Share

Bab 4

Author: Ayzahran
last update Huling Na-update: 2024-05-02 20:32:30

Lima tahun kemudian, Lily menjalani hidup dengan membuka toko kue untuk menghidupi dirinya dan putranya yang kini sudah masuk sekolah. Putranya bernama Dean Edgar Greenwood tumbuh menjadi anak yang pintar dan ramah juga sangat protektif terhadap ibunya. Bagi Dean, Lily adalah dunianya dan sangat berharga.

Langkah kaki terdengar cepat mengarah ke meja makan. Dean sudah bersiap dan kini ia akan sarapan sebelum pergi.

Lily baru saja menyiapkan bekal makan siang Dean, membalikkan badan melihat putranya sudah duduk dengan nyaman.

“Dean sudah memasukkan semua buku pelajaran untuk hari ini?”

Dean mengangguk. “Tentu, Bu. Aku sudah menyiapkan dari semalam.”

Lily tersenyum lalu berkata, “Habiskan sarapanmu dan ibu akan mengantarmu lalu membuka toko kue kita.”

“Hari ini ada pertemuan orang tua di sekolah. Ibu akan datang?” tanya Dean sambil mengunyah sandwich dengan lembut.

Tangan Lily mengudara saat hendak mencuci piring. Dia menghela napas pelan lalu menjawab dengan senyuman.

“Tentu saja, Ibu pasti datang.”

"Awalnya Bu Laura meminta hanya Ayah yang menghadiri pertemuan itu. Tapi aku sudah mengatakan pada Bu Laura kalau aku hanya punya Ibu karena ayahku sudah mati."

Mendengar itu, raut wajah Lily berubah sedih, terpaksa berbohong demi kebaikan Dean.

“Memangnya kenapa kalau Dean tidak punya Ayah? Dean kan punya Ibu. Ibu bisa jadi dua-duanya untuk Dean,” Jawab Lily dengan tenang, berusaha menunjukkan senyuman hangat pada Dean.

“Tentu saja. Ibuku adalah yang terbaik. Bahkan teman-temanku tidak punya Ibu seperti ibuku. Benar, ‘kan?” Mata Dean bersinar penuh kebanggaan saat membahas ibunya.

Lily mengangguk, lalu membelakangi Dean sejenak untuk menyeka sudut matanya yang berair.

“Cepat habiskan sarapanmu, kita harus segera pergi!” Lily menyudahi obrolan sembari menuntaskan mencuci piring lalu mengeringkan tangan.

Dean meneguk susu terakhirnya sebelum beranjak dari kursi, memegang tangan Lily dan berjalan menuju pintu depan.

Lily mengeluarkan motornya dari garasi, memakaikan helm untuk Dean, dan bersiap berangkat menuju sekolah Dean yang kebetulan tak jauh dari tempat tinggal mereka.

“Kita berangkat!” Lily berseru dengan semangat.

Dean memeluk erat perut Lily, ia tersenyum kecil.

Lily melaju dengan kecepatan sedang di jalanan pagi yang masih lengang.

Lily menyewa tempat itu sejak enam bulan setelah Dean lahir, berkat bantuan Rose yang berhasil menemukan tempat tinggal sekaligus gedung untuk toko kue miliknya.

Setelah mengantarkan Dean ke sekolah, Lily menurunkan anaknya dengan lembut, mencerminkan kasih sayang seorang ibu.

“Ibu akan datang jam sepuluh, ya. Belajar dengan baik dan jadi anak yang patuh,” pesan Lily sambil mengecup kening Dean.

Dean mengangguk. Senyum Dean menghangatkan hatinya saat anak itu berlari masuk ke gedung sekolah.

Menghembuskan napas pelan, Lily berbalik pergi, melanjutkan rutinitas harian.

Sementara itu, Daniel berjalan tergesa-gesa menuju ruangan Jack.

Setelah mengetuk pintu dan mendapat izin untuk masuk, langkahnya terburu-buru mendekati meja Jack.

“Aku menemukan Nona Lily, Tuan!” seru Daniel dengan penuh semangat.

Jack terkejut, seketika ia beralih dari pekerjaannya dan menatap Daniel dengan intens.

“Kali ini bukan salah lagi, ‘kan? Aku tidak mendengar kali ini salah lagi.”

“Tidak, Tuan! Kali ini aku benar-benar menemukannya. Nona Lily membuka toko kue dan menurut informan kita, dia ada di sana,” jelas Daniel sambil menahan napas, menunggu reaksi Jack.

