengah cibiran dan bullyan para mahasiswi yang tidak suka akan kehadirannya di kampus elit itu.Namun Jisoo tetap bertahan di sana demi untuk masa depannya yang harus ia gapai dengan tangannya sendiri. Semua tidak lain untuk bisa memiliki pekerja yang layak jika ia sudah menyelesaikan kuliahnya
Baca selengkapnya
Part 2
Waktu pun berselang, di hari yang menjadi hari pesta ulang tahun Somi.Namun pagi itu Jisoo bangun sedikit lebih telat dari biasanya. Hal itu terjadi karena ia bergadang semalaman untuk menyelesaikan bab terakhir skripsi Somi.Setelah selesai mengirim skripsi Somi, Jisoo pun tidur dengan pulas hingga melewatkan jam alarm yang nyaris tak dapat membangunkannya.Namun sang ibu terpaksa membangunkan Jisoo di tengah lelapnya ia tidur."Ibu harus pergi, makanan sudah ibu siapkan.. dan ibu titip buah tangan ini untuk ibu Somi.." pesan ibu dengan terburu-buru memakai sweater sederhana.Jisoo yang masih belum sadar betul hanya mengangguk sekilas."Baik ibu.." sahut Jisoo seadanya."Jam berapa kamu akan pergi??" tanya ibu sebelum hendak meraih gagang pintu untuk pergi."Mungkin sekitar jam 2 nanti, karena aku akan mengambil hadiah dulu di tempat yang sudah aku pesan baru setelah itu menuju rumah Somi.." jawab Jisoo dengan nada masih terngantuk-ngantuk.Ibu menatap Jisoo dengan wajah sendu. Lalu
Baca selengkapnya
Part 3
Dan sore itu.Kediaman Park Somi terus kedatangan para tamu undangan. Dan salah satu tamu itu adalah Kim Jisoo yang akhirnya tiba dirumah mewah Somi.Jisoo berdiri dengan canggung di sisi halaman rumah Somi yang menjadi tempat acara di gelar. Terlihat jelas jejeran dekorasi dengan hiasan bunga segar mempercantik suasana acara ulang tahun Somi.Namun rupanya sosok Jisoo menjadi bahan bisik-bisik para tamu yang hadir disana. Bagaimana tidak, pakaian yang di kenakan Jisoo sangatlah kuno. Sangat berbeda dengan mereka."Mengapa Kim Jisoo miskin itu ada di sini?" bisik seorang gadis yang merupakan teman 1 kampus Somi dan Jisoo pada kelompoknya."Sudah pasti Somi yang mengundang dia..""Somi terlalu baik, mengapa harus mengundang dia? padahal Jisoo ini pasti ingin memanfaatkan Somi lagi seperti waktu itu!!" tuding seorang gadis sinis.Dan dari kejauhan, Jisoo dapat melihat tatapan sinis dari kelompok teman kampusnya yang tak menyukai kehadirannya.Namun Jisoo hanya menghela nafas pelan, ia ak
Baca selengkapnya
Part 4
"Aku mencintaimu, Park Somi!!" ucap Beakyung dengan suara jelas.Jisoo yang mendengarkan hal itu begitu syok.Somi yang mendapatkan pengakuan cinta itu pun membuat kesan terkejut yang natural."Beakyung?? kau??""Aku tau, selama ini kau yang menulis surat itu.. aku juga tau..kau yang membantu aku menyelesaikan isi buku yang akhir bisa aku terbitkan..karena semua yang kau lakukan, aku yakin, aku benar-benar jatuh cinta padamu, Putri Korea.." ucap Beakyung dengan tatapan ke seriusannya.Deg..Jisoo yang mendengarkan hal itu tak bisa berkata-kata. Semua usaha yang ia lakukan secara sembunyi-sembunyi selama ini ternyata telah membuat Beakyung yang ia kagumi jatuh cinta pada sosok dirinya.Somi dapat melihat jelas reaksi Jisoo yang mengetahui hal itu dengan jelas."Somi.. aku tau kau sudah lama melakukan hal itu, mungkin aku terlalu bodoh sehingga tak menyadarinya selama ini, tapi kali ini aku yakin..""Tunggu!! Beakyung!!" potong Jisoo yang akhirnya terpancing untuk buka suara di tengah pe
Baca selengkapnya
Part 5
Waktu pun berlalu, di kediaman rumah keluarga Aritama. Terlihat keluarga nan harmoni tengah makan malam bersama dengan hikmad.Namun ada yang berbeda dari sang putri, Maya yang terlihat tak begitu berselera makan. Insting sang ibu Marwah melihat ada yang berbeda dari sang putri."May, di makan dong itu saladnya"Maya sedikit terkaget."Ah, ya mah" sahut sang putri dengan menarik sendok garpu dan mulai mengaduk mangkuk salad sayurnya.Namun Marwah melihat jika sang putri tak begitu antusias ketika melahap salad sayur seperti biasanya.Marwah melirik sang suami yang hampir menyelesaikan makannya."Mas?""Hm?"Marwah memberi mimik dengan menunjuk sekilas  pada sang putri.Erwin menoleh mengikuti arah tunjuk sang istri, lalu kembali menatap wajah sang istri dengan heran."Kenapa?" tanya sang istri dengan berbisik.Erwin sang Papa malah dengan santai mengangkat bahunya. Lalu kembali fokus pada sendok terakhir.
