Share

BAB 10

Pagi ini aku mulai berkemas, rencananya beberapa hari kedepan kami akan tinggal di rumah orang tua mas Zaki untuk sementara sampai waktu yang tidak ditentukan.

"Udah siap dek?"

"Udah Mas." Aku menunjukkan beberapa tas yang sudah terisi penuh oleh baju.

Saat kami sibuk memasukan beberapa bawaan ke atas mobil, dari ujung jalan terlihat dua sepeda motor mendekati pondok.

"Onde, pengantin baru. Mau alan-alan ya?" Salah satu pemilik motor itu mebercanadai kami.

"Iya dong sekali-kali alan-alan, emang situ kerja terus." Jawab mas Zaki terkekeh.

"Terus giman sama kita Zak?" Tanya laki-laki yang biasa di panggil dengan sebutan Uda Anas itu bertanya.

"Ya gak tau, lah kok tanya saya."

"CK, awak serius Zaki!" Ucap Uda Anas kesal.

"Tau ni, ngelawak terus. Kita kekurangan tenaga manen ini." Laki-laki bertubuh tambun yang bernam Malin ikut menimpali.

"Pak Abdul kemana?" Tanya mas Zaki penasaran.

"Gak tau, tadi kita udah kesana, rumahnya kosong gak ada orang." Uda Anas memberi tahu.

"Duh, gagal dong j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status