Jack tersenyum lebar. Penantiannya selama lima tahun akhirnya terbayar juga. Jack segera beranjak dari duduknya, memakai jas yang tersampir di punggung kursi.

“Anda mau ke mana?”

“Aku akan ….” Jack menggantung kalimatnya saat melihat seseorang masuk ke dalam ruangannya.

“Kau mau ke mana, Sayang?” tanya Selena yang datang mendekat dengan senyuman di wajahnya.

“Aku akan keluar sebentar,” jawab Jack datar.

Daniel lantas berbalik pergi keluar dari ruangan setelah melihat kedatangan Selena.

Selena mengalungkan tangannya di leher Jack lalu berkata, “Aku ingin minta tolong padamu menjemput anak kita. Kau bisa, ‘kan?”

Jack mengembuskan napas pelan lalu menjawab, “Kau bisa menjemputnya. Ada hal penting yang harus kutangani—“

“Aku memintamu karena aku tidak bisa. Aku juga punya kesibukan dan kau tahu kalau ada rapat bersama klien satu jam lagi. Kita sudah sepakat untuk itu, bukan?”

Jack mengeraskan rahang, ia kemudian tersenyum lalu mengangguk.

“Bagus. Kebetulan hari ini ada pertemuan orang tua wali murid jadi kau juga harus hadir.”

Selena menurunkan tangannya tak lupa dia mengecup singkat bibir Jack sebelum beranjak pergi.

Jack menahan diri, demi memenuhi tujuannya, ia harus bersabar untuk itu.

Langkah Jack keluar dari ruangan, melihat Daniel yang sudah menunggu.

“Kita ke sekolah Emily. Aku harus menghadiri pertemuan orang tua di sana.”

“Baik, Tuan!”

_________

Sesampainya di sekolah, Jack turun bersama Daniel. Ia tampak menawan dengan penuh karisma berjalan memasuki Kindergarten Los Angeles. Semua mata tertuju padanya saat melihat orang paling berpengaruh berada di antara para orang tua yang hadir di sana.

“Hai, Pak Jack! Apa kabar?” Salah satu orang tua murid menyapa.

Jack hanya membalas dengan senyum singkat sambil berjalan melewati mereka memasuki ruang kelas.

Lily yang baru saja memarkirkan motornya, segera melepas helm lalu memperbaiki rambutnya sebelum beranjak masuk. Dia merasa lega karena tidak terlambat datang. Sebelumnya dia harus melayani pembeli yang cukup banyak hari ini. Beruntung ada dua karyawan toko yang bisa dia percayai untuk menjaga saat dia sedang keluar.

Lily melangkah masuk dengan senyum merekah, mengembuskan napas pelan saat memasuki kelas Dean.

Hingga satu jam lamanya, pertemuan itu akhirnya berakhir dan Lily segera berdiri dari duduknya.

“Ibu!” panggil Dean datang bersama dengan teman perempuannya.

“Teman, Dean?” tanya Lily, menatap gadis bermata amber itu yang mengulas senyum tipis padanya.

“Iya, Bu. Dia teman aku, kami beda kelas.”

Lily duduk berjongkok, mensejajarkan posisinya dengan tinggi gadis kecil itu.

“Siapa namamu, Sayang?”

“Emily,” jawabnya dengan santun.

“Nama yang cantik. Aku Lily, Ibu Dean.”

Emily mengangguk, pandangannya beralih pada seseorang di belakang sana yang melambaikan tangan padanya.

“Ayah!”

Lily kemudian berdiri, memegang tangan Dean seraya membalikkan badan.

Lily membeku, melihat sosok yang menyambut Emily dengan tangan terbuka lalu menggendongnya.

Jack sudah punya anak? tanyanya dalam hati, merasa syok melihat Jack setelah sekian lama.

Lily buru-buru membalikkan badan, hendak beranjak pergi tiba-tiba saja suara Emily menghentikannya.

“Bibi!”

Lily memejamkan mata, dia menggenggam erat tangan Dean tanpa sadar membuat Dean merasa bingung dengan sikap Lily.

“Bibi, mau berkenalan dengan ayahku?”

Lily mengigit bibir bawahnya, sungguh dia tidak menginginkan bertemu lagi dengan Jack.

“Ibu baik-baik saja?”

Lily tersenyum kecut, dia tidak bisa menghindar. Menghela napas panjang lalu menjawab Dean dengan lembut.

“Ibu baik-baik saja.”

Jack sudah berdiri di belakang menunggu Lily berbalik.