Baca selengkapnya
Part 6
Waktu pun berlalu, kabar lamaran Dimas Anggara dari Star Tomo pun kian santer terdengar di dua perusahaan besar itu.Papa Erwin terlihat sangat-sangat antusias sehingga ia dengan cepat mutuskan untuk menggelar acara pernikahan putrinya itu dalam waktu dekat.Namun berbeda dengan mama Marwah yang masih ragu akan calon mantunya tersebut.***Disatu pagi yang cerah, Maya terlihat menyibukkan diri dengan alat membuat kue. Hal itu menjadikan sang mama ikut merasa aneh.Rasanya putrinya tak pernah begitu menyukai keribetan dalam masak memasak apa lagi membuat kue kering yang memerlukan keuletan."Maya??"seru mama Marwah yang baru saja masuk ke showroom dapurnya yang biasa ia gunakan untuk menciptakan membuat kue baru.Maya yang baru saja hendak menimbang tepung seketika terkaget."Eh, mama??""Kamu? ngapain??" tanya sang mama dengan wajah terheran dan perlahan mendekat pada sang putri.Maya hanya tersenyum simpul, dengan wajah be
Baca selengkapnya
Part 7
Setelah cake yang Maya buat selesai di panggang,  Maya pun bersegera membawanya kekantor Star Tomo tanpa memberi kabar sang calon tunangan yang kabarnya akan ada meeting siang.Maya sengaja mengerjakan semua ini demi memberi kejutan pada Dimas yang sudah hampir 3 minggu berada di luar negeri.Maya benar-benar tak sabar bertemu dengan sang pujaan  hati.Langkah kaki ya terlihat santai namun sejatinya jantungnya berdebar dengan sangat senang. Ia bahkan sudah membayangkan jika nanti Dimas akan senang dan akan memberikan  kecupan karena kejutan ini.Namun kian langkah Maya tiba di lantai ruang kerja Dimas. Terlihat luar ruangan itu sepi, bahkan tak terlihat dua sekertaris Dimas yang selalu setia di meja kerjanya.Wajah Maya hanya melihat kesekeliling dengan sekilas dan berpikir mungkin  saja kedua sekertaris itu tengah keluar di jam istirahat siang.Tanpa curiga langkah kaki Maya kian mendekat pada pintu ruangan Direktur Utama yang
Baca selengkapnya
Part 8
Di satu ruangan rapat, terlihat Marcel dengan menerima tamu sang penting. Ia terlihat sangat serius mendengar penjelasan demi penjelasan ketika ada satu perusahaan menengah yang ingin memasukkan inovasi terbaru untuk perusahaan.Namun di tengah ke seriusan rapat tersebut tiba-tiba saja pintu ruangan itu terbuka dengan sangat kasar.BRAK!!Sontak para anggota rapat memalingkan muka dan menatap dengan wajah tak nyaman pada saat itu.Dan kening Marcel terlihat berkerut ketika melihat sosok saudara kembarnya, Maya datang dengan wajah sembab."Maya??"Langkah wanita muda itu terlihat marah dan menuju kursi depan. Namun Marcel dengan cepat mendekat dan menahan lengan Maya."Papa??"tanya Maya dengan wajah frustasi menatap wajah kembaran ya."Ada apa?" seru Marcel yang terkaget melihat wajah frustasi Maya."Aku tanya Papa dimana!!" pekik Maya marah pada Marcel yang masih saja lamban.Marcel terkaget lalu ia pun terlihat kesal denga
Baca selengkapnya
Part 9
Di satu rumah sakit keluarga Sandres. Terlihat keluarga dr. Safa dan dr. Daniel memeriksa tubuh Erwin dengan sesama.Keduanya tak bisa menyimpulkan dengan pasti gejala yang terjadi pada ipar mereka. Sehingga dr. Safa dengan cepat memanggil tim dokter spesialis untuk menangani Direktur utama Aritama itu.Mama Marwah yang baru saja tiba di rumah sakti di sambut dengan sang putri yang terlihat gelisah dan wajah sembab."Mama??" seru Maya dengan cepat berlari kecil dan memeluk sang mama.Wajah gusar Marwah terlihat jelas, ia syok ketika mendengar sang suami jatuh pingsan di kantor dan kini berada di rumah sakit Petramedika."Apa yang terjadi??" tanya mama Marwah dengan perasaan gundah.Wajah penyesalan Maya terlihat di sana, hingga dengan berat hati ia menceritakan kronologis peristiwa-peristiwa yang akhirnya membuat sang Papa jatuh pingsan."APA??" seru Marwah tak percaya."Maaf mah?? semua salah Maya, mah" ucap Maya dengan penuh penyesal
Baca selengkapnya
Part 10
Di tempat berbeda, di sebuah dermaga kapal besar. Terlihat seorang pria yang baru saja hendak menyelesaikan  misinya.Namun hal itu  ia urungkan ketika mendapat telfon genting yang membuatnya harus mengikuti perintah sang pemberi telfon.Kedua mata hitam nan tajam memandang sosok pria gondrong yang telah bersimbah darah di sudut gudang pabrik es dengan wajah ketakutan."Mas-master..to-long..beri saya waktu" ucap pria gondrong itu dengan menahan sakit untuk memelas.Ia mendekat dengan sebuah senyum mematikan."Kau beruntung!! aku masih beri waktu untuk berpikirlah sebelum masalah jauh lebih runyam" ujar pria dingin itu dengan sedikit berjongkok di hadapan lawannya yang baru saja ia beri pelajaran.Lalu tak berapa lama, jemari Master pun memberi kode pada anak buahnya yang berjumlah 4 orang."Awasi!! dan tahan semua asetnya jika ia masih belum menandatangani surat pengadilan 1x24 jam!!" perintah Master dengan beranjak pergi meninggal
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status