Lily perlahan berbalik, menatap Jack yang kini terperanjat kaget melihatnya.

“Lily? Apa ini kau?” tanya Jack masih tidak percaya, menatap Lily dari atas sampai bawah. Penampilannya masih sama, hanya rambut Lily sedikit lebih panjang.

“Dia ibu dari Dean, Ayah. Teman baikku,” kata Emily memperkenalkan.

Jack terhenyak, matanya beradu kontak dengan Dean yang menunjukkan wajah polosnya.

“Ia, anakmu?” Jack bertanya ragu, ingin memastikan apa yang ia pikirkan saat ini.

Lily menahan sesak di dada, mencoba tetap tenang dan menjaga sikapnya terlebih lagi di depan Dean.

“Ya. Ia, anakku,” jawab Lily tegas.

Jack tercengang, suaranya tercekat di tenggorokan.

“Ayo, Sayang kita pergi!” Lily membawa Dean pergi setelah mengatakan itu.

“Ayah, ada apa? Mengapa menatap Bibi Lily seperti itu?”

Jack menoleh, ia tidak punya jawaban pada Emily yang tampak bingung melihat ekspresi gusar di wajah Jack saat ini.

***

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • BAYI RAHASIA; Membawa Anak Bos Mafia   Bab 20

    Suara ruangan kerja Selena diketuk, Laura membuka pintu mempersilakan dua pria berpakaian serba hitam melangkah masuk, mendekat ke depan meja Selena. "Ada informasi apa yang kalian temukan?""Maaf, Nyonya. Kami sempat membuntuti teman dari Tuan Jack tapi kami kehilangan jejak saat ada truk tiba-tiba saja hampir menabrak mobil kami.""Sepertinya, teman Tuan Jack tahu jika kamu membuntuti diam-diam," jelas pria lain berambut cepak. Selena sontak menggebrak meja. Dia menatap murka. "Bahkan hal seperti ini saja kalian tidak becus melakukannya!"Kedua pria itu menunduk. "Aku tidak mau tahu. Aku harus mendapatkan informasi soal Jack, kalian harus mencari celah dari suamiku atau aku akan buat kalian menyesal karena tidak bekerja dengan baik!" bentak Selena. Kedua pria itu mengangguk paham, segera berbalik keluar dari ruangan. Selena mengumpat, melempar tempat pena yang terjangkau pandangannya sebagai pelampiasan kemarahannya. "Kamu benar-benar buat aku kehilangan rasa sabar. Aku tidak

  • BAYI RAHASIA; Membawa Anak Bos Mafia   Bab 19

    Selena membanting semua barang yang ada di kamarnya dengan penuh amarah. Jack melangkah masuk setelah mendapat laporan dari asisten rumah tangga melalui Daniel. “Apa yang kaulakukan Selena?” Selena lantas menoleh tajam, melayangkan kotak kecil di tangannya ke arah Jack yang dengan cepat menghindar. Jack menatap kaget, melihat kemarahan tersirat jelas dalam mata Selena saat ini. “Kau berani melemparku?” Selena tertawa sinis. “Kenapa kalau aku berani? Kau mau melakukan hal yang sama padaku?” Jack mencoba tenang. Ia sungguh tidak ingin sampai tersulut emosi. Selena mendekat, menarik kerah kameja Jack dengan kasar. “Kau berani bermain di belakangku? Bagaimana bisa kau punya anak dari wanita lain?!” “Jangan usik mereka! Demi menikahimu, aku melepas Lily dan baru tahu kalau Dean adalah putraku.” “Apa kau ingin kehilangan segalanya?” Jack menyeringai. “Aku tidak akan kehilangan apapun.” Suara tawa Selena menggema ke langit-langit ruangan. “Wah, sudah mulai sombong rupanya!” cibir

  • BAYI RAHASIA; Membawa Anak Bos Mafia   Bab 18

    Jack hendak mengikuti Lily dan Dean, dicegah Selena lebih dulu."Kau mau ke mana?"Jack menoleh, menatap Selena yang sudah menghadang langkahnya."Aku ingin meminta maaf pada mereka karena atas ketidaknyamanan tadi dan—""Apa benar Dean putramu?"Jack bergeming, ia tak bisa menjawab itu meski inginSenyum Selena tersungging. Dia mendekatkan bibirnya seraya berkata pelan, "Jangan menarik perhatian. Sikapmu ini akan kuanggap sebagai jawabannya.Rahang Jack mengeras, satu tangannya terkepal erat hanya bisa diam di tempat.Selena menguraikan senyum kemenangan, dia mendapatkan jawaban atas apa yang ingin ia ketahui.Langkahnya berbalik menjauh, melempar senyum manis pada beberapa tamu yang melihat ke arahnya."Maaf atas ketidaknyamanan kalian. Tadi hanya sedikit intermezzo. Silakan lanjutkan lagi nikmati pestanya!"Arios yang melihat dari kejauhan lantas mendekat."Kau baik-baik saja?"Jack menoleh tajam, sorot matanya yang menyimpan amarah membuat Arios lantas mengulum bibir."Sepertinya a

  • BAYI RAHASIA; Membawa Anak Bos Mafia   Bab 17

    Lily melirik ke arah Dean yang tampak semangat saat berada di dalam taksi yang mereka tumpangi. Matanya berbinar, menunjukkan betapa tak sabar anak itu ingin segera sampai di tempat acara. Ini adalah kali pertama Dean menghadiri undangan bersama Lily.Selama ini, hari-hari Dean hanya dihabiskan dengan sekolah, bermain di rumah, dan sesekali menemani Lily di toko kuenya. Lily tidak sendiri dalam perjalanan itu, Rose turut menemani.Rose menoleh pada Lily yang duduk di sampingnya, sementara Dean duduk di samping kursi pengemudi."Kau yakin soal keputusanmu ini, 'kan?!" tanya Rose, memastikan sembari menggenggam punggung tangan Lily.Tangan Lily terasa dingin, mencerminkan rasa gugup yang menyelimuti.Lily mengangguk pelan. "Aku tidak punya pilihan saat aku merasa Selena mulai mencurigai sesuatu," jawabnya dengan suara yang berusaha tegas."Apapun itu, jangan tunjukkan kau lemah, terutama di depan Jack. Demi Dean, aku yakin kau bisa melalui malam ini," ucap Rose sembari menatap mata Lily

  • BAYI RAHASIA; Membawa Anak Bos Mafia   Bab 16

    Lily termenung mempertimbangkan ucapan Rose beberapa hari lalu.Masih terlarut dengan lamunannya, suara bel pintu membuat Lily tersadar, cukup terkejut melihat sosok yang dikenalnya kini berdiri di hadapannya.“Selamat datang, Nyonya!”Wanita berpenampilan modis itu tak lain adalah Selena.Selena membuka kacamata hitam yang dikenakkannya, menatap Lily dengan sorot mata angkuh.“Kau bernama Lily James?”Lily mengulas senyum, menanggapi dengan ramah. “Iya, benar. Aku, Lily James.”Senyum Selena tersungging sinis lalu berkata, “Aku, Selena, ibu dari Emily Greenwood. Teman kelas Dean.”“Hai, Selena! Senang bertemu denganmu!” Lily mencoba bersikap ramah. Entah kenapa dia merasa canggung.“Aku tidak ingin basa-basi”—Selena mengambil selembar undangan dari sekretaris pribadinya, memberikan pada Lily—“aku ingin mengundangmu pada perayaan anniversary-ku. Kuharap kau bisa sempatkan waktu untuk hadir bersama putramu.”Lily tersenyum tipis, mencoba menutupi raut terkejutnya.“Aku bahkan bukan ora

  • BAYI RAHASIA; Membawa Anak Bos Mafia   Bab 15

    Selena menggeram marah setelah sampai d kantornya.“Berani sekali Jack bertemu wanita lain di belakangku!” geram Selena, merasa tidak terima dengan apa yang dilihatnya tadi.Dua hari terakhir Selena mendapat informasi soal Jack yang menemui seorang wanita. Hingga membuktikan sendiri, Selena awalnya tidak percaya meski Jack selalu bersikap dingin padanya, selama rentang waktu mereka menikah, tidak ada kabar buruk tentang Jack di luar sana bersama wanita lain.Tetapi, setelah mencari tahu lebih lanjut—diketahui Jack sering bertemu dengan Lily.“Kau sudah mendapatkan informasi detail tentang wanita itu?” tanyanya pada sang sekretaris yang baru saja memasuki ruangannya.“Sudah, Bu. Ini informasi tentang Lily James,” jawab Laura, nama wanita itu.Selena dengan cepat mengambil tab dari tangan Laura, memastikan itu.Tangan Selena mengudara saat membaca informasi yang terselip soal Dean.“Dia memiliki putra bernama Dean?”“Benar, Bu. Dean satu sekolah dengan Emily.”Kening Selena berkerut, di

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status